Monday 1 February 2021

 Kerajaan Mataram Kuno




A.   Letak Kerajaan

Kerajaan Mataram Hindu, berlokasi di pedalaman Jawa tengah, di sekitar daerah yang banyak dialiri sungai. Letak ibu kota kerajaan secara tepat belum dapat dipastikan, ada yang menyebut Medang di Poh Pitu, Ri Medang ri Bhumi Mataram. Daerah yang dimaksud belum jelas, kemungkinan besar di daerah Kedu sampai sekitar Prambanan (berdasarkan letak prasasti yang ditemukan).

 

 



B.   Segi Sosial Budaya.

Masyarakat Mataram Kuno terbilang maju dalam hal budaya, terbukti dengan banyaknya bangunan candi yang dibuat, Termasuk dua Candi besar yang sangat termahsyur. Tidak lain adalah Candi Borobudur yang dibuat pada masa pemerintahan Samaratungga dari dinasti Syailendra yang bercorak Budha. Dan yang kedua adalah Candi Prambanan yang dibangun pada masa pemerintahan Rakai Pikatan dan selesai pada masa pemerintahan Daksa dari Dinasti Sanjaya yang bercorak Hindu.

 

Candi Borobudur

Candi Prambanan

C.   Sistem Ekonomi 

Penduduk Medang sejak periode Bhumi Mataram pada umumnya bekerja sebagai petani. Kerajaan Medang memang terkenal sebagai negara agraris, sedangkan saingannya, yaitu kerajaan Sriwijaya merupakan negara maritim. Melihat dari letak wilayah kerajaan yang berada di dekat aliran sungai, dan informasi dari prasasti canggal yang menyebutkan jawa kaya akan padinya, kemungkinan besar mata pencaharian penduduknya sebagian besar dari bercocok tanam.

 


D.   Sistem Kepercayaan 

Agama resmi Kerajaan Medang pada masa pemerintahan Sanjaya adalah Hindu aliran Siwa. Ketika wangsa Syailendra berkuasa, agama resmi kerajaan berganti menjadi Budha aliran Mahayana. Pemerintahan kedua dinasti yang berbeda agama, dapat berjalan dengan rukun. Dibawah pemerintahan Dinasti Syailendra toleransi agama masih terjaga. Terbukti dengan Candi-candi yang berada di Jawa Tengah bagian utara bercorak Hindu, Sedangkan bagian selatan bercorak Budha.   Hal ini menjadi bukti bahwa kerukunan hidup umat beragama di Indonesia sudah ada sejak dulu. Kemudian pada saat Rakai Pikatan dari Wangsa Sanjaya berkuasa , agama Hindu dan Budha tetap hidup berdampingan dengan penuh toleransi.

 

E.   Perkembangan Pemerintahan

Berdasarkan Sumber Sejarah   Dua prasasti peninggalan Mataram Hindu sama-sama menyebutkan nama Sanjaya yang merupakan anak dari Sanna, Raja ketiga Galuh, yang beristri Sannaha. Sannaha adalah cucu ratu Shima, Penguasa Kerajaan Kaling.  Adapun kedua Prasasti dari Kerajaan Mataram Hindu adalah Prasasti Canggal dan Prasasti Mantyasih.

 

1.    Prasasti Canggal

Prasasti Canggal yang ditandai dengan Candrasengkala Cruti Indra Rasa = 654 C = 732 M. ditemukan di kompleks Candi Gunung Wukir, Desa Kadiluwih, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Prasasti ini berbahasa sanskerta dan hurufnya Pallawa isinya adalah  asal-usul Sanjaya, Menurut prasasti ini Jawa awalnya dipimpin oleh Raja Sanna, ia memerintah dengan sangat adil, setelah ia wafat, digantikan oleh putranya yang bernama Sanjaya. Diceritakan Sanjaya melakukan pembangunan lingga di bukit Stirangga, Desa Kuntjarakuntja di prasasti ini. Selain itu dijelaskan pula keadaan pulau jawa yang sangat makmur, kaya akan padi dan emas. Keadaan kerajaan digambarkan sangat tentram.

 

Prasasti Canggal

Daftar Raja Raja Mataram (berdasarkan Prasasti Canggal)  

  • Sanjaya, pendiri Kerajaan Medang  

  • Rakai Panangkaran, awal berkuasanya Wangsa Syailendra 

  • Rakai Panunggalan alias Dharanindra 

  • Rakai Warak alias Samaragrawira 

  • Rakai Garung alias Samaratungga 

  • Rakai Pikatan suami Pramodawardhani, awal kebangkitan Wangsa Sanjaya 

  • Rakai Kayuwangi alias Dyah Lokapala 

  • Rakai Watuhumalang 

  • Rakai Watukura Dyah Balitung 

  • Mpu Daksa 

  • Rakai Layang Dyah Tulodong 

  • Rakai Sumba Dyah Wawa 

  • Mpu Sindok, awal periode Jawa Timur (Sri Isyana Dharmottungga)  mendirikan dinasti Isyana 

  • Sri Lokapala suami Sri Isanatunggawijaya 

  • Makuthawangsawardhana  

  • Dharmawangsa Teguh, Kerajaan Medang/Mataram berakhir akibat terjadinya  Pralaya. 

 

2.    Prasasti Mantyasih 

Prasasti Mantyasih

 

Prasasti Mantyasih atau Prasasti Balitung berangka tahun 829 Çaka atau bertepatan  dengan 11 April 907 M, ditulis dengan menggunakan aksara dan berbahasa Jawa  Kuno. Prasasti ini berasal dari Wangsa Sanjaya. Prasasti Mantyasih ditemukan di Kampung Meteseh Kidul, Desa Meteseh, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang,

Provinsi Jawa Tengah. Isinya adalah daftar silsilah raja-raja Mataram sebelum Raja Balitung. Prasasti ini dibuat sebagai upaya melegitimasi Balitung sebagai pewaris tahta yang sah, sehingga menyebutkan raja-raja sebelumnya yang berdaulat penuh atas wilayah kerajaan Mataram Kuno. Nama raja yang ditulis antara lain: 

    • Raja Sanjaya, 
    • Rakai Panangkaran, 
    • Rakai Panunggalan, 
    • Rakai Warak, 
    • Rakai Garung, 
    • Rakai Pikatan,
    • Rakai Kayuwangi, 
    • Ratu Watuhumalang, 
    • Rakai Watukura Dyah Balitung.

 

Setelah Sanjaya wafat, penggantinya adalah Rakai Panangkaran, kuat dugaan bahwa semenjak masa kekuasaan  Rakai Panangkaran , Dinasti Syailendra (dari Kerajaan Sriwijaya) mulai mengasai Mataram dan menjadikan raja-raja dari Dinasti Sanjaya sebagai bawahan. Hal ini diperkuat dengan bukti bahwa Rakai Panangkaran, kerap membangun candi bercorak Budha pada masa pemerintahannya seperti Candi Sewu, Plaosan, dan Kalasan. Pembangunan Candi Kalasan sendiri merupakan perintah dari Maharaja Wisnu, Raja dari Dinasti Syailendra. Setelah Rakai Panangkaran, Dinasti Syailendra masih berkuasa atas Mataram Kuno selama kurang lebih satu abad.  Beradasarkan Prasasti Kalasan: Rakai Panangkaran mendapat perintah dari Raja Wisnu untuk mendirikan bangunan suci bagi Dewi Tarra (Berupa Candi Kalasan yang bercorak Budha) dan menghadiahkan desa kalasan bagi Sanggha (Budha)  Sampai pada akhirnya terjadi pernikahan antara antara Rakai Pikatan (Dinasti Sanjaya) dengan Pramodhawardhani pernikahan tersebut ditentang oleh Balaputradewa adik Pramodhawardhani (Dinasti Syailendra). Balaputradewa sendiri kalah dan menyingkir ke Sriwijaya, tempat nenek moyangnya. Kelak dibawah pimpinan Balaputradewa, Sriwijaya mencapai jaman keemasaan.  Dengan demikian berakhirlah kekuasaan Dinasti Syailendra atas Mataram Kuno. Dibawah Pemerintahan Rakai Pikatan wilayah kekuasaan Mataram Kuno meluas sampai ke Jawa Timur. Adapun setelah Rakai Pikatan wafat, Raja yang menggantikannya secara berturut-turut adalah Rakai Kayuwangi, Ratu Watuhumalang, Rakai Watukura Dyah Balitung, Daksa (910 –919) Tulodong (919 – 921) dan Wawa (921 – 927). Wawa adalah raja terakhir Dinasti Sanjaya.

 

Konflik Tahta Periode Jawa Tengah  Pada masa pemerintahan Rakai Kayuwangi putra Rakai Pikatan (sekitar 856 – 880–an), ditemukan beberapa prasasti atas nama raja-raja lain, yaitu Maharaja Rakai Gurunwangi dan Maharaja Rakai Limus Dyah Dewendra. Hal ini menunjukkan kalau pada saat itu Rakai Kayuwangi bukanlah satu-satunya maharaja di Pulau Jawa. Sedangkan menurut prasasti Mantyasih, raja sesudah Rakai Kayuwangi adalah Rakai Watuhumalang.  Dyah Balitung yang diduga merupakan menantu Rakai Watuhumalang berhasil mempersatukan kembali kekuasaan seluruh Jawa, bahkan sampai Bali. Mungkin karena kepahlawanannya itu, ia dapat mewarisi takhta mertuanya. Pemerintahan Balitung diperkirakan berakhir karena terjadinya kudeta oleh Mpu Daksa yang mengaku sebagai keturunan asli Sanjaya. Ia sendiri kemudian digantikan oleh menantunya, bernama Dyah Tulodhong. Tidak diketahui dengan pasti apakah proses suksesi ini berjalan damai ataukah melalui kudeta pula. Tulodhong akhirnya tersingkir oleh pemberontakan Dyah Wawa yang sebelumnya menjabat sebagai pegawai pengadilan.

 

F.    Keruntuhan Kerajaan Mataram 

Sesudah Dyah Wawa wafat digantikan menantunya yaitu Mpu Sindok selanjutnya memindahkan kerajaannya ke Jawa Timur dan mendirikan dinasti baru yaitu Dinasti Isyana pada tahun 928 M. Konon pemindahan ini dikarenakan letusan Gunung Merapi, gempa vulkanik, dan hujan material vulkanik yang membuat kacau banyak daerah di Jawa Tengah.  Menurut teori van Bammelen, perpindahan istana Medang dari Jawa Tengah menuju Jawa Timur disebabkan oleh letusan Gunung Merapi yang sangat dahsyat.

 

Konon sebagian puncak Merapi hancur. Kemudian lapisan tanah begeser ke arah barat daya sehingga terjadi lipatan, yang antara lain, membentuk Gunung Gendol dan lempengan Pegunungan Menoreh. Letusan tersebut disertai gempa bumi dan hujan material vulkanik berupa abu dan batu. Di Jawa timur ini Mpu Sindok melanjutkan Kerajaan Medang Kamulan.  Istana Medang yang diperkirakan kembali berada di Bhumi Mataram hancur. Tidak diketahui dengan pasti apakah Dyah Wawa tewas dalam bencana alam tersebut ataukah sudah meninggal sebelum peristiwa itu terjadi, karena raja selanjutnya yang bertakhta di Jawa Timur bernama Mpu Sindok yang menjabat sebagai Rakryan Mapatih Hino mendirikan istana baru di daerah Tamwlang. Prasasti tertuanya berangka tahun 929. Dinasti yang berkuasa di Medang periode Jawa Timur bukan lagi Sanjayawangsa, melainkan sebuah keluarga baru bernama Isanawangsa, yang merujuk pada gelar abhiseka Mpu Sindok yaitu Sri Isana Wikramadharmottungga.

 

Permusuhan dengan Sriwijaya  Kekuasaan Wangsa Sailendra meliputi Kerajaan Medang dan juga kerajaan Sriwijaya di pulau Sumatra. Hal ini ditandai dengan ditemukannya Prasasti Ligor tahun 775 yang menyebut nama Maharaja Wisnu dari Wangsa Sailendra sebagai penguasa Sriwijaya.  Hubungan senasib antara Jawa dan Sumatra berubah menjadi permusuhan ketika Wangsa Sanjaya bangkit kembali memerintah Medang. Menurut teori de Casparis, sekitar tahun 850–an, Rakai Pikatan berhasil menyingkirkan seorang anggota Wangsa Syailendra bernama Balaputradewa putra Samaragrawira.  Balaputradewa kemudian menjadi raja Sriwijaya di mana ia tetap menyimpan dendam terhadap Rakai Pikatan. Perselisihan antara kedua raja ini berkembang menjadi permusuhan turun-temurun pada generasi selanjutnya. Selain itu, Medang dan Sriwijaya juga bersaing untuk menguasai lalu lintas perdagangan di Asia Tenggara.  Rasa permusuhan Wangsa Sailendra terhadap Jawa terus berlanjut bahkan ketika Wangsa Isana berkuasa. Sewaktu Mpu Sindok memulai periode Jawa Timur, pasukan Sriwijaya datang menyerangnya. Pertempuran terjadi di daerah Anjukladang (sekarang Nganjuk, Jawa Timur) yang dimenangkan oleh pihak Mpu Sindok.

 

G.   Akhir Pemerintahan Kerajaan Mataram

Peristiwa Mahapralaya  Mahapralaya adalah peristiwa hancurnya istana Medang di Jawa Timur berdasarkan berita dalam prasasti Pucangan. Tahun terjadinya peristiwa tersebut tidak dapat dibaca dengan jelas sehingga muncul dua versi pendapat. Sebagian sejarawan menyebut Kerajaan Medang runtuh pada tahun 1006, sedangkan yang lainnya menyebut tahun 1016.  Raja terakhir Medang adalah Dharmawangsa Teguh, cicit Mpu Sindok. Kronik Cina dari Dinasti Song mencatat telah beberapa kali Dharmawangsa mengirim pasukan untuk menggempur ibu kota Sriwijaya sejak ia naik takhta tahun 991. Permusuhan antara Jawa dan Sumatra semakin memanas saat itu.

 

Pada tahun 1006 Dharmawangsa lengah. Ketika ia mengadakan pesta perkawinan putrinya, istana Medang di Wwatan diserbu oleh Aji Wurawari dari Lwaram yang diperkirakan sebagai sekutu Kerajaan Sriwijaya. Dalam peristiwa tersebut, Dharmawangsa tewas. Tiga tahun kemudian, seorang pangeran berdarah campuran Jawa–Bali yang lolos dari Mahapralaya tampil membangun kerajaan baru sebagai kelanjutan Kerajaan Medang. Pangeran itu bernama Airlangga yang mengaku bahwa ibunya adalah keturunan Mpu Sindok. Kerajaan yang ia dirikan kemudian lazim disebut dengan nama Kerajaan Kahuripan.

            Latihan Soal

205 comments:

  1. Danella Dwi Pratiwi
    X IPA 1
    Hadir!

    ReplyDelete
  2. Della Tri Pratiwi
    X IPA 5
    Hafir pak

    ReplyDelete
  3. Ayuning Rizki X IPA 6 hadir pakk.

    ReplyDelete
  4. VIESCHA LEONYSA.S
    X IPA 5
    HADIR PAK

    ReplyDelete
  5. Endang Trisnawati Br Nainggolan
    X IPA 2
    Hadir pak

    ReplyDelete
  6. Patricia Angelika
    X IPA 5/ 29
    Hadir pak

    ReplyDelete
  7. Jelitha betsyeba
    X IPA 3
    Hadir pak

    ReplyDelete
  8. Andarista Putrie Alicia
    X IPA 5
    Hadir pak

    ReplyDelete
  9. Nama : Emiya Rehulina Ginting
    Kelas : X IPA 6
    Ket : HADIR PAK

    ReplyDelete
  10. Shelly avriltya
    X IPA 3
    Hadir pak

    ReplyDelete
  11. Ferdi Daniel Fajar Butar Butar
    X IPA 2
    Hadir pak

    ReplyDelete
  12. Ilham Rahmansyah X IPA 2 hadir pak

    ReplyDelete
  13. Helen Osalina
    X IPA 1
    Hadir Pak

    ReplyDelete
  14. Only Mayori Paulina s
    X ipa 5
    Hadir pak

    ReplyDelete
  15. Nama: Giska Maulidina Resky Ersaputri
    Kelas: X IPA 5
    Ket: Hadir

    ReplyDelete
  16. Nama:Rentina Hutauruk
    Kelas:X IPA 6
    Ket:Hadir

    ReplyDelete
  17. Muhammad Farid Al Faruq
    X IPA 4
    Hadir Pak

    ReplyDelete
  18. Fadli Aditya Suhairi
    X IPA 2
    Hadir Pak.

    ReplyDelete
  19. Anggita Abigail Sinurat
    X IPA 5
    Hadir

    ReplyDelete
  20. Assalamualaikum,Selamat pagi pak🙏
    Nama : Indriani Pratiwi
    Kelas : X IPA 6
    Keterangan : Hadir pak
    Terimakasih pak 🙏

    ReplyDelete
  21. Nama : Vista Afriani Putri
    Kelas : X IPA 1
    Ket : Hadir

    ReplyDelete
  22. Nama : Ariyandataru Faridha Intan Putri
    Kelas : X-IPA 5
    Ket : Hadir pak

    ReplyDelete
  23. Chykita Haro Aritonang
    X IPA 6
    Hadir

    ReplyDelete
  24. Nama : Hatsion Nurpianto
    Kelas : X IPA 1
    Ket : Hasir Pak

    ReplyDelete
  25. Nama:Flora Seacylya Azzahra Harahap
    Kelas:X IPA 6
    Keterangan:Hadir Pak~

    ReplyDelete
  26. Lambok Febryan Aritonang
    X IPA 5
    HADIR PAK

    ReplyDelete
  27. Nama : Dyra Izzah Faiqah
    Kelas: X IPA 1
    Ket. : Hadir

    ReplyDelete
  28. Indira Fara Clarista
    X IPA 5
    HADIR PAK

    ReplyDelete
  29. Nabila Putri Kurniawan
    X IPA 4
    Hadir

    ReplyDelete
  30. Elisabeth Ulia Anggraine Siahaan
    X IPA 5
    HADIR PAK

    ReplyDelete
  31. SARINA
    X IPA 4
    Hdr pak

    ReplyDelete
  32. ALFA RIDA CORIN MANULLANG
    X ipa 3
    Hadir

    ReplyDelete
  33. Nadya putriana sihombing
    X IPA 4
    HADIR PAK

    ReplyDelete
  34. SUCI SEPTIANA
    X IPA 6
    HADIR

    ReplyDelete
  35. Nama: Thamara cristin siregar
    Kelas: X IPA 6
    Hadir pak

    ReplyDelete
  36. Muhammad Faiq Fadli
    X IPA 2
    hadir pak

    ReplyDelete
  37. Iffando Darmansyah
    X IPA 2
    Hadir pak

    ReplyDelete
  38. AGNES J DE PUTRI SINAGA
    X IPA 6
    Hadir pak

    ReplyDelete
  39. Mira Tara Dwipa Sihombing
    X IPA
    Hadir pak

    ReplyDelete
  40. ANISA PUTRI DEWIYANTI X IPA 2 hadir Pak

    ReplyDelete
  41. M.Farhan Rizki Ramadhan
    X IPA 2
    Hadir pak

    ReplyDelete
  42. Stefy aprilian
    X IPA 1
    HADIR PAK

    ReplyDelete
  43. Nadine Teresion
    X Ipa 4
    Hadir pk

    ReplyDelete
  44. ALYA SABRINA PUTRI ASTIKA
    X IPA 1
    HADIR PAK 🙏

    ReplyDelete
  45. Gita Anastasya Napitupulu
    X IPA 5
    Hadir pak

    ReplyDelete
  46. Dody Christian Gultom
    X IPA 5
    Hadir pak

    ReplyDelete
  47. Salsyabila Asauqi
    X IPA 2
    Hadir pak

    ReplyDelete
  48. Mira Tara Dwipa Sihombing
    X IPA 6
    Hadir pak

    ReplyDelete
  49. Yolivia Pratiwi
    X IPA 5
    Hadir pak

    ReplyDelete
  50. Jonathan Frizzy M
    X IPA 5
    Hadir pak

    ReplyDelete
  51. Rahma Dana Agustini
    X IPA 3
    Hadir pak

    ReplyDelete
  52. GILBERT BASA RIO SAMOSIR
    XIPA6
    HADIR PAK

    ReplyDelete
  53. Sarah Isnaini Alnauri
    x ipa 5
    hadir pak

    ReplyDelete
  54. Fauz Aminullah Alamsyah
    X IPA 5
    Hadir pak

    ReplyDelete
  55. Annisaa Fatikhah Anggraeni
    X IPA 2
    Hadir pak

    ReplyDelete
  56. Agnes Monica Hutagalung
    X IPA-3
    Hadir Pak

    ReplyDelete
  57. Epi phania monica sitanggang
    X IPA 4
    Hadir pak

    ReplyDelete
  58. Evalina Vanesia Simanjuntak
    X IPA 4
    Hadir pak

    ReplyDelete
  59. Yasmin Amelia
    X IPA 6
    Hadir Pak

    ReplyDelete
  60. Dareene Yasmine Hafizhah
    X IPA 2
    Hadir Pak

    ReplyDelete
  61. Nasjwa Rully Atikahsari
    X IPA 4
    Hadir Pak

    ReplyDelete
  62. Shaila Rani Singkem
    X Ipa 5
    hadir, Pak.

    ReplyDelete
  63. Ridwan Fathur Rahman
    X IPA 2
    Hadir pak

    ReplyDelete
  64. Queency Dhealya Siburian
    X IPA 4
    hadir pak

    ReplyDelete
  65. Rawnanda nurhasanah
    X IPA 6
    Hadir pak

    ReplyDelete
  66. Fitria Halimatus Sa'diyah
    X IPA 2
    Hadir pak

    ReplyDelete
  67. Fatikha Nurul Zalianty
    X IPA 2
    Hadir pak

    ReplyDelete
  68. Aludra Nadia Armadyaputri
    X IPA 3
    Hadir

    ReplyDelete
  69. Arini Fashya Rivai
    X IPA 1
    Hadir pak

    ReplyDelete
  70. RADITYA PANDHITO W.
    X IPA 4
    HADIR

    ReplyDelete
  71. NAMA : NIKEN WULANDARI
    KELAS : X IPA 6
    HADIR PAK

    ReplyDelete
  72. Samuel rivaldo
    X IPA 4
    Hadir pak

    ReplyDelete
  73. Winny Efrilia
    X IPA 3
    HADIR PAK

    ReplyDelete
  74. Mutia Hadiyanti
    X IPA 4
    Hadir pak

    ReplyDelete
  75. Nama : Rizky Masayu Maharani
    Kelas : X IPA 6
    Keterangan : Hadir Pak

    ReplyDelete
  76. AULIA SYAMSA PURBA
    X IPA 3
    Hadir

    ReplyDelete
  77. Rania Zefanya Sirait
    X IPA 2
    Hadir

    ReplyDelete
  78. Daniel syah hendrawan
    Kelas : 10 IPA 2
    Hadir pak

    ReplyDelete
  79. Glory Yossy Aharon S. Pane
    X IPA 3
    Hadir Pak

    ReplyDelete
  80. Aura Meiswa Maulita
    X IPA 3
    Hadir Pak

    ReplyDelete
  81. VISKA OKTAVIANI SAMOSIR2 February 2021 at 08:26

    Viska Oktaviani Samosir
    X IPA 1
    Hadir

    ReplyDelete
  82. Zarkasya Rizki Sabila
    X IPA 3
    Hadir pak

    ReplyDelete
  83. Sheela Juli Kurniastuti
    X IPA 3
    Hadir Pak

    ReplyDelete
  84. Eva Juniarta Siregar
    X IPA 4
    Hadir pak

    ReplyDelete
  85. Anisa Sa'diyyah
    X IPA 2
    Hadir pak

    ReplyDelete
  86. Mega satya ariani
    x ipa 1
    Hadir pak

    ReplyDelete
  87. Nama : Grace Ade Christy. S
    Kelas : X IPA 1
    Hadir Pak

    ReplyDelete
  88. Gadis Febry Valentine
    X IPA 6
    Hadir pak

    ReplyDelete
  89. Nama: Bunga Putri Situmeang
    Kelas: X IPA 6
    Hadir pak

    ReplyDelete
  90. ADIKA DELFIANI
    X IPA 6
    HADIR PAK

    ReplyDelete
  91. INDAH WAHYU KARTIKA XIPA5 HADIR PAK

    ReplyDelete
  92. Nama :Darweni Harefa
    Kelas :X IPA 5
    Ket :Hadir

    ReplyDelete
  93. Wina adelia Azahra
    X IPA 2
    HADIR pak

    ReplyDelete
  94. Joel Ivan Fredric Warouw
    X IPA 2
    HADIR PAK

    ReplyDelete
  95. Rouli maida
    X IPA 3
    HADIR PAK

    ReplyDelete
  96. Sendy Olivia
    X IPA 5
    Hadir pak

    ReplyDelete
  97. Nama:Nita Angelina Vesa Purba
    Kelas:X IPA 3
    Hadir pak

    ReplyDelete
  98. MUHAMMAD AGUNG SYAPUTERA
    X IPA 1
    HADIR PAK

    ReplyDelete
  99. Sovy Fitria Nuraini
    X IPA 4
    Hadir pak

    ReplyDelete
  100. Meilani Putridamayanti2 February 2021 at 08:56

    MEILANI PUTRIDAMAYANTI
    X IPA 1
    HADIR pak

    ReplyDelete
  101. Elvan Yohanes Gultom
    X IPA 4
    Hadir

    ReplyDelete
  102. Daniel Ignatius Aritonang
    X IPA 3
    Hadir Pak

    ReplyDelete
  103. Hizkia Poligia S hadir pak
    X IPA 2

    ReplyDelete
  104. Gloriya debora hasibuan
    X IPA 3
    Hadir pak

    ReplyDelete
  105. Latifah Balqis Maulidinia
    X IPA 5
    Hadir

    ReplyDelete
  106. NAMA : NIKITA AULIA ZAMRI
    KELAS : X IPA 6
    HADIR PAK

    ReplyDelete
  107. Nama:Jhon Freclin Joy Sinaga
    Kelas:X IPA 4
    Hadir Pak

    ReplyDelete
  108. Nama : Juan Prayoga Sebastian Tobing
    Kelas : X IPA 6
    Keterangan: HADIR

    ReplyDelete
  109. nama: ayu kusumaningrum
    kelas: X IPA 6
    ket: hadir

    ReplyDelete
  110. Nama : NURUL FALAH
    Kelas : X IPA 2
    Ket : HADIR

    ReplyDelete
  111. Nama : Anindya Safiinatunajjah
    Kelas : X IPA 5
    ket : HADIR

    ReplyDelete
  112. nama : Zahra Aulia Mukti
    kelas : x ipa 1
    ket : hadir

    ReplyDelete
  113. Razaq Syahrul
    X IPA 2
    Hadir Pak

    ReplyDelete
  114. Aqila Fathinah Yumna
    X ipa 2
    Hadir pak

    ReplyDelete
  115. Nama : Jhelvanest Butar Butar
    Kelas : X IPA 3
    Hadir

    ReplyDelete
  116. Nama: Riska amalinda putri
    Kelas:X IPA 3
    Hadirr pak

    ReplyDelete
  117. Nama : CHINTYA WINDA VIVIANA PURBA
    Kelas:X IPA 4
    HADIR,PAK.

    ReplyDelete
  118. Afifa Azzahra Luhur Pribadi
    X IPA 2
    hadirr

    ReplyDelete
  119. Syarifah Manzavira Elsa Putri
    X IPA 6
    Hadir pak

    ReplyDelete
  120. Muhammad Bayu Syaifullah
    X IPA 2
    Hadir pak

    ReplyDelete
  121. Nama: Irene Elisa Sefiola Aruan
    Kelas: X IPA 4
    Hadir pak

    ReplyDelete
  122. Nama : Annis Mufida
    Kelas : X IPA 1
    KET : HADIR PAK

    ReplyDelete
  123. Elisabeth Hutabarat
    X IPA 4
    Hadir pak

    ReplyDelete
  124. Nama : Fadhilah apriany Ibrahim
    Kelas : X IPA 5
    Hadir pak

    ReplyDelete
  125. Julia Epe Seryna Ginting
    X IPA 5
    Hadir Pak

    ReplyDelete
  126. Anastasya Putri Amanda
    X IPA 4
    Hadir Pak

    ReplyDelete
  127. Salsa Kinasih
    X IPA 1
    Hadir pak

    ReplyDelete
  128. Anastasya Putri Amanda
    X IPA 4
    Hadir Pak

    ReplyDelete
  129. Sidik Febri nurdin
    X IPA 1
    Hadir pak

    ReplyDelete
  130. Amalia Cahayantari Gumay
    X IPA 1
    Hadir

    ReplyDelete
  131. Sidik Febri nurdin
    X IPA 1
    Hadir pak

    ReplyDelete
  132. Elisabeth welni fricilia Hutagalung
    X IPA 3
    Hadir

    ReplyDelete
  133. Anastasya Bintang Lestari
    X IPA 4
    Hadir

    ReplyDelete
  134. Widi Prasetiwi - X IPA 3
    Hadir Pak

    ReplyDelete
  135. Naila salsabila ramadhani
    X ipa 4
    hadir pak

    ReplyDelete
  136. Perdi kurniansyah
    X IPA 2
    Hadir

    ReplyDelete
  137. intan novi setya rahmadan
    X IPA 6
    hadir

    ReplyDelete
  138. Alvin sanders
    X IPA 1
    HADIR PAK

    ReplyDelete
  139. Nyimas Ayu Anastasya
    X IPA 2
    Hadir pak

    ReplyDelete
  140. Thania Manuella
    X IPA 5
    Hadir pak

    ReplyDelete
  141. Natalia Beatrida Hutasoit
    X IPA 6

    ReplyDelete
    Replies
    1. Natalia Beatrida Hutasoit
      X IPA 6
      HADIR PAK

      Delete
  142. Replies
    1. Elsaday Yonima Simanjuntak
      X IPA 3
      Hadir Pak

      Delete
  143. Tasya putri salsabilla
    X IPA 3
    Hadir pak

    ReplyDelete

KONSEP DASAR SEJARAH

Asal Kata dan Arti Kata serta Istilah Sejarah Dari manakah asal kata sejarah itu? Perkataan sejarah mula-mula berasal dari bahasa Arab “syaj...

Postingan Populer