Friday, 22 January 2021

LIMA MENTAL SEORANG PENULIS

 







Untuk menjadi seorang penulis handal, selain mengetahui teknik menulis, penting bagi kita untuk memiliki mental yang kuat dan sehat.

Jika kita tengok kisah beberapa penulis tersohor baik di dalam maupun di luar negeri, ternyata banyak yang harus jatuh bangun ketika memulai karirnya sebagai seorang penulis. Namun, karena mereka (salah satu faktornya) memiliki mental yang kuat, mereka bisa bangkit kembali dan akhirnya meraih kesuksesan.

Malam ini kelas menulis dengan tema “Mental Seorang Penulis”, diisi oleh narasumber muda yang memiliki pengalaman yang luar biasa dalam menelurkan karya-karyanya, baik solo maupun antologi. Beliau adalah Bu Ditta Widya Utami, S.Pd yang  merupakan seorang guru IPA  kelahiran Subang, jawa Barat. Dari profil blog beliau sangat aktif menulis, berikut beberapa link yang digelutinya dalam berliterasi, diantaranya:

https://dittawidyautami.blogspot.com/p/profil.html

https://www.kompasiana.com/ditta13718

https://dittawidyautami.blogspot.com

https://www.storial.co/book/djogja-backpacker

https://www.wattpad.com/480692862-precious-1-terdampar-di-upi

https://www.wattpad.com/794784777-mengapa-tak-kau-tanyakan-saja-tamat-mengapa-tak

 

Berikut adalah kumpulan karya beliau

Karya tunggal :


    1. Precious (2017-2019), a novel 12 chapter - tersedia di Wattpad  
    2. Mengapa Tak Kau Tanyakan Saja (2019), a short story 10 chapter - tersedia di Wattpad  
    3. Djogja Backpacker (2019), a short story 5 chapter - tersedia di Storial  
    4. Lelaki di Ladang Tebu (2020), sebuah buku antologi cerpen pendidikan (silahkan cek Instagram @dittawidyautami untuk melihat testimoninya)

 

Buku karya bersama :


    1. Jejak Langkah Guru Subang (2019) - kumpulan best practice, MGMP IPA Subang
    2. Guru di Ladang Ilmu (2019) - kumpulan cerpen karya guru, Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB)
    3. Sepenggal Kisah di Ruang Cipta Pentigraf (2020) - KPPJB
    4. Dari Mata Air Hingga Muara (2020) - Literasi Subang Bihari dan Berwibawa (Lisangbihwa)
    5. Pelangi Jiwa (2020) - kumpulan kisah inspiratif, KPPJB
    6. Pena Digital Guru Milenial (2020) - kisah para guru blogger, PGRI
    7. Menyongsong Era Baru Pendidikan (2020) - bersama Prof. Eko Indrajit
    8. Pola Pembelajaran yang Efektif dari Rumah (2020) - Hasil Lomba Blog Hardiknas (PGRI) 
    9. Dendang Asa Dalam Untaian Kata (proses cetak)
    10. Kisah Awal Menjadi Guru (proses cetak)

 

Prestasi/Penghargaan yang pernah diraih :

1.       Peraih Parasamya Susastra Nugraha (100 Guru Penulis Jawa Barat) – 2020

2.       Peraih Parasamya Suratma Nugraha (Penggerak literasi) – 2020

3.       Penghargaan Bupati Subang (2020) di bidang kepenulisan

 

Jadi, mental yang dimaksud di sini lebih kepada sebuah cara berpikir untuk dapat belajar dan merespons suatu hal. Sebagaimana yang dilakukan para penulis hebat dalam menghadapi setiap tantangan.

 


Ada 5 Mental Seorang Penulis, diantaranya sebagai berikut:

1. Siap Konsisten

 


"Teruslah menulis setiap hari dan buktikan apa yang terjadi." (Omjay)

Satu kutipan di atas sebetulnya sudah cukup menjadi bekal untuk kita sebagai penulis pemula.

 

Jika kita sudah berniat untuk meningkatkan skill menulis, maka kita harus ingat bahwa menulis adalah sebuah kata kerja artinya, harus ada tindakan nyata.

 

Saat ini banyak sekali platform untuk menulis yang bisa kita manfaatkan.

Tapi mungkin masih ada yang menulis seperti Soe Hoek Gie. Dari buku catatan kemudian lahir sebuah buku. Atau seperti RA Kartini dari surat-suratnya juga lahir sebuah buku.

Semua orang mungkin bisa menulis. Tapi, untuk jadi penulis andal, butuh mental kuat agar bisa konsisten menulis.

Salah satu tips agar bisa memiliki mental untuk konsisten adalah dengan mengenali diri sendiri. Sehingga tantangan apa pun yang menghadang, kita akan tau apa yang harus kita lakukan.

 


2. Siap Dikritik

 


Saat kita memutuskan untuk memublikasikan hasil tulisan kita di blog/buku/media sosial/media massa, dsb, maka penting kita sadari bahwa tulisan kita telah menjadi "milik publik".

Dengan demikian, kita harus menyiapkan mental untuk menerima masukan dari publik. Tak hanya bersiap untuk komentar baik, kita pun harus bersiap bila ternyata ada yang mengkritik dengan cukup tajam atas tulisan kita.

Dengan adanya masukan/kritik dari berbagai pihak, kita bisa mengetahui kekurangan dalam tulisan kita. Bukan hanya dari kacamata sendiri, tapi juga dari kacamata pembaca.

 

3. Siap Belajar

 


Jika sudah senang dan konsisten menulis, sudah bisa menerima saran maupun kritik, maka sungguh kita memiliki mental untuk belajar bertumbuh.

Ada dua cara yang dapat ditempuh :

a.  Melakukan riset

Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas tulisan adalah dengan melakukan riset. Bisa dengan berkunjung ke perpustakaan, berkunjung ke toko buku untuk mengamati buku-buku best seller, melacak apa yang sedang menjadi trend di sosial media maupun dengan google traffic, dsb.

 

b. Tambah Bacaan

Saat ini, dimana literasi begitu digaungkan, maka kita harus menyiapkan mental untuk siap menjadi orang yang literat. Salah satunya dengan meningkatkan daya baca.

Daya baca berbeda dengan minat baca. Berikut tulisan saya tentang daya baca :

https://dittawidyautami.blogspot.com/2021/01/minat-baca-vs-daya-baca.html

 

4. Siap Ditolak

 


Mental berikutnya yang perlu kita sadari adalah siap ditolak oleh media maupun penerbit, dll.

Saat naskah kita ditolak, coba lagi dan lagi. Atau cari alternatif lain. Misal dengan menerbitkan sendiri atau dipublish di berbagai media sosial.

JK Rowling pernah ditolak belasan penerbit. Dewi "Dee" Lestari sang penulis Supernova pun pernah merasakan ditolak penerbit. Bahkan sekelas novelis horor Stephen King pun pernah ditolak.

Bayangkan, jika mereka berhenti berjuang saat ditolak penerbit satu dua kali, mungkin saat ini kita tidak akan mengenal karya karya hebat mereka.

 

5. Siap Menjadi "Unik"

 


The last but not least. Mental yang perlu kita tanamkan untuk menjadi penulis adalah just be yourself. Jadilah diri sendiri. Jadilah unik.

 

Maksudnya dalam menulis nggak perlu terlalu ikut-ikutan seperti orang kebanyakan. Tulis saja apa yang paling kita sukai. Yang paling sesuai dengan diri kita.

 

Omjay misalnya selalu unik dengan tulisan setiap harinya. Mr. Bams unik dengan kalimat-kalimat positifnya. Dan Bu Kanjeng yang unik dengan gaya bahasanya yang begitu hidup.

Tengok blog atau buku Raditya Dika, isinya pasti humor. Jika membaca buku-buku Justin Gaarder (penulis Dunia Sophie), jangan heran jika terselip unsur filsafat. Karena basicnya beliau memang pernah jadi guru filsafat sebelum menjadi penulis.

Nah, apa yang unik dalam diri kita? Mari kita tuangkan dalam bentuk tulisan.

Jadilah penulis jujur yang apa adanya dan ada apanya. Tidak dibuat-buat/dipaksakan (apa adanya) namun tetap berbobot (ada apanya). *Yang kedua bisa kita tingkatkan dengan terus berlatih menulis dan membaca.

 

Membaca bisa menambah kosa kata, wawasan, dsb sehingga akan banyak ide bermunculan.

Untuk menjadi unik, saya sarankan saat membaca jangan gunakan teknik membaca cepat.

Pelajari tata bahasa yang digunakan. Pemilihan kosa kata. Dsb. Cerna.

Tapi yang terpenting tetap gunakan gaya bahasa kita sendiri.

untuk meningkatkan rasa percaya diri dalam menulis antara lain dengan meningkatkan kapasitas kita sebagai penulis.

 

Tujuan menulis biasanya untuk berbagi dan mengabadikan momen. Teruslah untuk mengabadikan momen-momen terbaik kita dengan menulisnya sehingga menjadi karya kita yang bernilai.

Salam Literasi** 


Jum'at, 22 Januari 2020

Pemateri  : Ditta Widya Utami, S.Pd

Peresume: Yuliasman, S.Pd 

 

 

28 comments:

  1. Waaah mntuL, resumenya lengkap dan sempurna. Kreatif bngt dengan aksesoris Vidio, gambar dan background yg menarik. Good job deh 👍🙏

    ReplyDelete
  2. waw, hanya itu yg bisa ku ucapkan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masih tahap belajar ibu, terimakasih sdh berkunjung 🙏

      Delete
  3. Luar biasa, Pak Yuli selalu top. Sangat menginspirasi.👍👍👍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Bunda, selalu komen & mampir
      Nnti sy jg mampir ke blog ibu

      Delete
  4. Mantap pak,,resum bapak selalu keren,,😊👍👍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih, masih tahap belajar 🙏
      Salam literasi

      Delete
  5. Wae kereeen ... Ditambah video dan gambar menjadi betah berlama-lama membacanya. It's unique 👍🏻 terima kasih sudah berkenan membuat resumenya 🙏🏻

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah.. Bu Ditta ?
      Alhamdulillah, terima kasih sdh berkunjung & memberikan komentar, kisah Bu Ditta menginspirasi sy

      Delete
  6. Baguuuuss pak yuliasman...keren..TOP deh..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bunda Utami, terima kasih ibu, blog ibu jg top
      Terima kasih Bu 🙏

      Delete
  7. Wah...keren banget full...tambahan Gambarnya dan vidio2..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Bu Intan..
      Msih tahap belajar Bu, salam literasi 🙏

      Delete
  8. wow, mantab pak, amazing. semangat berkarya, semangat menginspirasi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih pak Miftahul Hadi,
      Salam literasi 🖐️

      Delete
  9. Kereeeennnn pak ada gambarnya menginspiratif...
    mohon berkenan ke blog saya tuk kritik & saran...trims

    https://suryanietin.blogspot.com/2021/01/mental-seorang-penulis.html

    ReplyDelete
  10. Terima kasih Bu #etinsuryani, sdh mau mampir 🙏

    Sy sdh mampir ke blognya, keren

    ReplyDelete
  11. salam kenal, Pak :)
    Resumenya dan gambar ilustrasi didalamnya menarik sekali

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya bu Pipit, salam kenal jg
      sy sdh berkunjung ke blog ibu,
      blog & kontennya super menarik

      Delete

KONSEP DASAR SEJARAH

Asal Kata dan Arti Kata serta Istilah Sejarah Dari manakah asal kata sejarah itu? Perkataan sejarah mula-mula berasal dari bahasa Arab “syaj...

Postingan Populer