Tuesday, 29 September 2020

METODE "MIND MAPPING" DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

 

                                         

                    Mind Mapping Karya Siswa

Cara mengajar guru yang demikian menyebabkan peserta didik menjadi : Merasa bosan karena mengerjakan tugas terus menerus, banyak peserta didik yang kebingungan dalam mengerjakan soal

 yang diberikan guru peserta didik terlihat malas untuk mencatat, dan peserta didik terlihat malas untuk membaca buku catatan mereka. 

Buzan (2004: 68) menyatakan Mind Mapping cara yang paling mudah untuk memasukkan informasi kedalam otak dan untuk kembali mengambil informasi dari dalam otak. Mind Mapping merupakan teknik yang paling baik dalam membantu proses berpikir otak secara teratur karena menggunakan teknik grafis yang berasal dari pemikiran manusia

yang bermanfaat untuk menyediakan kunci-kunci universal sehingga membuka potensi otak. Mind Mapping adalah teknik meringkas bahan yang akan dipelajari dan memproyeksikan masalah yang dihadapi ke dalam bentuk peta atau teknik grafik sehingga lebih mudah memahaminya (Sugiarto, 2004:75). 


         Mind Mapping Karya Siswa


Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Mind Mapping (peta pikiran) adalah model yang dirancang untuk membantu siswa dalam proses belajar, menyimpan informasi berupa materi pelajaran yang diterima oleh siswa pada saat pembelajaran, dan membantu siswa menyusun inti-inti  yang penting dari materi pelajaran ke dalam bentuk peta, grafik maupun penggunaan simbol sehingga siswa lebih mudah mengingat pelajaran tersebut. Melalui model pembelajaran Mind Mapping, siswa tidak lagi dituntut untuk selalu mecatat tulisan yang ada di papan tulis atau yang didiktekan oleh guru secara keseluruhan. 

Metode mind mapping mempunyai kelebihan-kelebihan yang berdampak positif bagi pembelajaran, seperti yang dikemukakan menurut Warseno 2011:83 (dalam Agustina, 2013, hlm.9) 

                                                                 Mind Mapping Karya Siswa


Beberapa kelebihan menggunakan Mind Mapping ini yaitu :

a. Dapat melihat gambaran secara menyeluruh dengan jelas.

b. Dapat melihat detailnya tanpa kehilangan benang merah antar topik.

c. Terdapat pengelompokan informasi.

d. Menarik perhatian mata dan tidak membosankan.

e. Memudahkan kita berkonsentrasi.

f. Proses pembuatannya menyenangkan karena melibatkan gambar, warna, dan lain-lain,

    serta

g. Mudah mengingatnya karena ada penanda visualnya. 


Sedangkan kekurangan dalam membuat mind mapping terletak pada waktu yang dibuthkan relatif lama dan banyaknya alat tulis yang harus digunakan seperti spidol, pensil warna, dll. Selebihnya Warseno 2011:83 (dalam Agustina, 2013, hlm. 9) juga mengungkapkan bahwa penggunaan metode mind mapping tidak terlepas dari adanya kekurangan. Kekurangan tersebut diantaranya :

  • Hanya peserta didik yang aktif yang terlibat.
  • Tidak sepenuhnya murid belajar.
  • Mind map peserta didik bervariasi sehingga guru akan kewalahan memeriksa mind map peserta didik.


Kesimpulan: 

Mind Mapping adalah satu teknik mencatat yang mengembangkan gayabelajar visual. Mind Mapping memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak yang terdapat di dalam diri seseorang. Dengan adanya keterlibatan kedua belahan otak maka kan memudahkan seserorang untuk mengatur dan mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun secara verbal. Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima. 

1 comment:

KONSEP DASAR SEJARAH

Asal Kata dan Arti Kata serta Istilah Sejarah Dari manakah asal kata sejarah itu? Perkataan sejarah mula-mula berasal dari bahasa Arab “syaj...

Postingan Populer