Friday 9 October 2020

SEJARAH PERKEMBANGAN IPTEK DI BIDANG PERSENJATAAN




Design by: Yuliasman




Sumber : You Tube yuliasman Oficial
Vidio Hasil Karya Siswa 


Sebelum kita membahas perkembangan IPTEK dibidang persenjataan pada Masa Modern, sedikit kita bahas senjata kuno mematikan, diantaranya: 


1. Urumi 

Urumi (yang dapat secara harfiah diterjemahkan sebagai 'pisau pengeriting'), adalah sejenis senjata dari India. Senjata ini dikenal juga sebagai 'surul vaal', yang berarti 'pedang pegas'). Seperti namanya, senjata ini terdiri dari pisau logam yang dipegang seperti cambuk. Urumi sering digambarkan sebagai salah satu senjata yang lebih aneh yang dunia 


2. Bagh Nakh 

Bagh Nakh , atau cakar harimau adalah "beban tinju, seperti cakar "senjata, yang berasal dari anak benua India , dirancang agar pas di buku jari atau disembunyikan di bawah dan di telapak tangan. Ini terdiri dari empat atau lima bilah melengkung yang ditempelkan pada palang atau sarung tangan, dan dirancang untuk menyayat kulit dan otot. Hal ini diyakini terinspirasi oleh persenjataan kucing besar, dan istilah bagh nakh sendiri berarti cakar harimau dalam bahasa Hindi. 




3. Katar 

Di antara deretan senjata mematikan yang pernah tercipta, nama Katar mungkin jadi yang paling tidak terkenal. Orang-orang lebih mengenal Katana, Keris, broadsword Eropa daripada senjata satu ini. Padahal, sebenarnya kalau dilihat dari sejarah dan bentuknya sendiri, Katar harusnya bisa mempunyai pamor segarang senjata-senjata yang lain. 

Katar memang bentuknya hanya seperti belati biasa, tapi ia memiliki mekanisme cara pemakaian yang beda. Ia dikemas dengan handelnya yang mirip dengan huruf H itu, dan cara memakainya adalah dengan digenggam. Tidak seperti pedang, penggunaan Katar begitu fleksibel. Ia mendukung penggunanya untuk menyerang menggunakan teknik-teknik bela diri terutama pukulan. Sangat mematikan 



4. Shotel 


Shotel adalah pedang melengkung yang berasal dari Eritrea dan Ethiopia utara. Kurva pada bilah bervariasi dari shamshir Persia, mengadopsi bentuk hampir setengah lingkaran. Bilahnya datar dan bermata dua dengan penampang berlian. Panjang bilahnya sekitar 40 inci (1.000 mm) dan gagangnya terbuat dari kayu sederhana tanpa pelindung . Shotel itu dibawa dengan sarung kulit yang rapat 




5. Haladie 

Haladie adalah belati bermata dua dari Suriah dan India kuno, terdiri dari dua bilah melengkung, masing-masing panjangnya sekitar 8,5 inci (22 cm), dipasang pada satu gagang. 
Senjata itu digunakan oleh para prajurit dari klan Rajput India, dan merupakan pisau untuk menusuk dan mengiris. Beberapa haladie memiliki paku di satu sisi pegangan dengan gaya kemoceng , sementara yang lain memiliki bilah ketiga dalam posisi ini. Dalam beberapa kasus, bilah utama akan bergerigi.



6. Keris 

Senjata asal Indonesia yang dikenal dengan sebutan keris juga masuk dalam senjata paling mematikan. Bentuknya menyerupai pedang namun yang mencirikan keris terletak mata mata pisaunya yang berbentuk seperti api. 




7. Push Dagger 

Berbentuk menyerupai huruf T, Push Dagger termasuk senjata kuno mematikan. Senjata ini didesain seperti pisau yang digenggam oleh tangan. Senjata ini digunakan pada awal abad ke-19 sebagai senjata pertahanan masyarakat biasa. Push Dagger ini muncul pertama kali dengan nama Katar dari India di abad ke-16. 





8. Panah / Flaming Arrows 

Senjata panah masih digunakan hingga sekarang. Pada zaman dulu, alat oanah termasuk senjata mematikan. Senjata tersebut mulai digunakan pada abad ke-8. Anak panah terbuat dari kayu dengan proses perendaman minyak agar menghasilkan senjata yang kuat. Di samping itu, orang Romawi ada yang membuat panahan dari bahan besi 





9. War Hammer 

War Hammer kerap digunakan orang sebagai senjata perang di abad pertengahan. Senjata berbentuk palu ini mulai dikenalkan di Eropa meski begitu senjata ini berasal dari Mughal, India. Palu ini memiliki ujung runcing di salah satu bagian untuk mematikan lawannya. 




10. Shuriken 

Senjata asal Jepang bernama Shuriken memiliki ukuran kecil. Akan tetapi senjata ini disebut senjata kuno yang bisa mematikan orang. Shuriken ini bisa membunuh musuh dengan melemparkan ke sasaran. Shuriken biasanya direndam dengan racun sebelum digunakan. Taktik menggunakan senjata Shuriken masih banyak diajarkan di sekolah bela diri di Jepang dan Tiongkok. 





Perkembangan IPTEK dibidang persenjataan  pada masa Perang Dunia 1 dan Perang Dunia 2 mengalami perkembangan yang signifikan, Amerika Serikat dan Uni Soviet saling berlomba menciptakan berbagai senjata yang mutakhir dan mematikan, Salah satu senjata yang paling menakutkan dan dapat membantu mengakhiri Perang Dunia II adalah bom atom. Senjata yang disebut bom atom itu dibuat pertama kali oleh Amerika Serikat pada tanggal 16 Juli 1945 di Alamo Gardo, New Mexico.

Tenaga atom yang ditimbulkan akan menimbulkan radiasi yang apabila diterima dalam jumlah besar akan sangat fatal akibatnya. Debu radioaktif dan endapan dari awan yang tertiup angin dan bertebaran di daratan dapat mengakibatkan kerusakan pada tanaman serta membinasakan hewan dan manusia. Pada jangka panjang ledakan bom atom akan mengakibatkan kematian serta kanker pada manusia, sedangkan kerusakan genetis akan terlihat pada generasi-generasi berikutnya.

Selama berlangsungnya perlombaan senjata nuklir antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet, keduanya membangun pusat-pusat tombol peluncuran senjata nuklir di berbagai negara yang berada di bawah pengaruhnya. Pada 1949 Uni soviet mengadakan uji coba peledakan bom atomnya yang pertama. Tiga tahun berikutnya Amerika serikat berhasil menguji penelitiannya tentang bom hidrogen. Namun sembilan bulan kemudian Uni Soviet sudah mampu membuat bom hidrogen sendiri.Keberhasilan Amerika Serikat dalam menciptakan bom atom, ternyata dalam waktu yang tidak terlalu lama dapat diikuti oleh pesaingnya Uni Soviet.

 

Senjata yang paling banyak digunakan oleh beberapa negara didunia:

 

Sejata Pemusnah Massal

Senjata pemusnah massal (bahasa Inggris: Weapons of mass destruction/WMD) adalah senjata yang dirancang untuk membunuh manusia dalam skala besar, biasanya menargetkan masyarakat awam dan personel militer. Beberapa tipe SPM dianggap memiliki akibat psikologis daripada kegunaan secara militer.

Meskipun frasa-frasa ini diutarakan pada sekitaran tahun 1937 untuk menggambarkan suatu pengeboman udara oleh bom peledak konvensional dalam jumlah besar, tetapi kini tipe senjata ini yang digolongkan ke dalam kelas tersebut diberikan istilah senjata NBK (nubika) atau senjata ABK:

 

·         Senjata nuklir (termasuk senjata radiologikal)

Senjata nuklir adalah senjata yang mendapat tenaga dari reaksi nuklir dan mempunyai daya pemusnah yang dahsyat - sebuah bom nuklir mampu memusnahkan sebuah kota. Senjata nuklir telah digunakan hanya dua kali dalam pertempuran - semasa Perang Dunia II oleh Amerika Serikat terhadap kota-kota Jepang, Nagasaki. Pada masa itu daya ledak bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki sebesar 20 kilo (ribuan) ton TNT. Sedangkan bom nuklir sekarang ini berdaya ledak lebih dari 70 mega (jutaan) ton TNT



Negara pemilik senjata nuklir yang dikonfirmasi adalah Amerika Serikat, Rusia, Britania Raya, Prancis, Republik Rakyat Tiongkok, India, Korea Utara dan Pakistan. Selain itu, negara Israel dipercayai mempunyai senjata nuklir, walaupun tidak diuji dan Israel enggan mengkonfirmasi apakah memiliki senjata nuklir ataupun tidak. Lihat daftar negara dengan senjata nuklir untuk lebih lanjut.


Senjata nuklir kini dapat dilancarkan melalui berbagai cara, seperti melalui pesawat pengebompeluru kendalipeluru kendali balistik, dan Peluru kendali balistik jarak benua.

 

 ·      Senjata biologi

Senjata biologi (bahasa Inggris: biological weapon) adalah senjata yang menggunakan patogen (bakteri, virus, atau organisme penghasil penyakit lainnya) sebagai alat untuk membunuh, melukai, atau melumpuhkan musuh. Dalam pengertian yang lebih luas, senjata biologi tidak hanya berupa organisme patogen, tetapi juga toksin berbahaya yang dihasilkan oleh organisme tertentu.Dalam kenyataanya, senjata biologi tidak hanya menyerang manusia, tetapi juga hewan dan tanaman.

 

 


Pembuatan dan penyimpanan senjata biologi telah dilarang oleh Konvensi Senjata Biologi 1972 yang ditandatangani oleh lebih dari 100 negara. Alasan pelarangan ini adalah untuk menghindari efek yang dihasilkan senjata biologi, yang dapat membunuh jutaan manusia, dan menghancurkan sektor ekonomi dan sosial. Namun, Konvensi Senjata Biologi hanya melarang pembuatan dan penyimpanan senjata biologi, tetapi tidak melarang pemakaiannya.

Keuntungan Penggunaan Senjata Biologi

Penggunaan senjata biologi memiliki beberapa keuntungan dan keunggulan dibandingkan jenis senjata militer lainnya.[9] Beberapa keuntungan pemakaian senjata biologi adalah biaya produksi relatif murah dibandingkan senjata penghancur lainnya, alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan agen biologi cukup sederhana, dan waktu yang diperlukan dalam pembuatannya relatif lebih pendek.[9] Secara ekonomis, pembuatan senjata biologi juga menguntungkan karena dapat dibuat vaksin atau penawar dari senjata biologi yang telah diciptakan dengan alat yang sama namun vaksin dapat diperdagangkan kembali dengan harga tinggi.[9] Penyerangan dengan senjata biologi disukai oleh banyak negara karena penyebarannya tidak terdeteksi dan musuh tidak menyadari adanya penyerangan dengan senjata biologi.[9] Selain itu, agen biologi yang hidup di dalam tubuh manusia dapat berkembang biak dan menyebar dari individu satu ke individu lain secara alami.[10] Hal ini sangat mungkin terjadi karena agen biologi (terutama virus) yang disebar tidak terlihat oleh mata telanjang, tidak berbau, dan tidak berasa.[9] Dibandingkan dengan senjata nuklir, senjata biologi lebih unggul karena penggunaannya tidak merusak infrastruktur atau fasilitas yang ada dalam daerah yang diserang, sehingga infrastruktur yang tertinggal dapat dimanfaatkan kembali

 Kerugian Penggunaan Senjata Biologi

Penggunaan senjata biologi juga memiliki kelemahan yang apabila tidak diperhitungkan secara cermat dapat merugikan.[11] Di antaranya adalah perlunya perhitungan cuaca atau kondisi yang tepat untuk melakukan penyebaran senjata tersebut karena sedikit perubahan arah angin dapat mengakibatkan agen biologi berbalik menyerang diri sendiri.[11] Untuk agen biologi yang disebar melalui udara, waktu tinggal atau ketahanan mereka di udara merupakan hal yang penting untuk diketahui agar tidak terjadi infeksi sekunder pada pasukan penyerang ketika mereka memasuki daerah yang telah berhasil dilumpuhkan/diinfeksi.[12] Pasukan yang bertugas menyebarkan senjata biologi juga harus dilengkapi dengan berbagai alat pelindung karena risiko terinfeksi agen biologi yang digunakan sebagai senjata dapat dialami oleh mereka.[11] Beberapa jenis senjata biologi juga diketahui rentan terhadap radiasi matahari maupun perubahan cuaca sehingga agen biologi dapat terinaktivasi dan tidak dapat berfungsi dengan baik.[13] Untuk beberapa jenis senjata biologi seperti itu, biasanya dilakukan penyebaran pada larut malam atau pagi subuh sehingga radiasi matahari tidak akan mengganggu dan agen biologi dapat menyebar pada ketinggian yang rendah dan menyelimuti daerah yang diserang.[13] Kerugian lain dari penggunaan senjata biologi adalah adanya beberapa agen biologi yang dapat bertahan lama di lingkungan (seperti spora Bacillus anthracis) sehingga daerah yang telah diinfeksi tidak dapat dihuni/ditinggali dalam jangka waktu yang cukup lama.

 Senjata Kimia

Senjata kimia adalah senjata yang memanfaatkan sifat racun senyawa kimia untuk membunuh, melukai, atau melumpuhkan musuh. Penggunaan senjata kimia berbeda dengan senjata konvensional dan senjata nuklir karena efek merusak senjata kimia terutama bukan disebabkan daya ledaknya. Penggunaan organisme hidup (seperti antraks) juga bukan dianggap senjata kimia, melainkan senjata biologis. Menurut Konvensi Senjata Kimia (Chemical Weapons Convention), yang dianggap sebagai senjata kimia adalah penggunaan produk toksik yang dihasilkan oleh organisme hidup (misalnya botulinumrisin, atau saksitoksin). Menurut konvensi ini pula, segala zat kimia beracun, tanpa memedulikan asalnya, dianggap sebagai senjata kimia, kecuali jika digunakan untuk tujuan yang tidak dilarang (suatu definisi hukum yang penting, yang dikenal sebagai Kriteria Penggunaan Umum, General Purpose Criteron).

Senjata kimia diklasifikasikan sebagai senjata pemusnah massal (WMD), meskipun mereka berbeda dari senjata nuklirsenjata biologis, dan senjata radiologis. Semua dapat digunakan dalam peperangan dan dikenal dengan akronim militer NBC (untuk perang nuklir, biologis, dan kimia). Senjata pemusnah massal berbeda dari senjata konvensional, yang utamanya efektif karena potensi bahan peledakkinetik, atau pembakarnya. Senjata kimia dapat tersebar luas dalam bentuk gas, cair dan padat, dan dapat dengan mudah menyerang orang lain dari target yang dimaksudkan. Gas sarafgas air mata, dan semprotan merica adalah tiga contoh modern senjata kimia.

Penggunaan Senjata Kimia

Peperangan kimia (CW) melibatkan penggunaan sifat toksik dari zat kimia sebagai senjata. Jenis peperangan ini berbeda dari peperangan nuklir dan peperangan biologis, yang bersama-sama membentuk NBC, inisialisasi militer untuk Nuklir, Biologis, dan Kimia (peperangan atau senjata). Tak satu pun dari senjata tersebut termasuk dalam istilah senjata konvensional, yang terutama karena potensi destruktifnya. Peperangan kimia tidak bergantung pada kekuatan peledak untuk mencapai suatu tujuan. Hal itu bergantung pada sifat unik dari bahan kimia yang dipersenjatai.

Agen mematikan dirancang untuk melukai, melumpuhkan, atau membunuh kekuatan yang berlawanan, atau menyangkal penggunaan tanpa hambatan dari area medan tertentu. Defolian digunakan untuk membunuh vegetasi dengan cepat dan menolak penggunaannya untuk menutupi dan menyembunyikan. Peperangan kimia juga dapat digunakan melawan pertanian dan ternak untuk menyebabkan kelaparan. Muatan kimia dapat dikirim melalui pelepasan kontainer yang dikendalikan dari jarak jauh, pesawat terbang, atau roket. Perlindungan terhadap senjata kimia mencakup peralatan, pelatihan, dan tindakan dekontaminasi yang tepat.

 

·         Bahan peledak

Bahan peledak adalah material yang tidak stabil secara kimia atau energikal, atau dapat menghasilkan pengembangan mendadak dari bahan tersebut diikuti dengan penghasilan panas dan perubahan besar pada tekanan (dan biasanya juga kilat atau suara besar) yang biasa disebut ledakan.

 


Bahan peledak komersil yang saat ini banyak diproduksi dan dijual berasal dari penemuan dan pengambangan black powder. Black powder merupakan campuran antara NaNO3 + C + S. Penemu black powder itu sendiri sampai saat ini belum diketahui. Catatan atau dokumen mengenai salt pater atau nitrat yang merupakan bahan dasar pembuatan black powder pertama kali ditemukan pada abad ke-13 dan ditulis oleh orang Arab. Diperkirakan salt pater sudah digunakan oleh bangsa China sejak abad ke-10. Bahan peledak mulai disebarluaskan pada tahun 1242 oleh seorang biarawan Inggris bernama Roger Balcom.












No comments:

Post a Comment

KONSEP DASAR SEJARAH

Asal Kata dan Arti Kata serta Istilah Sejarah Dari manakah asal kata sejarah itu? Perkataan sejarah mula-mula berasal dari bahasa Arab “syaj...

Postingan Populer