Pengertian Sejarah menurut Kamus Besar Indonesia
- Asal usul, keturunan, atau silsilah
- Kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau
- Pengetahuan atau uraian tentang kejadian/peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau
Pengertian sejarah menurut beberapa tokoh
- Herodotus (484-425 SM) à Sejarah tidak berkembang
atau bergerak ke depan dengan tujuan yang pasti, tetapi bergerak
melingkar, yang tinggi dan rendahnya lingkaran disebabkan oleh keadaan
manusia itu sendiri
- Ibnu Khaldun (1332-1406 M) à Catatan ttg manusia dan
peradabannya dgn seluruh proses perubahan secara nyata
- Collingwood (1889-1943 M) à penyelidikan ttg hal-hal
yang dilakukan oleh manusia yang dilakukan pada masa lampau
- Moh. Ali à keseluruhan perubahan,
kejadian, peristiwa, dan kenyataan yang memang benar-benar terjadi di
sekitar kita
- Moh. Yamin (1903-1962) à ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan dr berbagai peristiwa yg dapat dibuktikan.
Menurut
J. Bank dalam buku Ilmu Sejarah dan Historiografi; Arah dan Perspektif (1985),
sejarah merupakan semua kejadian atau peristiwa masa lalu, yang bertujuan untuk
memahami perilaku masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang.
Di dunia Barat, Herodotus dianggap sebagai "bapak sejarah". Dia
bersama dengan sejarawan Thucydides dinilai membentuk dasar untuk studi modern
mengenai sejarah manusia. Herodotus adalah ahli sejarah Yunani yang hidup di
abad ke-5 masehi.
Kehidupan
Manusia dalam Ruang dan Waktu
Mempelajari
sejarah tidak lepas dari manusia sebagai objeknya. Manusia dan sejarah memiliki
keterkaitan yang sangat erat. Tanpa sejarah manusia sebagai makhluk hidup patut
dipertanyakan keberadaan dan aktivitasnya. Demikian juga dengan sejarah, tanpa
manusia tak akan ada sejarah. Hal ini dikarenakan bahwa sejarah adalah
peristiwa hasil dari perbuatan manusia. Terdapat tiga unsur utama dalam
sejarah, yaitu manusia, ruang dan waktu. Ketiganya saling berkait dan
berinteraksi secara kronologis dan berkesinambungan sehingga membentuk suatu
peristiwa sejarah.
Kata
sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu Syajaratun, yang berarti
pohon kayu. Pohon dalam pengertian ini merupakan suatu simbol, yaitu simbol
kehidupan. Di dalam pohon terdapat bagian-bagian seperti batang, ranting, daun,
akar, dan buah. Bagian-bagian dari pohon itu memiliki hubungan yang saling
terkait dan membentuk pohon tersebut menjadi hidup. Ada dinamika yang bersifat
aktif, tidak pasif. Dinamika ini terus-menerus terjadi beriringan dengan waktu
dan ruang di mana kehidupan itu ada. Dengan adanya lambang pohon itu, dapat
menunjukkan adanya suatu pertumbuhan dan perkembangan.
Kalau
kita kaitkan pengertian syajaratun dengan kehidupan manusia,
dapatlah mengandung arti bahwa manusia itu hidup akan terus bergerak tumbuh
seiring perjalanan waktu dan tempat atau ruang di mana dia berada. Kehidupan
bukanlah sesuatu yang diam atau statis, tetapi sesuatu yang terus-menerus
tumbuh dan berkembang. Sebagai contoh, manusia dalam kehidupannya mengalami
fase-fase tertentu, yaitu fase di dalam kandungan, lahir, bayi dan anak-anak,
remaja, dewasa, dan orang tua. Fase-fase kehidupan tersebut menunjukkan adanya
kesinambungan dalam kehidupan manusia.
Kesinambungan
itu terjadi karena manusia dalam kehidupannya diikat oleh waktu dan ruang. Ada
masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang, ketiga-tiganya menunjukkan
adanya kesinambungan. Masa lalu akan menentukan masa sekarang, dan masa
sekarang akan menentukan masa depan. Waktu dalam pengertian ini dapat diartikan
jam, hari, minggu, bulan, tahun, dan bentuk waktu yang lainnya. Ruang adalah
tempat di mana manusia itu tinggal, misalkan di desa, kota, kampung, dusun, dan
lain-lain. Dengan uraian contoh tersebut, dapatlah dinyatakan bahwa ciri
penting dari sejarah adalah adanya konsep waktu dan ruang. Jadi, sejarah pada
dasarnya bukan hanya bicara masa lalu, sejarah pada dasarnya berbicara
kehidupan manusia dalam konteks waktu dan ruang.
Tugas
pokok ilmu sejarah berkaitan dengan waktu adalah ilmu sejarah bertugas membuka
ke masa lampau/waktu yang lalu umat manusia, memaparkan hidup manusia dalam
berbagai aspek kehidupannya dan mengikuti perkembangannya dari masa yang paling
tua hingga dewasa ini. Konsep waktu penting bagi sejarah karena tanpa diketahui
dimensi waktu lampau, kini dan masa depan maka sejarah akan mengalami kekacauan
karena tidak berpangkal dan berujung.
Para
sejarawan sepakat bahwa ilmu sejarah bertugas membuka peristiwa masa lampau
atau waktu yang lalu umat manusia, memaparkan kehidupan manusia dalam berbagai
aspek kehidupannya dan mengikuti perkembangannya dari masa yang paling tua
hingga masa kini. Tugas sejarah membuka masa lampau umat manusia mengandung
pengertian bahwa, sejarah meneliti dan mengkaji peristiwa-peristiwa di dalam
masyarakat yang terjadi di masa lampau. Peristiwa pada masyarakat manusia dan
masa lampau atau waktu yang lalu adalah sesuatu yang penting dalam definisi
sejarah. Peristiwa yang tidak memiliki hubungan dengan kehidupan masyarakat
manusia pada masa lampau bukanlah suatu peristiwa sejarah. Demikian pula dengan
adanya peristiwa yang terjadi di masa sekarang belum menjadi sejarah. Dengan
demikian konsep waktu menjadi sangat penting.
Ruang
dan waktu adalah objek utama dari sejarah, sehingga manusia, ruang dan waktu
tidak dapat dipisahkan.
Konsep
Ruang:
1.
Tidak ada peristiwa yang terjadi tanpa media ruang
2.
Segala tindakan dan prilaku manusia terjadi di tempat/lokasi tertentu
3.
Adanya ruang memungkinkan orang membuat kategori peristiwa sejarah berdasarkan
tempatnya.
4
Adanya ruang membuat pemahaman kita tentang peristiwa sejarah menjadi nyata.
Konsep
Waktu:
- Perjalanan manusia tidak lepas dari waktu
- Masa lampau bukanlah suatu masa yang final
- Konsep kesinambungan, yaitu masa lalu sangat menentukan apa yang terjadi pada masa sekarang dan masa akan datang.
Pengertian Sinkronik
Sinkronik ini mempunyai arti meluas di dalam ruang namun juga
memiliki batasan di dalam waktu, biasanya metode sinkronik ini selalu digunakan
terhadap ilmu-ilmu sosial. Kata Sinkronik ini sendiri berasal dari bahasa
Yunani yakni dari kata “Syn” yang artinya adalah “Dengan”, serta “Chronoss”
yang memiliki arti “Waktu”. Metode sinkronik ini lebih menekankan kepada
struktur, yang maksudnya meluas dalam ruang. Sinkronik ini dapat atau bisa
menganalisa sesuatu hal di saat tertentu, jadi tidak berusaha untuk bisa atau
dapat menarik kesimpulan mengenai suatu perkembangan kejadian atau peristiwa
yang berpengaruh di kondisi saat ini, tapi hanya untuk menganalisa suatu kondisi
saat itu.
Dengan berdasarkan etimologi diatas, bisa juga dikatakan bahwa
pengertian sinkronik ini ialah Sebagai segala sesuatu yang berkaitan atau
bersangkutan dengan peristiwa atau kejadian yang terjadi pada suatu masa.
Pengertian sinkronik ini bisa atau dapat anda temukan pada KBBI.
Di dalam ilmu sejarah, pengertian sinkronik ini ialah mempelajari
peristiwa sejarah dengan seluruh aspek yang terkait di masa atau juga waktu
tertentu itu dengan lebih mendalam.
Makna Sinkronik
Jadi apa makna dari sinkronik sebagai metode kajian sejarah?
Maknanya ialah apabila kita menggunakan metode sinkronik ini, maka kita tidak
memperhatikan perkembangan sejarah atau juga perkembangan peristiwa tersebut.
Ciri-Ciri Sinkronik
Dibawah ini merupakan beberapa ciri sinkronik di dalam mempelajari
suatu kejadian atau peristiwa sejarah, diantaranya:
1.
Mempelajari peristiwa atau kejadian
yang terjadi saat masa tertentu.
2.
Di dalam mempelajari
peristiwa atau kejadian selalu memfokuskan terhadap pola-pola, gejala-gejala
serta juga karakter.
3.
Tidak memiliki konsep
perbandingan.
4.
Mempunyai jangkauan yang
lebih sempit.
5.
Mempelajari dengan
secara mendalam.
6.
Kajiannya juga yang
sistematis.
7.
Sifatnya adalah
horizontal.
Maksudnya dari sifat horizontal ialah memanjang pada ruang serta
juga terbatas did alam waktu, jadi umumnya menjelaskan mengenai kejadia atau
peristiwa hanya intinya saja.
Konsep Sinkronik Dalam Sejarah
Berpikir sejarah dengan secara sinkronis ini merupakan cara
berpikir meluas itu di dalam ruang tetapi terbatas di dalam waktu. Pendekatan
sinkronik ini biasa digunakan di dalam ilmu-ilmu sosial. Sinkronik ini lebih
menekankan pada struktur, artinya adalah meluas dalam ruang. Pendekatan
sinkronis ini menganalisa sesuatu hal tersebut pada saat tertentu, titik tetap
pada waktunya. Hal tersebut arti tidak berusaha untuk membuat sebuah kesimpulan
mengenai suatu perkembangan dari peristiwa yang berkontribusi di kondisi saat ini,
namun hanya menganalisis pada suatu kondisi seperti itu. Istilah dari memanjang
dalam waktu itu melingkupi juga gejala sejarah yang terdapat didalam waktu yang
panjang itu.
Contoh Sinkronik
Dibawah ini merupakan salah satu contoh sinkronik di dalam mempelajari
sejarah, seperti dibawah ini:
Pembaca Teks Proklamasi
Tanggal 17 agustus tahun 1945 teks proklamasi itu di bacakan,
sehinga menjadi kejadian atau peristiwa yang sangat penting serta juga
bersejarah bagi seluruh bangsa Indonesia. Peristiwa atau kejadian tersebut
terjadi di Jl. Pegangsaan timur Nomor. 56, yang saat ini hal tersebut bernama
jalan Proklamasi. Disaaat pembacaan teks proklamasi itu dihadiri oleh sekitar
500 orang dari segala macam kalangan dengan membawa apapun yang bisa atua dapat
di jadikan senjata, disebabkan karena walaupun Jepang itu telah kalah dari
sekutu, namun tentara jepang tersebut masih berada di Jakarta, dan juga suasana
di Jakarta itu masih dalam keadaan kondusif. Pada awalnya teks proklamasi
tersebut akan di bacakan dilapangan Ikeda, namun kemudian dipindahkan ke tempat
tinggal Ir. Soekarno, Disebabkan karna dikhawatirkan akan terjadi bentrokan
serta juga akan menimbulkan pertumpahan darah. Sehingga kurang lebih 100 orang
anggota barisan pelopor itu berjalan dari lapangan Ikeda ke tempat tinggal Ir.
Soekarno, mereka terlambat untuk tiba serta menuntut ingin dibacakan ulang teks
proklamasi, namun hal itu di tolak serta di berikan amanat oleh Moh. Hatta.
Suasana Saat Peristiwa G30 S/PKI 1965
Tragedi yang terjadi di tanggal 30 September tahun 1965 di malam
hari sampai awal tanggal 1 oktober di tahun 1965. Pada tragedi tersebut terjadi
banyak penculikan dan juga bahkan pembunuhan itu dengan jumlah 7 jenderal
tentara serta orang lainnya. Di saat itu Soeharto diperintahkan untuk dapat
mengambil alih kendali tentara untuk menyelamatkan Soekarno.
Soekarno pun akhirnya berhasil sampai hingga ke Istana Presiden
yang di saat itu berada di Bogor. Soekarno dengan pasukan yang dipimpinnya itu
berhasil untuk mengambil alih kontrol seluruh fasilitas yang telah atau sudah
di kuasai oleh para anggota dari pelaku G 30 S / PKI.
Pengertian Diakronik
Istilah dari kata diakronik ini sendiri sebenarnya adalah dari
istilah bahasa Yunani, istilah itu ialah Dia serta Chronoss. Dimana makna Dia
sendiri mempunyai arti ialah sebagai melampaui, melalui, atau juga
melintas. Sedangkan untuk kata Chronoss mempunyai arti sebagai waktu.
Jadi bisa atau dapat diartikan apabila diakronik ini merupakan suatu hal yang
melalui, melampaui, dan juga melintas batasan waktu tertentu.
Diakronik ini merupakan suatu cara untuk berpikir dengan secara
runtut / kronologis di dalam menganalisa / meneliti sesuatu hal tertentu.
Maksud dari kronologis ini ialah suatu catatan mengenai peristiwa / kejadian
itu dengan secara runtut dengan berdasarkan dengan waktu kejadian peristiwa
yang di catat tersebut. Dari hal ini bisa atau dapat kita ambil
kesimpulan bahwa sejarah tersebut mengajarkan kepada kita untuk melakukan
pemikiran yang kronologis dan juga beraturan.
Ciri-Ciri Diakronik
Diakronik ini mempunyai beberapa ciri-ciri diantaranya sebagai
berikut :
- Memanjang, berdimensi waktu
- Terus bergerak, hubungan kuasalitas
- Siifatnya itu naratif, berproses serta bertransformasi
- Sifatnya itu dinamis
- Lebih menekankan pada proses durasi
- Digunakan di dalam ilmu sejarah
Konsep Diakronik Dalam Sejarah
Berpikir diakronik ini merupakan cara berpikir kronologis (urutan)
di dalam menganalisis sesuatu. Kronologis ini adalah sebuah catatan
kejadian-kejadian yang diurutkan itu dengan sesuai dengan waktu kejadiannya.
Kronologi di dalam peristiwa atau kejadian sejarah dapat membantu didalam
merekonstruksi kembali suatu peristiwa atau kejadian itu dengan berdasarkan
urutan waktu secara tepat, selain itu juga dapat membantu untuk dapat
membandingkan kejadian sejarah itu di dalam waktu yang sama pada tempat berbeda
yang terkait mengenai peristiwanya. Sejarah ini adalah ilmu diakronis, yang
artinya ialah lebih mementingkan proses, sejarah tersebut akan membicarakan
suatu kejadian atau peristiwa tertentu yang terjadi di suatu tempat tertentu
itu sesuai dengan urutan waktu kejadiannya. Melalui pendekatan diakronis tersebut,
sejarah berupaya untuk menganalisis evolusi/perubahan sesuatu hal itu dari
waktu ke waktu, yang memungkinkan untuk seseorang dapat menilai bahwa perubahan
tersebut terjadi sepanjang masa. Sejarawan ini akan menggunakan sebuah
pendekatan ini untuk dapat atau bisamenganalisis mengenai dampak dari perubahan
variabel pada sesuatu kejadian, sehingga akan memungkinkan sejarawan untuk
dapat mendalilkan mengapa keadaan tertentu itu lahir dari keadaan sebelumnya
atau juga mengapa keadaan tertentu itu berkembang atau juga berkelanjutan.
Contoh Diakronik
Dibawah ini merupakan beberapa contoh dari sejarah yang
digambarkan atau diceritakan dengan secara diakronik sehingga hal terebut
runtut dan juga kronologis sesuai dengan urutan dari kejadian atau peristiwa
yang terjadi. Beberapa dari contoh diakronik di dalam sejarah, diantaranya :
Pertempuran Ambarawa (20 Oktober 1945 – 15 Desember 1945)
Pada Tanggal 20 Oktober di tahun 1945, Mendarat di Semarang tentara sekutu yang di boncengi oleh NICA (Nederlandsch Indie Civiele Administratie).- Pada Pada Tanggal 23 Oktober di tahun 1945, di pagi
hari itu mulai terjadi pertempuran antara pejuang kemerdekaan serta
pasukan sekutu yang melakukan tembak menembak.
- Pada Tanggal 11 Desember di tahun 1945, Kolonel
Soedirman kemudian melakukan rapat dengan para komandan pada sektor TKR
beserta Laskar.
- Pada Tanggal 12 Desember di tahun 1945, tepatnya pukul
4.30 pagi, serangan tersebut mulai dilakukan.
- Pada Tanggal 15 Desember di tahun 1945, berakhirnya
hasil dari pertempuran itu ialah Indonesia berhasil merebut kembali
Ambarawa serta sekutupun kemudian mundur ke Semarang.
Pertempuran Surabaya (27 Oktober 1945 – 20 November 1945)
- Pada Tanggal 25 Oktober di tahun 1945, Mendarat di
surabaya yakni tentara dari Inggris yang bersama dengan NICA
(Nederlandsch Indie Civiele Administratie).
- Pada Tanggal 27 Oktober di tahun 1945, Terjadinya
sebuah pertempuran pertama antara Indonesia dengan Inggris yang disebabkan
karna perobekan warna biru di bendera Belanda.
- Pada Tanggal 29 Oktober di tahun 1945, Ditanda
tanganinya tentang gencatan senjata yang dilakukan oleh Indonesia dengan
tentara Inggris
- Pada Tanggal 30 Oktoberdi tahun 1945, tepatnya pada
pukul 8.30 malam, jenderal Mallaby merupakan seorang pimpinan tentara
Inggris yang berada di Jawa Timur terbunuh, hal itu menjadikan kejadian
puncak bentrok antara Inggris serta Indonesia.
- Pada Tanggal 10 November di tahun 1945, Jenderal Eric
Carden Robert M. Kemudian Mengeluarkan sebuah ultimatum yang berisi
tentang perintah kepada pihak Indonesia untuk dapat menyerahkan seluruh
persenjataan yang dimiliki serta juga menghentikan perlawanannya dengan
Inggris.
- Pada Tanggal 10 November di tahun 1945, di pagi
hari tentara dari pihak Inggris kemudian melakukan serangan besar besaran
itu kepada pihak Indonesia.
Perbedaan Sinkronik dan Diakronik
Jadi berdasarkan penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa
Perbedaan yang mendasar antar diakronik serta sinkronik ini adalah
apabila diakronik menggunakan penelusuran masa lalu serta juga mementingkan
proses saat terjadinya sebuah kejadian atau peristiwa, sedangkan apabila untuk
sinkronik itu lebih kepada untuk memperluas ruang yang terjadi pada sebuah
peristiwa atau kejadian serta untuk mementingkan struktur yang terdapat di
dalam suatu kejadian atau juga peristiwa.
Demikianlah penjelasan mengenai Pengertian Sinkronik dan
Diakronik, Ciri, Konsep, Contoh Dan Perbedaanya, semoga apa yang diuraikan
dapat bermanfaat untuk anda.
Kronologi
Kronologi berasal dari Bhs.
Yunani yaitu Chronoss dan Logos.
Chronoss à waktu Logos à Ilmu
Dengan demikian urutan suatu peristiwa sejarah sesuai dengan waktu terjadi.
Periodisasi
Periodisasi merupakan membuat klasifikasi dari peristiwa-peristiwa
sejarah dalam tahap-tahap dan pembabakan tertentu.
Contoh periodeisasi sejarah Indonesia:
1.
Masa Prasejarah
2.
Masa Hindu-Budha
3.
Masa Islam
4.
Masa Kolonialisme Barat
5.
Masa Pendudukan Jepang
6.
Masa Revolusi
7.
Masa Orde Lama
8.
Masa Orde Baru
9.
Masa Reformasi
No comments:
Post a Comment