Tuesday 4 May 2021

SEJARAH KERAJAAN DEMAK

 



Kesultanan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa
.

Kerajaan ini berdiri pada awal abad ke-16 Masehi seiring kemunduran Majapahit. Kesultanan Demak pun mulai memperlihatkan eksistensinya dan tentunya meninggalkan peninggalan sejarah. Dalam buku Sejarah yang ditulis oleh Nana Supriatna diungkapkan, Kesultanan Demak didirikan oleh Raden Patah, putra Raja Majapahit dari istri seorang perempuan asal Cina, yang telah masuk Islam.

 

Raden Patah memimpin Demak pada 1500 hingga 1518 M. Di bawah kepemimpinan Raden Patah, Kesultanan Demak menjadi pusat penyebaran agama Islam dengan peran sentral Wali Songo. Periode ini adalah fase awal semakin berkembangnya ajaran Islam di Jawa. Setelah Raden Patah wafat pada 1518, takhta Demak dilanjutkan oleh putranya, Adipati Unus (1488-1521). Sebelumnya menjadi sultan, Pati Unus terkenal dengan keberaniannya sebagai panglima perang hingga diberi julukan Pangeran Sabrang Lor. Dikutip dari buku Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-negara Islam di Nusantara (2005) karya Slamet Muljana, pada 1521 Pati Unus memimpin penyerbuan kedua ke Malaka melawan Portugis. Pati Unus gugur dalam pertempuran tersebut kemudian digantikan Trenggana (1521-1546) sebagai pemimpin ke-3 Kesultanan Demak.


Sultan Trenggana membawa Kesultanan Demak mencapai periode kejayaannya. Wilayah kekuasaan Demak meluas hingga ke Jawa bagian timur dan barat. Pada 1527, pasukan Islam gabungan dari Demak dan Cirebon yang dipimpin Fatahillah atas perintah Sultan Trenggana berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa. Nama Sunda Kelapa kemudian diganti menjadi Jayakarta atau "kemenangan yang sempurna". Kelak, Jayakarta berganti nama lagi menjadi Batavia lalu Jakarta, ibu kota Republik Indonesia.

Saat menyerang Panarukan, Situbondo, yang saat itu dikuasai Kerajaan Blambangan (Banyuwangi), pada 1546, terjadi insiden yang membuat Sultan Trenggana terbunuh. Meninggalnya Sultan Trenggana inilah yang menjadi awal keruntuhan Kesultanan Demak karena terjadi perselisihan mengenai siapa yang berhak menduduki takhta selanjutnya. Hingga akhirnya, pemerintahan Kesultanan Demak benar-benar usai pada 1554.

Peninggalan Kesultanan Demak Masjid Agung Demak Salah satu masjid tertua di Indonesia ini merupakan peninggalan utama yang paling terkenal dari Kesultanan Demak. Dibangun pada masa pemerintahan Sultan Demak pertama, Raden Patah (1475–1518), masjid ini menjadi pusat pengajaran dan penyebaran ajaran Islam yang dirintis oleh Wali Songo. Pintu Bledek Pintu ini adalah jalan masuk Masjid Agung Demak yang mitosnya dikatakan terbuat dari petir yang menyambar sehingga dinamakan “bledek”. Saat ini, Pintu Bledek sudah rapuh dan tua sehingga dipindahkan ke dalam Masjid Agung Demak. Soko Guru Masjid Agung Demak disokong oleh empat soko guru atau tiang penyangga setinggi 19,54 meter dan berdiameter 1,45 meter. Soko guru ini dipercaya merupakan sumbangan dari 4 anggota Wali Songo, yakni Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan Ampel, dan Sunan Gunung Jati. Bedug dan Kentongan Bedug dan kentongan di Masjid Agung Demak digunakan untuk memanggil masyarakat sekitar guna melaksanakan salat. Dua peninggalan era Kesultanan Demak ini masih ada hingga kini.


Masjid Agung demak

Warisan Kerajaan Demak Warisan berikutnya dari Kerajaan Demak adalah Masjid Agung Demak. Masjid Agung Demak didirikan pada 1479 M, saat ini sekitar enam abad tetapi tetap kokoh karena telah direnovasi beberapa kali. Masjid Agung Demak tidak hanya merupakan peninggalan bersejarah Kerajaan Demak, tetapi pernah menjadi pusat ajaran dan simbol Islam.


 

Masjid ini akan menjadi asal mula pemikiran kehadiran Kerajaan Demak Bintoro. Secara geografis, Masjid Agung Demak terletak di desa Kauman, kabupaten Demak Kota, kabupaten Demak Kota, Jawa Tengah. Arsitektur masjid ini berbeda dengan arsitektur masjid yang ada saat ini, Masjid Agung Demak menggunakan kombinasi gaya budaya Jawa Tengah yang sangat kental dan ornamen yang terdapat di Masjid Agung Demak juga menggambarkan hubungan antara Jawa dan Islam.

Masjid Agung Demak memiliki luas 31 x 31 meter persegi yang berada di samping Masjid Agung Demak, ada juga teras berukuran 31 x 15 meter persegi dengan panjang 35 x 3 meter. Serambi masjid terbuka dan bangunan masjid didukung oleh total 128 pilar. 4 dari pilar-pilar ini adalah pilar guru sebagai penyangga utama, sedangkan total tiang bangunan adalah 50 dan tiang-tiang penyangga teras ada 28 dan 16 pilar ada di sekitarnya. Bentuk Masjid Demak menggunakan bahan kayu bundar dengan beberapa lengkungan. Bagian dalam masjid juga menggunakan bahan kayu dengan pahatan yang juga sangat artistik dan indah.


Situs Kolam Wudhu

 


Sekarang, situs ini tidak digunakan sebagaimana fungsinya dan hanya menjadi bukti peninggalan sejarah. Pada masa Kesultanan Demak dulu, tempat ini selalu digunakan untuk wudhu bagi mereka yang hendak melaksanakan salat di Masjid Agung Demak.

Maksurah


 

Merupakan dinding berkaligrafi yang dibuat pada 1866 M, yakni ketika Aryo Purbaningrat menjadi Adipati Demak atau setelah era Kesultanan Demak berakhir.

Soko Guru atau Soko Tatal


 

Kerajaan Demak Soko Guru atau Soko Tatal adalah tiang penyangga untuk Masjid Agung Demak yang terbuat dari kayu dengan diameter 1 meter dan total 4 buah. Semua Soko Guru dibuat oleh Sunan Kalijogo dan menurut cerita, Sunan Kalijogo baru saja menyelesaikan 3 pilar dan Masjid Agung Demak sudah dibangun dan sudah mulai memasuki tahap pemasangan atap.

Jadi, karena waktu berburu, Sunan Kalijogo kemudian mengumpulkan serutan atau kulit kayu dari pahatan 3 pilar guru yang tersisa untuk menjadikan mereka pilar guru baru menggunakan kekuatan spiritual yang dimiliki oleh Sunan Kalijogo dan itulah alasan mengapa pilar itu disebut pilar.

Serambi Majapahit

 


Teras Masjid Agung Demak sangat indah dengan arsitektur unik dan kuno yang memiliki makna sejarah. Dari sejarah kerajaan Demak, teras Majapahit ini memiliki 8 tiang pendopo dari kerajaan Majapahit, tetapi ketika kerajaan Majapahit runtuh, beberapa reliknya tidak lagi disimpan sehingga Duke of Unus membawa warisan ke Demak yang sekarang ditempatkan di teras Masjid Agung Demak dan masih bisa dilihat hingga saat ini.

Gendang dan Kentongan


 

Bedug dan kentongan juga berfungsi sebagai alat untuk membawa orang di sekitar masjid untuk menandai dimulainya waktu shalat. Kedua benda ini ditemukan di Masjid Agung Demak dengan bentuk tapal kuda dengan filosofi ketika mereka diperiksa atau dipukuli, orang-orang di sekitar masjid harus datang untuk berdoa. Gendang dan kentongan adalah peninggalan sejarah kerajaan Demak, yang masih bisa dilihat sampai sekarang.

Dampar Kencana

Dahulu, benda peninggalan ini merupakan singgasana Sultan Demak yang berada di dalam Masjid Agung Demak. Kini dijadikan sebagai mimbar untuk penceramah.

Piring Campa


 

Di dinding dan tempat imam Masjid Agung Demak, terdapat piring yang ditempelkan. Hiasan ini merupakan hadiah dari ibunda Raden Patah yang konon berasal dari Cina.

 

Penyebab dan Latar Belakang Keruntuhan Kerajaan Demak

Kematian Adipati Unus ternyata menjadi awal dari perselisihan keluarga kerajaan. Berdasarkan catatan Alik Al Adhim dalam Kerajaan-kerajaan Islam di Jawa, Sultan Trenggana dengan gelar Sultan Ahmad Abdul Arifin dinobatkan menjadi pemimpin Demak setelah kematian Pangeran Sabrang Lor pada 1521.

Akan tetapi, diceritakan juga bahwa Sultan Trenggana membunuh Pangeran Sekar menjadi kandidat kedua raja Demak sebelum pelantikan tersebut. Pangeran Sekar ini belakangan disebut sebagai Pangeran Sekar Seda Ing Lepen, karena ia meninggal di tepi sungai.

Dalam jurnal Konflik Politik Kerajaan Demak Setelah Wafatnya Sultan Trenggono Tahun 1546-1549, Muhammad Yusuf, Sumarno, dan Sri Handayani, menyebutkan, Pangeran Sekar dibunuh melalui tangan Sultan Prawoto, anak Sultan Trenggana, yang menitahkan seorang utusan.

 Kendati Sultan Trenggana berhasil menjadi Sultan Demak yang ketiga, dendam dari anak Pangeran Sekar tidak dapat dihapuskan. Masih dalam jurnal tersebut, diungkapkan Arya Panangsang, putra dari Pangeran Sekar, berusaha menuntut balas kematian orangtuanya dengan dibantu Sunan Kudus sebagai gurunya.

Berita kematian Sultan Trenggana tersiar pada 1546 M. Menurut H.J. de Graaf dan T.H. Pigeaud dalam Kerajaan Islam Pertama di Jawa (2001:89), Trenggana meninggal karena ditusuk anak umur 10 tahun. Kejadian sebenarnya, bocah tersebut sedang menguping rapat perang dan mendapat teguran dari Raja Demak. Akan tetapi, bocah itu malah menusuk dada Trenggana dengan pisau hingga tewas.

Sultan Prawoto sebagai ahli waris raja ketiga, kini menempati posisinya sebagai pemimpin keempat Kesultanan Demak. Melalui catatannya, Manuel Pinto yang berasal dari Portugis mengungkapkan, kepala Demak baru ini berniat menyebarkan agama Islam ke seluruh Jawa.

Dari cita-citanya ini, akhirnya ia lebih terlihat seperti seorang pemuka agama dibanding pemimpin sebuah kerajaan. Bahkan, hal tersebut menyebabkan beberapa wilayah kuasa Demak melepaskan diri dan menjalankan pemerintahan secara independen. Krina Bayu Adji dalam Ensiklopedia Raja-Raja Jawa Dari Klinga Hingga Kasultanan Yogyakarta: Mendedah Kisah dan Biografi Para Raja Berdasar Fakta Sejarah, mengungkapkan, Arya Panangsang diperintah Sunan Kudus untuk membunuh Sultan Prawoto dan mendapatkan kembali tahta Raja Demak. Dalam menjalankan aksinya, Sunan Kudus merekomendasikan Rangkud kepada Arya Panangsang. Pada 1547, Rangkud berhasil membunuh Prawoto beserta istrinya. Akan tetapi, pembunuh tersebut juga mati di tempat kejadian perkara. Akhir Keruntuhan Kerajaan Demak Dendam dari Arya Panangsang akhirnya sudah terbalaskan dan ia resmi menjadi Sultan Demak kelima. Namun, anak Prawoto yang bernama Arya Panggiri malah melanjutkan tali dendam tersebut karena kedua orangtuanya mati dibunuh Arya Panangsang. Kasus ini semakin rumit ketika pembunuhan bukan hanya dilakukan pada Prawoto. Namun, juga Raja Jepara yang meninggalkan istri bernama Ratu Kalinyamat, yang masih termasuk saudara raja keempat Demak. Dari kejadian yang dinilai kejam ini, akhirnya beberapa kerajaan di bawah kuasa Demak memutuskan untuk memberontak pada 1554. Seorang tokoh yang terkenal bernama Hadiwijaya atau Jaka Tingkir dari Kerajaan Pajang. Ternyata, sebelumnya Ratu Kalinyamat meminta bantuan juga kepada Hadiwijaya untuk membalaskan dendam. Pada akhirnya, Arya Panangsang menemui ajal karena ditusuk Sutawijaya, anak (angkat) Hadiwijaya, ketika pemberontakan itu. Menurut Ahwan Mukarrom dalam Kerajaan-Kerajaan Islam Indonesia, umur Kesultanan Demak juga berakhir saat itu, lalu wilayah kuasanya diambil alih Kerajaan Pajang yang dipimpin Hadiwijaya.

156 comments:

  1. Moh Syuril Iswan
    X IPA 6
    Hadir pak

    ReplyDelete
  2. SANTI PRATIWI X IPA 6 HADIR PAK

    ReplyDelete
  3. faridah rahmah
    X IPA 1
    hadir pak

    ReplyDelete
  4. Latifah Balqis Maulidinia
    X IPA 5
    hadir pak

    ReplyDelete
  5. Endang Trisnawati Br Nainggolan
    X IPA 2
    Hadir pak

    ReplyDelete
  6. Epi phania
    X IPA 4
    Hadir pak

    ReplyDelete
  7. Anastasya Bintang Lestary
    X IPA 4
    Hadir

    ReplyDelete
  8. Shaila Rani Singkem
    X Ipa 5
    Hadir, Pak

    ReplyDelete
  9. Flora Seacylya Azzahra Harahap
    X IPA 6
    Hadir Pak~

    ReplyDelete
  10. Amalia Cahayantari Gumay
    X IPA 1
    Hadir

    ReplyDelete
  11. RADITYA PANDHITO W.
    X IPA 4
    HADIR

    ReplyDelete
  12. Daniel Syah hendrawan siregar
    X ipa 2
    Hadir

    ReplyDelete
  13. Vista Afriani Putri
    X IPA 1
    Hadir Pak

    ReplyDelete
  14. Shelly avriltya
    X IPA 3
    Hadir

    ReplyDelete
  15. Only Mayori Paulina sianturi
    X IPA 5
    Hadir

    ReplyDelete
  16. Grace Ade Christy. S
    X IPA 1
    Hadir Pak

    ReplyDelete
  17. Lambok Febryan Aritonang
    X IPA 5
    Hadir Pak

    ReplyDelete
  18. ALYA SABRINA PUTRI ASTIKA
    X IPA 1
    Hadir Pak

    ReplyDelete
  19. Nama : Ferdi Daniel Fajar Butar Butar
    Kelas : X IPA 2
    Hadir pak

    ReplyDelete
  20. Aludra Nadia Armadyaputri
    X IPA 3
    Hadir

    ReplyDelete
  21. DANIEL CATUR ARYA DIPUTRA
    X IPA 1
    HADIR PAK

    ReplyDelete
  22. Muhammad Faiq Fadli
    X IPA 2
    Hadir

    ReplyDelete
  23. Elisabeth Hutabarat
    X IPA 4
    Hadir pak

    ReplyDelete
  24. Dody Christian Gultom
    X IPA 5
    Hadir Pak

    ReplyDelete

  25. Nita Angelina Vesa Purba
    X IPA 3
    Hadir pak

    ReplyDelete
  26. Nadya Putriana Sihombing
    X-Ipa 4
    Hadir pak

    ReplyDelete
  27. Muhammad Harits naufal kurniawan
    X IPA 4
    Hadir

    ReplyDelete
  28. Irene Elisa Sefiola Aruan
    X IPA 4
    Hadir pak

    ReplyDelete
  29. ADIKA DELFIANI
    X IPA 6
    HADIR

    ReplyDelete
  30. Joel Ivan Fredric Warouw
    X IPA 2
    Hadir pak

    ReplyDelete
  31. Nama : Nasjwa Rully Atikahsari
    Kelas : X IPA 4
    Ket : Hadir Pak

    ReplyDelete
  32. Helen Osalina
    X IPA 1
    Hadir Pak

    ReplyDelete
  33. Nama :Ariyandataru Faridha Intan Putri
    Kelas :X IPA 5
    Ket.hadir pak

    ReplyDelete
  34. Aura Meiswa Maulita
    X IPA 3
    HADIR PAK

    ReplyDelete
  35. NAMA : NIKEN WULANDARI
    KELAS : X IPA 6
    Ket : Hadir Pak

    ReplyDelete
  36. AULIA SYAMSA PURBA
    X IPA 3
    HADIR

    ReplyDelete
  37. Nama : Syarifah Manzavira Elsa Putri
    Kelas : X IPA 6
    Hadir pak

    ReplyDelete
  38. Danella Dwi Pratiwi
    X IPA 1
    Hadir!

    ReplyDelete
  39. Della Tri Pratiwi
    X IPA 5
    Hadir pak

    ReplyDelete
  40. Salsyabila Asauqi
    X IPA 2
    hadir pak

    ReplyDelete
  41. Nama:Mira Tara Dwipa Sihombing
    Kelas:X IPA 6
    Hadir Pak

    ReplyDelete
  42. Riska amalinda putri
    X IPA 3
    Hadir pak

    ReplyDelete
  43. Jihan Nur Annisa
    X IPA 4
    Hadir Pak

    ReplyDelete
  44. Nama: Iffando Darmansyah
    Kelas: X IPA 2
    Ket: Hadir

    ReplyDelete
  45. Salsa Kinasih
    X IPA 1
    Hadir pak

    ReplyDelete
  46. AGNES MONICA HUTAGALUNG
    X IPA 3
    HADIR PAK

    ReplyDelete
  47. Nyimas Ayu Anastasya
    X Ipa 2
    Hadir pak

    ReplyDelete
  48. Assalamualaikum, Selamat siang pak
    Nama : Indriani Pratiwi
    Kelas : X IPA 6
    Keterangan : Hadir pak

    ReplyDelete
  49. Fadli Aditya Suhairi
    X IPA 2
    Hadir Pak

    ReplyDelete
  50. Rahmi safitri
    X IPA 3
    Hadir pak

    ReplyDelete
  51. Eva Juniarta Siregar
    X IPA 4
    Hadir pak

    ReplyDelete
  52. Widya Putra
    X IPA 2
    Hadirr pak

    ReplyDelete
  53. Indriani Pratiwi
    X IPA 6
    Hadir Pak 🙏

    ReplyDelete
  54. suci cahyati
    x ipa 2
    hadir pak

    ReplyDelete
  55. Widi Prastiwi4 May 2021 at 14:17

    Widi Prasetiwi
    X IPA 3
    Hadir Pak

    ReplyDelete
  56. Anisa Sa'diyyah
    X IPA 2
    Hadir pak

    ReplyDelete
  57. Amanda Mustika
    X IPA 4
    Hadir pak

    ReplyDelete
  58. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  59. Daniel Ignatius Aritonang
    X IPA 3
    Hadir Pak

    ReplyDelete
  60. CHINTYA WINDA VIVIANA PURBA
    X IPA 4
    HADIR PAK

    ReplyDelete
  61. Irdina Lyra Mahfuzah
    X IPA 2
    Hadir Pak

    ReplyDelete
  62. Indira Fara Clarista
    X IPA 5
    Hadir

    ReplyDelete
  63. Dessri Murgiantari
    X IPA 4
    Ket : Hadir

    ReplyDelete
  64. AGNES J DE PUTRI SINAGA
    X IPA 6
    HADIR PAK

    ReplyDelete
  65. Jhelvanest Butar Butar
    X IPA 3
    Hadir

    ReplyDelete
  66. JELITA AGNESIA PURBA
    X IPA 4
    HADIR PAK

    ReplyDelete
  67. Fatikha Nurul Zalianty
    X IPA 2
    Hadir pak

    ReplyDelete
  68. VIESCHA LEONYSA SIANTURI
    X IPA 5
    HADIR PAK

    ReplyDelete
  69. Shella avrilsya
    X IPA 4
    Hadir pak

    ReplyDelete
  70. Rahma Dana Agustini
    X IPA 3
    Hadir pak

    ReplyDelete
  71. Satria Dika Putra
    X IPA 5
    HADIR

    ReplyDelete
  72. Ridwan Fathur Rahman
    X IPA 2
    Hadir

    ReplyDelete
  73. Natalia Beatrida Hutasoit
    X IPA 6
    HADIR

    ReplyDelete
  74. Annisaa Fatikhah Anggraeni
    X IPA 2
    hadir pak

    ReplyDelete
  75. Anastasya Putri Amanda
    X IPA 4
    Hadir Pak

    ReplyDelete
  76. Mutia Hadiyanti
    X IPA 4
    Hadir

    ReplyDelete
  77. NAMA: THAMARA CRISTIN SIREGAR
    KELAS: X IPA 6
    HADIR PAK.

    ReplyDelete
  78. Katheren roosel
    X IPA 3
    Hadir pak

    ReplyDelete
  79. Muhammad Bayu Syaifullah
    X IPA 2
    Hadir pak

    ReplyDelete
  80. tri tasya lianita
    X IPA 5
    Hadir pak

    ReplyDelete
  81. CHYKITA ARITONANG
    X IPA 6
    HADIR PAK

    ReplyDelete
  82. Anggita Abigail Sinurat
    X IPA 5
    Hadir pak

    ReplyDelete
  83. LENNY RAHEL
    X IPA 1
    Hadir pak

    ReplyDelete
  84. AYUNING RIZKI
    X IPA 6
    Hadir pak

    ReplyDelete
  85. RAZAQ SYAHRUL
    X IPA 2
    Hadir pak

    ReplyDelete
  86. Glory Yossy Aharon S. Pane
    X IPA 3
    Hadir Pak

    ReplyDelete
  87. Patricia Angelika X IPA 5 hadir pak

    ReplyDelete
  88. nadine teresion
    x ipa 4
    hadir pak

    ReplyDelete
  89. KASIH JEMIMA
    X IPA 3
    HADIR PAK

    ReplyDelete
  90. Andarista Putrie Alicia
    X IPA 5
    Hadir pak

    ReplyDelete
  91. Dareene Yasmine Hafizhah
    x IPA 2
    hadir pak

    ReplyDelete
  92. Nabila Putri Kurniawan
    X IPA 4
    Hadir Pak

    ReplyDelete
  93. Muhammad Agung Syaputera
    X IPA 1
    Hadir Pak

    ReplyDelete
  94. ALFA RIDA CORIN
    X ipa 3
    Hadir

    ReplyDelete
  95. Shofi Azahra
    X IPA 2
    Hadir pak

    ReplyDelete
  96. Nama: Bunga Putri Situmeang
    Kelas: X IPA 6
    Hadir pak

    ReplyDelete
  97. Nama:Arini Fashya Rivai
    Kelas:X IPA 1
    Hadir pak

    ReplyDelete
  98. Queency Dhealya Siburian
    X IPA 4
    Hadir Pak

    ReplyDelete
  99. JUNAEDY AMRY
    X IPA 5
    HADIR PAKK

    ReplyDelete
  100. Sarah Audrey
    X IPA 6
    Hadir pak

    ReplyDelete
  101. Rizky Masayu Maharani
    X IPA 6
    Hadir Pak

    ReplyDelete
  102. Sarah Isnaini Alnauri
    X IPA 5
    Hadir pak

    ReplyDelete
  103. Fahmi Harkat
    X ipa 4
    Hadir pak

    ReplyDelete
  104. ROULI MAIDA JOVITA SAGALA
    X IPA 3
    HADIR PAK

    ReplyDelete
  105. Wina adelia azahra
    X ipa 2
    Hadir pak

    ReplyDelete
  106. Afifa Azzahra Luhur Pribadi
    X IPA 2
    hadir pak

    ReplyDelete
  107. Yohana Gloria Rezky
    X IPA 1
    Hadir

    ReplyDelete
  108. Faiz Aminullah Alamsyah
    X IPA 5
    Hadir pak

    ReplyDelete
  109. Domaria Febriana Pandiangan
    X IPA 6
    Hadir

    ReplyDelete
  110. Anindya Safiinatunajjah
    X IPA 5
    Hadir

    ReplyDelete
  111. Zarkasya Rizki Sabila
    X IPA 3
    Hadir pak

    ReplyDelete
  112. Meilani Putridamayanti4 May 2021 at 17:38

    MEILANI PUTRIDAMAYANTI
    X IPA 1
    HADIR PAK

    ReplyDelete
  113. Anindya Safiinatunajjah
    X IPA 5
    Hadir pak

    ReplyDelete
  114. Dwi Nur Vania
    X IPA 6
    Hadir

    ReplyDelete
  115. M.Farhan Rizki Ramadhan
    X IPA 2
    HADIR PAK

    ReplyDelete
  116. Gloriya Debora hasibuan
    X IPA 3
    Hadir pak

    ReplyDelete
  117. Nama: Juan prayoga Sebastian Tobing
    Kelas: X IPA 6
    Hadir pak

    ReplyDelete
  118. Nama : Rania zefanya sirait
    Kelas : X IPA 2
    Hadir pak

    ReplyDelete
  119. Naila Salsabila Ramadhani
    X IPA 4
    Hadir pak

    ReplyDelete
  120. sofyan hadi
    x ipa 1
    hadir pak

    ReplyDelete
  121. VISKA OKTAVIANI SAMOSIR4 May 2021 at 20:48

    Viska Oktaviani Samosir
    X IPA 1
    Hadir

    ReplyDelete
  122. Salwa Tahnia
    X IPA 2
    Hadir pak

    ReplyDelete
  123. Putri suci aria
    X IPA 4
    Hadir

    ReplyDelete
  124. Darweni Harefa
    X IPA 5
    HADIR PAK

    ReplyDelete
  125. Aminah Ramizah
    X Ipa 4
    Hadir pak

    ReplyDelete
  126. Annis Mufida
    x IPA 1
    Hadir pak

    ReplyDelete
  127. Suci Septiana
    X IPA 6
    Hadir

    ReplyDelete
  128. Uli Basa
    X IPA 3
    HADIR PAK

    ReplyDelete
  129. Stefy aprilian
    X IPA 1
    HADIR PAK

    ReplyDelete
  130. Anisa Putri Dewiyanti
    X IPA 2
    Hadir pak

    ReplyDelete
  131. Dzubyan athasyah Muhammad
    XIPA 3
    Hadir

    ReplyDelete
  132. Gadis Febry Valentine
    X IPA 6
    Hadir pak

    ReplyDelete
  133. Samuel Rivaldo
    X IPA 4
    HADIR PAK

    ReplyDelete
  134. Samuel Rivaldo
    X IPA 4
    HADIR PAK

    ReplyDelete
  135. Risma Khairani HRP
    XIPA3
    Hadir pak

    ReplyDelete
  136. Evalina Vanesia Simanjuntak
    X IPA 4
    Hadir Pak

    ReplyDelete
  137. Reza Fernanda Pakpahan
    X IPA 6
    Hadir

    ReplyDelete
  138. Emiya rehulina ginting
    x ipa 6
    hadir pak

    ReplyDelete
  139. Stephanie margaretha sihombing
    X ipa 3
    Hadir pak

    ReplyDelete
  140. Gita Anastasya Napitupulu
    X ipa 5
    hadir pak

    ReplyDelete

KONSEP DASAR SEJARAH

Asal Kata dan Arti Kata serta Istilah Sejarah Dari manakah asal kata sejarah itu? Perkataan sejarah mula-mula berasal dari bahasa Arab “syaj...

Postingan Populer