Friday 26 February 2021

KONFLIK DI TIMUR TENGAH, ASIA TENGGARA, ASIA SELATAN, DAN ASIA TIMUR

 

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah membaca modul berjudul Konflik-konflik di Berbagai Belahan Dunia kalian

diharapkan dapat:

Menjelaskan latar belakang terjadinya konflik-konflik di Timur Tengah, Asia

Tenggara, Asia Selatan, dan Asia Timur

Menjelaskan jalannya konflik-konflik di Timur Tengah, Asia Tenggara, Asia

Selatan, dan Asia Timur

Menyebutkan tokoh-tokoh yang berperan konflik-konflik di Timur Tengah, Asia

Tenggara, Asia Selatan, dan Asia Timur

Menjelaskan jalan keluar yang ditempuh untuk meredakan konflik-konflik di

Timur Tengah, Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Asia Timur.

Menyajikan hasil analisis tentang konflik-konflik di Timur Tengah, Asia

Tenggara, Asia Selatan, dan Asia Timur dalam bentuk tulisan dan/atau media

 

B. Uraian Materi

1. Konflik di Timur Tengah

 a. Konflik Palestina – Israel


 Peta Pendudukan Israel di Palestina dari Masa ke Masa

 

Konflik Palestina dan Israel berlangsung sejak tahun 1947 ketika PBB memilih untuk membagi wilayah yang diperebutkan menjadi tiga bagian; satu untuk orang Yahudi, satu untuk orang Arab, dan rezim perwalian internasional di Yerusalem. Pembentukan negara Yahudi di Palestina. Rencana ini ditolak oleh negara-negaraArab. Pada tanggal 14 Mei 1948, dengan bantuan AS, Israel mendeklarasikan kemerdekaannya.

 https://youtu.be/ky4SxCgXGSU 


 Awal mula konflik terjadi akibat dikeluarkannya Deklarasi Balfour pada tanggal 2

 Nopember 1917 oleh Menteri Luar Negeri Inggris, Arthur James Balfour yang

 ditujukan kepada Lord Rothchild Walter (seorang Yahudi-Inggris). Dalam surat itu,

 Balfour menyatakan bahwa Inggris akan mendukung aspirasi Zionis dengan

 memfasilitasi pembentukan sebuah rumah nasional bagi orang-orang Yahudi di

 Palestina, dengan tidak merugikan hak-hak Palestina. Pada tanggal 14 Mei 1948, PBB mengeluarkan resolusi yang membagi wilayah Palestina menjadi tiga bagian, yaitu: Arab-Palestina, Israel, dan Yerussalem. Pembagian wilayahnya 54% untuk Israel, dan sisanya 46% untuk Palestina. Namun  demikian, Israel masih menginginkan wilayah yang lebih luas lagi, sehingga antara keduanya terlibat konflik hingga saat ini.

 Upaya menengahi konflik dilakukan dengan mengeluarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 242 dan 338. Upaya perundingan antara Palestina dan Israel, antara lain:

 Konferensi Madrid tahun 1991, berhasil mempertemukan Palestina dan Israel dalam

 satu meja, tetapi tidak menghasilkan sesuatu keputusan.

 Konferensi Oslo tahun 1993. Disepekati pembentukan pemerintahan mandiri rakyat

 Palestina yang meliputi Jalur Gaza, Jericho, dan Tepi Barat. Yasser Arafat ditunjuk

 sebagai wakil dari Otoritas Palestina.

 

b. Konflik Suriah


 

Syiria atau Suriah mendapatkan kemerdekaan dari Perancis 28 September 1941. Sejak tahun 1970-2000, Suriah dipimpin oleh diktator Hafez al-Assad, dan digantikan oleh anaknya Bashar al-Assad yang memerintah dengan cara menindas setiap bentuk perlawanan. Konflik diawali oleh grafiti di dinding sekolah yang bertuliskan As-Shaab/Eskaat el nizam, yang berarti rakyat ingin menyingkirkan rezim. Limabelas siswa yang dianggap bertanggungjawab ditahan dan disiksa, sehingga menimbulkan kemarahan dan memicu demonstrasi besar-besaran menolak kepemimpinan presiden Bashar al-Assad. Aksi demonstrasi ini ditanggapi oleh pemerintah dengan menggunakan kekuatan militer.

Melalui Dewan Keamanan PBB, tahun 2011, Amerika Serikat memberikan sanksi terhadap Suriah, tetapi mendapat tentangan dari Rusia dan Cina.

 

c. Revolusi Melati di Tunisia


  

Tahun 2010-2011 di kawasan Timur Tengah dilkalian pergolakan politik yang dikenal dengan sebutan Revolusi Melati. Tujuannya untuk menumbangkan penguasa yang dianggap diktator. Revolusi diawali di Tunisia, yang dengan cepat menjalar ke negara-negara lain yang menyebabkan terjadinya ketidakstabilan politik. Hal ini terjadi karena rezim yang diktator, pelanggaran HAM, pengangguran, kemiskinan, nasib buruh, mahalnya kebutuhan pokok, dan korupsi dalam pemerintahan.

Bermula seorang tukang sayur bernama Muhammad Bouazizi, 26 tahun. Ia seorang sarjana yang melakukan self immolation (bakar diri) di kota Sidi Bouzid akibat tidak terima dagangannya disita polisi. Aksi ini menyulut rakyat Tunisia yang merasa senasib. Terjadi demonstrasi besar-besaran, yang menyebabkan Zine El-Abidine Ben Ali mengundurkan diri sebagai presiden Tunisia.

Untuk materi Lengkap silahkan dibaca link dibawah ini: 

 Revolusi Tunisia

 Revolusi Tunisia (Kompas)

 

b. Revolusi Melati di Mesir


https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/04/141931769/sejarah-krisis-di-mesir-2011?page=all

 

Revolusi Melati di Tunisia memantik semangat bagi warga Mesir untuk menggulingkan pemerintahan Husni Mubarak yang berkuasa selama 30 tahun. Revolusi terjadi pada 25 Januari 2011 rakyat Mesir menuntut Presiden Husni Mubarak mundur dari jabatannya. Melalui jejaring sosial, ribuan rakyat Mesir berkumpul di alun-alun Tahrir, Kairo. Pemerintah Mesir menutup semua akses komunikasi, tetapi hal ini justru semakin menguatkan semangat. Akibat tekanan dari demonstran, pada tanggal 10 Pebruari 2011, Presiden Husni Mubarak menyerahkan kekuasaannya kepada Omar Sulaiman. Tetapi ditolak oleh rakyat, sehingga pemerintahan dipegang oleh Majelis Tertinggi Angkatan Bersenjata.

 

c. Revolusi Melati di Libya


 https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/04/145845869/konflik-libya-runtuhnya-rezim-muammar-khadafi

Revolusi Melati di Libya terjadi 15 Pebruari 2011, ketika sekitar 200 penduduk

melakukan demonstransi di depan markas polisi di kota Benghazi. Seorang

aktivis bernama Fathil Terbil ditangkap, yang menyebabkan kemarahan dimanamana.

Tindakan ini, dijawab oleh Presiden Muammar Kadafi dengan mengerahkan

tentara.

Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi nomor 1970, tanggal 26 Pebruari

2011 yang meminta pemerintah Libya menghentikan tindakan represif terhadap

penduduk sipil.

Karena tidak mendapat respon dari pemerintah Libya, DK PBB kembali

mengeluarkan Resolusi nomor 1973. Berdasarkan resolusi itu, maka di Libya

dibentuk koalisi negara AS, Inggris, dan Jerman. Pada tanggal 20 Agustus 2011

diberitakan bahwa pemerintahan koalisi berhasil menguasai sumber minyak di

Brega. Dua hari berikutnya, rakyat Libya melakukan perayaan kebebasan

bersamaan dengan jatuhnya kota Tripoli. Keberadaan Muammar Kadafi tidak

diketahui hingga saat ini.

 

2. Konflik di Asia Tenggara

 

a. Konflik Pulau Sipadan dan Ligitan

 


 

Merupakan sengketa antara Indonesia dan Malaysia atas kepemilikan dua pulau

di Selat Makassar, yaitu pulau Sipadan (luas 50.000 m2) dan pulau Ligitan (luas

18.000 m2).

Berawal pada tahun 1967 ketika dalam pertemuan hukum laut antara kedua

negara, yang secara bersamaan mengklaim Sipadan dan Ligitan ke dalam

wilayahnya. Pada pertemuan tanggal 22 September 1969, kedua negara

menyetujui Memorandum of Understanding (MoU) yang menetapkan Sipadan dan

Ligitan dalam status quo, yang berarti kedua pulau tidak boleh ditempati maupun

dimanfaatkan oleh Indonesia dan Malaysia. Tetapi, Malaysia menggunakan

kesempatan ini untuk membangun fasilitas pariwisata, perlindungan terhadap

satwa penyu, dan pembangunan mercusuar.

Sengketa ini diselesaikan melalui ICJ (International Court of Justice) yang dalam

sidangnya tahun 2002, bukti-bukti yang diajukan oleh Malaysia lebih

memperkuat kedudukannya.

Baca Link Lengkapnya disini: 

Wikipedia Konflik Sepadan Ligitan


 b. Konflik Laut Cina Selatan dan Kepulauan Spratly

 

Kepulauan Spratly dikelilingi oleh negara Indonesia, Malaysia, Vietnam, Brunai

Darussalam, Cina, Taiwan, dan Philipina. Pada awalnya kepulauan ini tidak layak

huni, karena berupa gugusan karang laut. Namun, klaim terhadap wilayah ini

muncul setelah ditemukan potensi sumber daya alam, berupa minyak bumi, gas,

dan letaknya yang strategis di lintas perdagangan antarnegara.

Konflik mulai memanas pada tahun 1947. Proses damai di Laut Cina Selatan yang

diprakarsai ASEAN belum dapat membuahkan hasil hingga saat ini.

c. Konflik Thailand dan Kamboja

Konflik antara kedua negara terjadi akibat sengketa kepemilikan Kuil Preah

Vihear. Kuil ini terletak di antara distrik Choam Khsant (Kamboja) dan distrik

Kantharalak (Thailand).

Pada tahun 2008, kuil peninggalan abad XI ini dimasukkan ke dalam daftar

budaya dunia oleh UNESCO. Hal ini disambut gembira oleh rakyat Kamboja,

tetapi justru memicu masalah bagi Thailand. Akibatnya, terjadi kontak senjata

antara tentara Kamboja dan Thailand di dekat Kuil Preah Vihear pada tanggal 15

Oktober 2008.

Thailand kemudian meminta DK PBB untuk mengerahkan pasukan pemelihara

perdamaian. Tetapi, oleh PBB diambil jalur diplomasi antara keduanya dan ketua

ASEAN (Marty Natalegawa). Hasilnya, antara Thailand (diwakili oleh Menlu Kasit

Piromya) dan Kamboja (diwakili oleh Hun Sen) akan menyelesaikan konflik

dengan cara damai.

Modul PDF materi  


 

3. Konflik Asia Selatan

a. Konflik Kashmir antara India dan Pakistan

 

Faktor yang menjadi pemicu adalah masalah agama, yaitu penduduk yang

beragama Islam di Pakistan dan pemeluk Hindu di India, di samping masalah

pembagian wilayah, terorisme, dan nuklir.

Konflik semakin kuat dengan munculnya kelompok militan Kashmir yang

menentang segala keputusan pemerintah Hindu India dan menuntut

kemerdekaan Kashmir dari India atau bergabung dengan Pakistan.

Pada tanggal 5 Januari 2004 dimulai usaha perdamaian antara Perdana Menteri

India, Vajpayee dan Presiden Pakistan, Pervez Musharraf. Kedua pemimpin

menyepakati untuk memulai dialog menyeluruh. Hingga sekarang ketegangan

 wikipedia konflik Kashmir


b. Perang Saudara di Sri Lanka

Merupakan bekas jajahan Inggris, mayoritas penduduknya beragama Hindu.

Memperoleh kemerdekaan pada tahun 1948.

Konflik terjadi antara etnis Sinhala dan minoritas Tamil, bermula pasca

kemerdekaan, etnis Tamil tergeser kedudukannya oleh etnis Sinhala.

Tahun 1970-an, muncul gerakan sparatis Tamil, yang terkenal dengan nama

Gerakan Pejuang Pembebasan Macan Tamil atau Liberation Tigers of Tamil

Eelam (LTTE) yang memiliki persenjataan kuat. Tujuannya untuk membentuk

negara merdeka. Konflik ini telah menewaskan puluhan ribu penduduk sipil.

Setengah juta penduduk mengungsi.

Konflik mereda ketika Presiden Rajapakse mengakhiri operasi militer terhadap

LTTE.

Perang saudara di Srilanka 


 

4. Konflik di Asia Timur

 

a. Konflik Korea Utara dan Korea Selatan

 


https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Korea

Konflik antara dua Korea terjadi pasca Perang Dunia II akibat persaingan antara

Amerika Serikat dan Uni Soviet. Konflik terjadi ketika Korea Selatan bersikukuh

melakukan latihan militer di pulau Yeonpyeong. Tindakan Korea Selatan ini

dibalas oleh Korea Utara dengan meluncurkan roket ke arah Korea Selatan.

Sesungguhnya, Presiden Korea Selatan, Kim Dae Jung mengumumkan kebijakan

Sunshine Policy yang bertujuan meningkatkan interaksi antara kedua negara.

Akan tetapi, pada bulan Nopember 2010 Korea Utara melakukan ujicoba nuklir

dan peluncuran artileri yang menyebabkan dua warga sipil dan dua anggota

militer Korea Selatan tewas. Akibatnya, konflik hingga sekarang tetap berlanjut.

 

b. Konflik Tiongkok dan Jepang

 


Perang Tiongkok - Jepang Pertama 

Perang Tiongkok dan Jepang Kedua 

  

Terjadi akibat sengketa Kepulauan Senkaku, yang pada awalnya kelima gugusan

pulau itu tidak berpenghuni. Pada tahun 1885, pada jaman Restorasi Meiji,

pemerintah Jepang melakukan survei yang hasilnya pulau-pulau tersebut

dinyatakan tidak ada pemiliknya.

Pada tahun 1969, PBB mengumumkan bahwa Kepulauan Senkaku terdapat

sumber alam mineral dalam jumlah banyak. Akibatnya, Cina menjadi tertarik.

Pada sidang Dewan Keamanan PBB tanggal 20 Mei 1972, Amerika Serikat

mengembalikan Okinawa dan Kepulauan Senkaku kepada Jepang. Sejak saat

itulah, sering terjadi konflik kepentingan antara Cina dan Jepang.

 

C. Rangkuman

 Konflik-konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia terjadi akibat

persinggungan antara berbagai kepentingan. Masalah politik, ekonomi, dan agama

sering kali dijadikan sebagai sumber terjadinya konflik. Di samping pihak penguasa

yang ingin memaksakan kehendaknya untuk kepentingan diri sendiri atau

kelompoknya.

 Sebagai akibatnya, penduduk sipil yang tidak memahami duduk

permasalahannya menjadi korban keganasan perang. Bahaya kelaparan dan masa

depan yang suram karena negara tidak mampu melindungi rakyatnya. Bahkan, di

antara mereka yang harus mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya tanpa

tujuan yang pasti. Mereka hanya sekedar untuk bertahan hidup.

 Konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia akan berakhir, jika pihak-pihak

yang bersengketa mau meninggalkan egonya dan mencari solusi untuk dapat

melindungi dan memikirkan kesejahteraan rakyatnya.




Friday 5 February 2021

Wednesday 3 February 2021

SE MENDIKBUD

SURAT EDARAN MENDIKBUD NO 1 TAHUN 2021 TENTANG PENIADAAN UJIAN NASIONAL DAN UJIAN KESETARAAN SERTA PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH DALAM MASA DARURAT PENYEBARAN COVID-19








 

Monday 1 February 2021

 Kerajaan Mataram Kuno




A.   Letak Kerajaan

Kerajaan Mataram Hindu, berlokasi di pedalaman Jawa tengah, di sekitar daerah yang banyak dialiri sungai. Letak ibu kota kerajaan secara tepat belum dapat dipastikan, ada yang menyebut Medang di Poh Pitu, Ri Medang ri Bhumi Mataram. Daerah yang dimaksud belum jelas, kemungkinan besar di daerah Kedu sampai sekitar Prambanan (berdasarkan letak prasasti yang ditemukan).

Panduan Gerakan Literasi (GLS) di SMA Edisi Revisi



Salah satu prasyarat untuk mewujudkan kecakapan hidup abad XXI adalah kemampuan literasi berbasis teks multimodal yang tidak lepas dari penguatan pendidikan karakter sebagai upaya mewujudkan profil Pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, memiliki sikap bergotong royong, kreatif, bernalar kritis, dan mandiri.

 

Agar mempunyai persepsi yang sama, diperlukan Panduan Gerakan Literasi (GLS) di SMA yang menyajikan praktik-praktik baik pelaksanaan GLS. Direktorat SMA menyusun seri buku Gerakan Literasi Sekolah di SMA yang diharapkan dapat menjadi referensi untuk menduplikasi, mengadaptasi, atau memodifikasi kegiatan literasi sekolah sebagai sebuah gerakan.

 

Edisi revisi tahun 2020 kali ini berfokus pada kegiatan strategi literasi dalam pembelajaran yang mendorong adanya integrasi enam literasi dasar, penggunaan alat bantu dalam pembelajaran dan kolaborasi antar mata pelajaran.

 

 Seri Manual GLS, ‘Think Aloud”


 

Kemampuan membaca dan memahami suatu teks tertulis merupakan salah satu keterampilan yang mutlak diperlukan agar peserta didik dapat menambah cakrawala pengetahuan dan mengambil manfaat dari apa yang dibacanya mengingat aktivitas membaca dapat diibaratkan sebagai “pembuka jendela dunia” yang berkontribusi besar untuk meningkatkan kualitas diri.

Selamat membaca dan salam literasi!

Keterampilan ini harus sedini mungkin dibekalkan kepada peserta didik dari jenjang dini hingga jenjang lanjut dengan menggunakan sejumlah tehnik yang dapat dimaksimalkan sesuai dengan jenjang dan peruntukannya. Seri Manual GLS, ‘Think Aloud” ini  dibuat untuk menyempurnakan kegiatan literasi di sekolah dengan tetap berfokus pada upaya untuk menumbuhkan generasi yang memiliki kemampuan berpikir kritis, mampu memecahkan masalah dengan kreatif, mampu berkolaborasi dan berkomunikasi dengan baik.

Semoga Seri Manual GLS, ‘Think Aloud’ ini dapat diimplementasikan dengan optimal oleh warga sekolah, terutama, untuk membumikan penerapan enam literasi dasar, yaitu literasi baca-tulis, numerasi, literasi sains, finansial, digital, serta literasi budaya dan kewargaan peserta didik kita.


Download  Panduan GerakanLiterasi (GLS) di SMA Edisi Revisi

Download Seri Manual GLS, ‘Think Aloud”

KONSEP DASAR SEJARAH

Asal Kata dan Arti Kata serta Istilah Sejarah Dari manakah asal kata sejarah itu? Perkataan sejarah mula-mula berasal dari bahasa Arab “syaj...

Postingan Populer