Thursday 1 October 2020

SEJARAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI RUANG ANGKASA DI DUNIA & DI INDONESIA


Luar angkasa atau angkasa luar atau antariksa (juga disebut sebagai angkasa), merujuk ke bagian yang relatif kosong dari Jagad Raya, di luar atmosfer dari benda "celestial". 

Istilah luar angkasa digunakan untuk membedakannya dengan ruang udara dan lokasi "terrestrial". Karena atmosfer Bumi tidak memiliki batas yang jelas, namun terdiri dari lapisan yang secara bertahap semakin menipis dengan naiknya ketinggian, tidak ada batasan yang jelas antara atmosfer dan angkasa. Ketinggian 100 kilometer atau 62 mil ditetapkan oleh Federation Aeronautique Internationale merupakan definisi yang paling banyak diterima sebagai batasan antara atmosfer dan angkasa.
 

Sejarah perkembangan teknologi luar angkasa begitu melekat pada dua negara besar di dunia, yaitu Amerika Serikat dan Rusia. Pada awalnya, perlombaan antariksa ini ternyata adalah sebuah perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet (sekarang Rusia), yang masing-masing selalu ingin sekali menjadi yang pertama. istilah "Space Race". Pada awalnya space race / perlombaan antariksa ini merupakan perang dingin antara AS & Uni Soviet mereka berlomba-lomba untuk menjadi yang pertama. Istilah "Space Race" / "Perlombaan Antariksa" ini muncul karena Uni Soviet yang berhasil meluncurkan satelit Sputnik I pada tanggal 4 Oktober 1957 yang mengejutkan Amerika Serikat. Satelit Sputnik I merupakan awal dari berkembangnya teknologi luar angkasa. Sputnik I juga menjadi awal gimana teknologi luar angkasa bisa berkembang seperti hingga saat ini, Squad.

 

Sputnik 1

  Dengan diorbitkannya Satelit Uni Soviet “Sputnik I” (bahasa Rusia untuk “traveller”) pada tanggal 4 Oktober 1957, yang merupakan satelit buatan pertama di dunia (the world’s first artificial satellite) dan merupakan keberhasilan objek buatan manusia pertama yang diletakkan ke orbit Bumi. disusul dengan usaha – usaha Amerika Serikat Pada tahun 1958, dengan meluncurkan satelit “Explorer I” yang dirancang oleh Angkatan Darat Amerika Serikat di bawah arahan ilmuwan roket Wernher von Braun. Pada tahun yang sama pula, Presiden ke-34 Amerika Serikat Dwight D. Eisenhower menandatangani suatu perintah umum (public order) untuk mendirikan the National Aeronautics and Space Administration (NASA) yaitu sebuah agen federal yang didedikasikan untuk eksplorasi ruang angkasa.2 Keberhasilan peluncuran SPUTNIK I telah menandai dimulainya abad ruang angkasa dengan perlombaan kedua negara adidaya pada saat itu.

Sputnik 2

Luar angkasa atau angkasa luar atau antariksa (juga disebut sebagai angkasa), merujuk ke bagian yang relatif kosong dari Jagad Raya, di luar atmosfer dari benda "celestial". Istilah luar angkasa digunakan untuk membedakannya dengan ruang udara dan lokasi "terrestrial". Karena atmosfer Bumi tidak memiliki batas yang jelas, namun terdiri dari lapisan yang secara bertahap semakin menipis dengan naiknya ketinggian, tidak ada batasan yang jelas antara atmosfer dan angkasa. Ketinggian 100 kilometer atau 62 mil ditetapkan oleh Federation Aeronautique Internationale merupakan definisi yang paling banyak diterima sebagai batasan antara atmosfer dan angkasa.

 

Sejarah perkembangan teknologi luar angkasa begitu melekat pada dua negara besar di dunia, yaitu Amerika Serikat dan Rusia. Pada awalnya, perlombaan antariksa ini ternyata adalah sebuah perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet (sekarang Rusia), yang masing-masing selalu ingin sekali menjadi yang pertama. istilah "Space Race". Pada awalnya space race / perlombaan antariksa ini merupakan perang dingin antara AS & Uni Soviet mereka berlomba-lomba untuk menjadi yang pertama. Istilah "Space Race" / "Perlombaan Antariksa" ini muncul karena Uni Soviet yang berhasil meluncurkan satelit Sputnik I pada tanggal 4 Oktober 1957 yang mengejutkan Amerika Serikat. Satelit Sputnik I merupakan awal dari berkembangnya teknologi luar angkasa. Sputnik I juga menjadi awal gimana teknologi luar angkasa bisa berkembang seperti hingga saat ini, Squad.

 

  Dengan diorbitkannya Satelit Uni Soviet “Sputnik I” (bahasa Rusia untuk “traveller”) pada tanggal 4 Oktober 1957, yang merupakan satelit buatan pertama di dunia (the world’s first artificial satellite) dan merupakan keberhasilan objek buatan manusia pertama yang diletakkan ke orbit Bumi. disusul dengan usaha – usaha Amerika Serikat Pada tahun 1958, dengan meluncurkan satelit “Explorer I” yang dirancang oleh Angkatan Darat Amerika Serikat di bawah arahan ilmuwan roket Wernher von Braun. Pada tahun yang sama pula, Presiden ke-34 Amerika Serikat Dwight D. Eisenhower menandatangani suatu perintah umum (public order) untuk mendirikan the National Aeronautics and Space Administration (NASA) yaitu sebuah agen federal yang didedikasikan untuk eksplorasi ruang angkasa.2 Keberhasilan peluncuran SPUTNIK I telah menandai dimulainya abad ruang angkasa dengan perlombaan kedua negara adidaya pada saat itu.


Negara pesaing Uni Soviet pada saat itu, yaitu Amerika Serikat berusaha juga untuk menyaingi kemajuan tekonologi Uni Soviet, khususnya teknologi ruang angkasa, dengan meluncurkan satelit EXPLORER 1 pada tahun 1958.6 Sejarah penting lainnya dalam perkembangan ilmu dan teknologi ruang angkasa adalah dengan adanya penerbangan manusia pertama ke ruang angkasa pada tahun 1961. Diikuti dengan adanya penjejakan manusia pertama di bulan pada tahun 1968 oleh Neil Armstrong dengan pesawat angkasa Apollo 11 serta peluncuran stasiun angkasa pertama, Salyut 1, pada tahun 1971. Peristiwa diatas menunjukan bahwa peradaban manusia telah berkembang hingga dapat memanfaatkan Luar Angkasa untuk kepentingannya.

 

1.        Awal Penerbangan Luar Angkasa

 

a)   Sputnik I buatan Uni Soviet yang dilucurkan pada tanggal 04 Oktober 1957 merupakan satelit pertama dan mampu bertahan selama 3 bulan.

b)   Sputnik II buatan Uni Soviet yang dilucurkan pada tanggal 03 November 1957 merupakan satelit pertama berpenumpang makhluk hidup yaitu bernama Laika namun anjing ini mati karena kehabisan oksigen diatmosfer.

c)   Explorer I buatan Amerika Serikat yang dilucurkan pada tanggal 31 Januari 1958. Satelit ini merupakan satelit pertama yang di pasang oleh Amerika Serikat. Satelit ini berbentuk silinder dan mengorbit selama beberapa tahun.

d)   Sputnik V buatan Uni Soviet yang dilucurkan pada tanggal 9 Agustus 1960. Penerbangan ini membawa dua ekor anjing dan beberapa jenis tumbuhan dan mengorbit selama 1 hari dan selamat sampai ke bumi.

e)   Vostok I buatan Uni Soviet yang dilucurkan pada tanggal 12 April 1961. Pesawat ini adalah pesawat pertama berpenumpang manusia yaitu Yuri Gagarin. Setelah berada 108 menit di angkasa, pesawat ini mendarat di bumi dengan selamat.


Explorer 1


Vostok 1

 2.      Penerbangan Ke Bulan

  a)   Penerbangan ke bulan oleh Uni Soviet

 Penerbangan ke bulan oleh Uni Soviet diawali dengan mengirimkan Lunik I yang gagal karena jaraknya terlalu jauh dari bulan, tetapi sempat memberi laporan pada tanggal 2 Januari 1959. Lunik II diluncurkan pada tanggal 14 September 1959, pesawat ini mendarat di bulan namun terlalu keras sehingga hancur. Lunik III diluncurkan pada 14 Oktober 1959, berhasil mengorbit bulan serta melakukan pemotretan di bagian belakang bulan namun pesawat ini terbakar habis di atmosfer. Februari 1966, pesawat Lunik 9 berhasil mendarat di bulan dengan membawa robot yang diberi nama Lunokhod.

 

b)   Penerbangan ke bulan oleh Amerika Serikat

 Proyek mercury yang dilanjutkan dengan proyek gemini dan Apollo adalah proyek Amerika Serikat dengan sasaran bulan. Apolo XI diluncurkan pada tanggal 16 Juli 1969 dan mendarat di bulan pada tanggal 20 Juni 1969 pukul 16.18 Eastern Daylight Time (EDT). Neil Amstrong merupakan manusia pertama yang menginjakan kakinya ke bulan. Sembilan belas menit kemudian, Edwin Aldrin menyusul. Sedangkan Michael Collins tetap berada di modul komando yang tetap mengorbit di angkasa bulan. Mereka menancapkan bendera Amerika Serikat dan memasang alat eksperimen gempa, angin, matahari dan cermin laser. Pesawat terakhir adalah Apollo XVII yang diluncurkan pada tanggal 7 Desember 1972 dan mendarat 11 Desember 1972 yang merupakan pendaratan ke enam di bulan.


Neil Amstrong


Sumber You Tube

3.     Penerbangan Ke Planet Lain

 

a)   Penerbangan ke Planet Venus

 Pesawat yang melakukan penerbangan ke Planet Venus antara lain : marmer II(Agustus 1962), mariner V(Oktober 1967), Venera 4-8(1967-1972), Pioneer(akhir 1978). Venera milik Uni Soviet sedangkan lainnya milik Amerika Serikat.

 

b)   Penerbangan ke Planet Mars

Pesawat yang melakukan penerbangan ke Planet Mars antara lain : Mars V, Pesawat Mars VI(mendarat), mariner VI dan VII(awal 1969), mariner IX, Viking(1976)-mendarat dan mengambil sampel tanah/batuan, Mars observer(1993)-hilang di luar angkasa, Orbiter Mars Surveyor(1998)

c)  Penerbangan ke Planet Jupiter

 Pesawat yang melakukan penerbangan ke Planet Jupiter antara lain : Voyager II(diluncurkan 1976, Januari 1986 melewati uranus, Agustus 1989 melewati Neptunus), Pioneer X(akhir 1973)

Demikianlah sekelumit upaya awal perintisan penjelajahan antariksa. Setelah proyek-proyek antariksa yang bermuatan ilmiah seperti mencari planet yang bisa dihuni, atau peluncuran satelit cuaca, bahkan mata-mata, perjalanan antariksa mulai mengarah ke kegiatan yang sifatnya lebih "santai", yakni perjalanan wisata.

Beberapa perusahaan penerbangan sudah melirik dan mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan ini. Bahkan, Virgin Galactic, perusahaan milik miliarder dan petualang Richard Branson sudah membuat jadwal terbang perdana mereka.

 Garis waktu penjelajahan angkasa (Tahun 1957 – 1975)

Tanggal

Kesuksesan pertama

Negara

Nama misi

1946

Hewan di angkasa (lalat buah)

USA-ABMA

V2

21 Agustus 1957

ICBM

USSR

R-7/SS-6 Sapwood

4 Oktober 1957

Satelit buatan

USSR

Sputnik 1

3 November 1957

Hewan di orbit (anjing)

USSR

Sputnik 2

3 Januari 1958

Pendeteksian Sabuk Van Allen

USA-ABMA

Explorer I

18 Desember 1958

Satelit komunikasi

USA-ABMA

Project SCORE

14 September 1959

Probe ke Bulan

USSR

Luna 2

17 Februari 1959

Satelit cuaca

USA-NASA (NRL)1

Vanguard 2

7 Agustus 1959

Foto Bumi dari angkasa

USA-NASA

Explorer 6

18 Agustus 1960

Satelit mata-mata

USA-Air Force

KH-1 9009

12 April 1961

Manusia di orbit

USSR

Vostok 1

18 Maret 1965

Kegiatan luar kendaraan

USSR

Voskhod 2

15 Desember 1965

Rendezvous orbital2

USA-NASA

Gemini 6A/Gemini 7

1 Maret 1966

Probe ke planet lain

USSR

Venera 3

21 Juli 1969

Manusia di Bulan

USA-NASA

Apollo 11

23 April 1971

Stasiun angkasa

USSR

Salyut 1

15 Juli 1975

Misi gabungan pertama A.S.-USSR

USSR - USA-NASA

Apollo-Soyuz Test Project


Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut menyebabkan Negara – Negara mulai mempersoalkan masalah – masalah hukum yang timbul sebagai akibat dari kegiatan di ruang angkasa tersebut dan mendorong Perserikatan Bangsa – Bangsa untuk memberikan pengarahan yang tepat dalam rangka usaha Negara – Negara memanfaatkan ruang angkasa (“Outer Space”). Usaha pertama yang menghasilkan ialah diterimanya Resolusi Majelis Umum PBB No. 1348 (XIII) “Question of the Peaceful Uses of Outer Space” (13 Desember 1958). Resolusi ini merupakan landasan bagi dibentuknya sebuah Komite ad hoc yang ditugaskan untuk meneliti segala sesuatunya yang berkaitan dengan ruang angkasa (UN-COPUOS).


Perkembangan Penerbangan Antariksa di Indonesia

Indonesia belum pernah teribat secara langsung dalam exploitasi ruang angkasa. Namun,Indonesia merupakan Negara yang cukup disegani karena pengalamannya dalam mengeksploitasi teknologi keantariksaan. Indonesia telah berhasil meluncurkan satelit buatan, diantaranya adalah sebagai berikut :

 

1.      Satelit Palapa

 Program satelit Palapa A dimulai saat Pemerintah Indonesia memberikan 2 kontrak terpisah pada Boeing Satellite Systems (dahulu dikenal dengan Hughes Space and Communication Inc.) dari Amerika Serikat untuk menyediakan 2 satelit (Palapa A1 dan A2), sebuah stasiun kontrol utama untuk kedua satelit tersebut dan 9 stasiun bumi. Pembangunan 10 stasiun tersebut diselesaikan dalam waktu 17 bulan, salah satu yang tercepat bagi Boeing. Pada kontrak terpisah, dibangun total 30 stasiun bumi lainnya untuk dioperasikan oleh Perumtel. Nama Palapa sendiri dipilih oleh Presiden Suharto pada bulan Juli 1975.

 a.       Satelit Palapa A1

 Nama indonesia mendunia setelah memiliki satelit komunikasi domestik Palapa-A1 yang diorbitkan Juli 1976 oleh badan antariksa amerika serikat (NASA) dari kennedy space center, florida. Peresmian penggunaannya baru 17 agustus 1976, bertepatan HUT kemerdekaan RI ke-31. Pilihan membeli satelit dianggap keputusan tepat saat itu karena indonesia adalah negara kepulauan terpanjang di dunia dengan penduduk 130 juta jiwa (terbesar kelima saat itu).

 
Satelit Palapa A1

Palapa A1 diluncurkan dari Pad LC-17A tanjung Canaveral, Amerika Serikat, pada tanggal 8 Juli 1976 dengan roket Delta 2914 dan menempati orbit GEO 83BT. Setelah memasuki masa operasional, 6 dari 12 transponder Palapa A1 digunakan untuk aplikasi telepon, sedangkan 1 lainnya digunakan oleh Televisi Nasional dan 5 sisanya digunakan sebagai cadangan. Satelit ini berhenti beroperasi pada bulan Juni 1985.

 

b.      Satelit Palapa A2

 Palapa A2 adalah satelit komunikasi milik Indonesia dan dioperasikan oleh Perumtel. Palapa A2 diluncurkan pada tanggal 10 Maret 1977 dengan roket Delta 2914 dan beroperasi di orbit 77 BT sejak tanggal 11 Maret 1977 hingga bulan Januari 1988, 4 tahun melewati masa operasional yang direncanakan.

 
Satelit Palapa A2

c.       Satelit Palapa B1

Palapa B1 ini adalah satelit pertama yang bertipe HS-376 (Hughess 376) dan terbukti sukses beroperasi selama 7 tahun dari 18 Juni 1983 hingga tahun 1990. Satelit yang  dioperasikan oleh Perumtel ini beroperasi di jalur 108 BT.

d.      Satelit Palapa C1

 Satelit Palapa C1 adalah satelit komunikasi pertama dalam generasi Palapa C yang dimiliki dan dioperasikan oleh PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo). Palapa C1 diproduksi oleh Hughes (Amerika Serikat, AS) dan diluncurkan pada tanggal 31 Januari 1996 di Kennedy Space Center, Tanjung Canaveral (LC-36B) AS, menggunakan roket Atlas 2AS. Satelit ini dimaksudkan sebagai pengganti satelit Palapa B4 yang telah beroperasi selama 7 tahun. Namun kemudian mengalami kegagalan pengisian baterai.

 Palapa C1 lantas dinyatakan tidak dapat berfungsi sesuai dengan misi yang direncanakan. Klaim asuransi segera dibayar, dan satelit ini berpindah tangan ke pihak perusahaan asuransi. Pada Januari 1999, kepemilikan satelit ini beralih ke Hughes Global Services, yang mengoperasikannya dengan nama HGS 3 Berikutnya, sebuah perusahaan yang berbasis di AS, Kalitel, menyewa HGS 3 dari Hughes. Satelit ini kemudian dipindahkan ke orbit barunya, di 50º BT (yang terdaftar sebagai slot orbit satelit milik Turki) pada Desember 2000. Namanya pun berubah menjadi Anatolia 1.

 e.       Satelit Palapa D

 Satelit Palapa D (kode internasional = 2009-046A) adalah satelit komunikasi Indonesia yang dimiliki dan dioperasikan oleh PT. Indosat Tbk dan diluncurkan pada tanggal 31 Agustus 2009 pukul 16:28 WIB di Xichang Satellite Launch Center (XSLC) menggunakan roket Long March (Chang Zheng) 3B. Satelit ini dibuat oleh Thales Alenia Space, Perancis, dan dimaksudkan sebagai pengganti satelit Palapa C2 pada Orbit Geo Stasioner slot 113º BT yang telah selesai masa operasionalnya pada tahun 2011.

2.      Satelit Telkom-2

 Telkom-2 adalah satelit yang diluncurkan Telkom dengan menggunakan roket Ariane 5 dari Kourou di Guyana Perancis pada tanggal 16 November 2005.Cakupan satelit ini meliputi Asia Tenggara dan anak benua India.Telkom-2 memiliki umur operasi selama 15 tahun dan bernilai sekitar 170 juta dolar AS. Sekitar 70 persen kapasitas transponder Telkom-2 akan disewakan kepada pihak luar.

Dari 30 persen kapasitas yang akan digunakan sendiri oleh Telkom, satelit buatan Orbital Sciences Corporation ini diharapkan akan mendukung sistem komunikasi transmisi backbone yang meliputi layanan telekomunikasi sambungan langsung jarak jauh (SLJJ), sambungan langsung internasional (SLI), internet, dan jaringan komunikasi untuk kepentingan militer.

Satelit ini akan beredar di orbit 118° BT dengan kapasitas 24 transponder C-band dan berbobot 1.975 kg. Daya jangkaunya mencapai seluruh ASEAN, India dan Guam.

Telkom-2 telah beberapa kali mengalami penundaan peluncuran, mulai dari November 2004, Januari 2005, April, Juni, September, Oktober, dan November 2005. Peluncuran akhirnya jadi dilaksanakan pada 16 November 2005 pada pukul 20.46 waktu lokal di Kourou.

 3.      Satelit Inasat 1

 INASAT-1 adalah Nano Hexagonal Satelit yang dibuat dan didesain sendiri oleh Indonesia untuk pertama kalinya. INASAT-1 merupakan satelit metodologi penginderaan untuk memotret cuaca buatan LAPAN.

Selain itu INASAT-1 adalah satelit Nano alias satelit yang menggunakan komponen elektronik berukuran kecil, dengan berat sekitar 10-15 kg. Satelit itu dirancang dengan misi untuk mengumpulkan data yang berhubungan erat dengan data lingkungan (berupa fluks magnet didefinisikan sebagai muatan ilmiah) maupun housekeeping yang digunakan untuk mempelajari dinamika gerak serta penampilan sistem satelit.

 Adapun satelit itu dirancang bersama oleh PT Dirgantara Indonesia dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), khususnya Pusat Teknologi Elektronika (Pustek) Dirgantara. Berbekal nota kesepakatan antara LAPAN, Dirgantara Indonesia, serta dukungan dana dari Riset Unggulan Kemandirian Kedirgantaraan 2003, maka dimulailah rancangan satelit Nano dengan nama Inasat-1 (Indonesia Nano Satelit-1).

Dari segi dinamika gerak akan diketahui melalui pemasangan sensor gyrorate tiga sumbu, sehingga dalam perjalanannya akan diketahui bagaimana perilaku geraknya. Penelitian dinamika gerak ini menjadi hal yang menarik untuk satelit-satelit ukuran Nano yang terbang dengan ketinggian antara 600-800 km.

 4.      Satelit Lapan Tubsat

LAPAN-TUBSAT adalah sebuah satelit mikro yang dikembangkan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) bekerja sama dengan Universitas Teknik Berlin (Technische Universität Berlin; TU Berlin). Wahana ini dirancang berdasarkan satelit lain bernama DLR-TUBSAT, namun juga menyertakan sensor bintang yang baru. Satelit LAPAN-TUBSAT yang berbentuk kotak dengan berat 57 kilogram dan dimensi 45 x 45 x 27 sentimeter ini akan digunakan untuk melakukan pemantauan langsung situasi di Bumi seperti kebakaran hutan, gunung berapi, banjir, menyimpan dan meneruskan pesan komunikasi di wilayah Indonesia, serta untuk misi komunikasi bergerak.

LAPAN-TUBSAT membawa sebuah kamera beresolusi tinggi dengan daya pisah 5 meter dan lebar sapuan 3,5 kilometer di permukaan Bumi pada ketinggian orbit 630 kilometer serta sebuah kamera resolusi rendah berdaya pisah 200 meter dan lebar sapuan 81 kilometer.

Manuver attitude ini dilakukan dengan menggunakan attitude control system yang terdiri atas 3 reaction wheel, 3 gyro, 2 sun sensor, 3 magnetic coil dan sebuah star sensor untuk navigasi satelit. Komponen-komponen inilah yang membedakannya dengan satelit mikro lain yang hanya mengandalkan sistem stabilisasi semi pasif gradien gravitasi dan magneto torquer, sehingga sensornya hanya mengarah vertikal ke bawah.

Sebagai satelit pengamatan, satelit ini dapat digunakan untuk melakukan pemantauan langsung kebakaran hutan, gunung meletus, tanah longsor dan kecelakaan kapal maupun pesawat. Tapi pengamatan banjir akan sulit dilakukan karena kamera tidak bisa menembus awan tebal yang biasanya menyertai kejadian banjir.

Fasilitas store dan forwardnya dapat digunakan untuk misi komunikasi dari daerah rural yang cukup banyak di Indonesia, selain untuk misi komunikasi data bergerak.

Karena catu dayanya terbatas (5 buah baterai NiH2 berkapasitas 12 Ah), satelit dilengkapi mode operasi hibernasi. Saat mode itu diaktifkan, hanya komponen data handling, unit telecommand dan telemetri yang tetap beroperasi untuk memastikan perintah tetap dapat diterima dari stasiun bumi.

Proyek satelit mikro ini disetujui pada tahun 2003 dan awalnya direncanakan akan diluncurkan pada Oktober 2005, namun peluncurannya ditunda akibat muatan utama roket Carthosat-2 yang akan membawa LAPAN-TUBSAT — LAPAN-TUBSAT adalah salah satu dari empat muatan roket tersebut — masih belum selesai disempurnakan. LAPAN-TUBSAT akhirnya berhasil diluncurkan pada 10 Januari 2007 dari Pusat Antariksa Satish Dhawan di India.

 5.      Satelit Indostar 2

Indostar II atau Cakrawarta II adalah satelit yang diluncurkan oleh PT Media Citra Indostar (MCI) yang mengelola dan mengoperasionalisasi satelit Indovision. Satelit ini diluncurkan dengan menggunakan roket peluncur Proton Breeze milik Rusia dan lepas landas melalui Baikonur Cosmodome di Kazahkstan. Peluncuran satelit Indostar II ini telah berlangsung pada tanggal 16 Mei 2009.

 Dampak positifnya yang dapat dirasakan ialah berbondong-bondongnya negara maju untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang Luar Angkasa. Misalnya dengan ditemukan dan dikembangkanya remote sensing 8 atau penginderaan jauh yang berfungsi untuk pengelolaan sumber alam, untuk pembinaan lingkungan hidup, untuk peningkatan produksi pangan seperti pertanian, perkebunan, dan perikanan, serta perencanaan pemukiman dan tata guna tanah, pemetaan dan lain-lain.


Dampak negatif yang dapat dirasakan oleh Umat manusia karena dari eksplorasi luar angkasa secara besar-besaran yang dilakukan berbagai negara terutama oleh negara–negara pemilik teknologi luar angkasa (space faring nations). Pertama, timbul persaingan diantara Negara maju dalam memanfaatkan Luar Angkasa (outer space), tetapi dengan adanya persaingan tersebut menimbulkan penyalahgunaan pemanfaatan luar Angkasa yang seharusnya untuk kepentingan umat manusia tetapi digunakan untuk kegiatan militer dengan diciptakannya satelit mata-mata yang dapat membahayakan keamanan serta stabilitas nasional dari negara yang dimata-matai. Selain itu, terjadi kerusakan lingkungan luar angkasa yang disebabkan oleh peningkatan sampah luar angkasa (Space Debris). Umumnya, sampah luar angkasa (Space Debris) dihasilkan dari satelit yang tidak berfungsi, pengoperasian wahana peluncur, maupun bendabenda di orbit yang tidak terkendali.

Saat ini terdapat hampir 1000 satelit yang mengorbit, dioperasikan oleh berbagai negara dan organisasi internasional.10 Hal yang harus disadari, bahwa masingmasing satelit dipastikan membawa satu atau lebih bagian yang tidak difungsikan lagi, atau dikenal sebagai luar angkasa (Space Debris). Menurut catatan Badan Ruang Angkasa AS (NASA) dan Badan Ruang Angkasa Eropa (ESA), sejauh ini diperkirakan ada sekitar 670.000 pecahan sampah satelit atau wahana luar angkasa lain berdiameter 1-10 cm yang melayang-layang di orbit dan diantaranya sewaktu-waktu bisa masuk ke Bumi.11 Dari jumlah tersebut itu, baru sekitar 19.000 yang berhasil diketahui posisinya.

Keberadaan sampah luar angkasa (Space Debris) dinilai dapat mengancam keberlanjutan penggunaan luar angkasa dalam jangka panjang bagi semua pihak. Secara alamiah hal ini disebabkan lingkungan luar angkasa membuat sampah-sampah tersebut tidak dapat dengan mudah turun memasuki atmosfer bumi, bahkan cenderung menyebar dengan kecepatan tinggi sehingga berpotensi menimbulkan tabrakan dan mengancam fungsi benda luar angkasa lain yang sedang mengorbit. Bahkan, International Space Station (ISS) yang mengorbit bumi dengan kecepatan 28.164 km/jam harus bermanuver beberapa kali untuk menghindari tabrakan dengan sampah antariksa.

 

Referensi

https://blog.ruangguru.com/teknologi-luar-angkasa

https://www.kompasiana.com/roderickkurniawan6776/5d4a1cfd097f36712b733553/perkembangan-teknologi-di-luar-angkasa-dalam-era-globalisasi-dan-dampaknya-bagi

http://id.wikipedia.org/wiki/Penjelajahan_angkasa

http://irawidyastuti94.blogspot.com/2014/05/makalah-penerbangan-antariksa.html


102 comments:

  1. Arethanisa, 12 IPS 2 hadir pak

    ReplyDelete
  2. Mika Seri Dear Rohani Siahaan
    Xll ips 1
    hadir pak

    ReplyDelete
  3. Nama : Yayuk Febriani
    Kelas : XII IPS 2

    ReplyDelete
  4. Assalammu Alaikum Wr Wb
    Saya hadir pak
    Nama : Nugrah Armansyah
    Kelas : 12 IPS 2

    ReplyDelete
  5. Pagi pak
    Saya hadir ya pak
    Nama : Putri Situmeang
    Kelas : XII IPS 5

    ReplyDelete
  6. Nama:Tumaidana Simangunsong
    Kelas:XII IPS 5

    ReplyDelete
  7. Nama : Natasya simatupang
    Kls : XII ips6(1)
    Hadir pak

    ReplyDelete
  8. Bintang Harjanto
    XII IPS 1
    Hadirr pak

    ReplyDelete
  9. Nama:Rena Aswa Syura
    Kelas:12 IPS 1 hadir pak

    ReplyDelete
  10. Nama : Devi nurruly
    Kelas : 12 IPS 6
    Hadir pak

    ReplyDelete
  11. Thiovani Natalia Xll IPS 2 hadir pakk

    ReplyDelete
  12. Monica Saskia Revika Putri
    XII IPS 1
    Hadir pak

    ReplyDelete
  13. RIKKY FERNANDO . S
    XII IPS 5
    HADIR PAK

    ReplyDelete
  14. Beninta Rahmedi Bangun
    XII ips 2
    Hadir pak

    ReplyDelete
  15. Grace Nita XII IPS 2 hadir pak

    ReplyDelete
  16. Permata Faizah Kiswanto Putri
    XII IPS 2
    Hadir pak

    ReplyDelete
  17. Silvi chikita
    XII ips 2
    Hdir pak

    ReplyDelete
  18. Mitha puspita sirait hadir pak
    XII IPS 2

    ReplyDelete
  19. Maria putri
    XII IPS 6
    Hadir pak

    ReplyDelete
  20. Gita Hayati Tusadiah
    XII IPS 2
    Hadir pak

    ReplyDelete
  21. Ikha Azhari Mayaningrum Sirait
    XII IPS 1
    hadirr pak

    ReplyDelete
  22. Cindy Cancerlia 12 IPS 1, Hadir pak

    ReplyDelete
  23. Enjelika Simatupang
    XII IPS 1
    Hadir pak

    ReplyDelete
  24. Airlangga Ryan Virgiawan
    XII IPS 2
    Hadir pak

    ReplyDelete
  25. AMRULLOH HAKIM
    XII IPS 1
    Hadir Pak

    ReplyDelete
  26. Alya Rahma Kelas XII IPS 2 hadir pak

    ReplyDelete
  27. Roky Parulian tampubolon
    Kelas XII IPS 2
    Hadir pak

    ReplyDelete
  28. Nadia Handayani Siringo-ringo
    XII IPS 6 (IPS 1)
    Hadir pak

    ReplyDelete
  29. Agnes Novia frianti odang
    Kelas :Xll IPS 2
    Hadir pak

    ReplyDelete
  30. Gabriela Indriani Gultom
    12 IPS 2
    Hadir pak

    ReplyDelete
  31. Naoumi Threcia Amanda Putri Siregar XII IPS 1 hadir pak

    ReplyDelete
  32. Artika Sari
    XII IPS 1
    Hadir Pak

    ReplyDelete
  33. Dhea Putri Arnetha - XII IPS 2 ( Hadir pak )

    ReplyDelete
  34. Yolan Damelya Siregar
    XII IPS 1
    Hadir pak

    ReplyDelete
  35. Revinka Simatupang
    XII IPS 2
    Hadir Pak

    ReplyDelete
  36. Hasan Syukur Ramadhan
    XII IPS 1
    Hadir pak

    ReplyDelete
  37. Tobernakhel Owen Pardosi
    XII IPS 1
    Hadir pak

    ReplyDelete
  38. Westi sriwulan pardede
    XII IPS 1

    HADIR PAK

    ReplyDelete
  39. Nama : Ingrid salsa bila
    Kelas : XII IPS 5
    Hadir pam

    ReplyDelete
  40. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  41. Tracy Eka Emelya (XII IPS 2) hadir pak

    ReplyDelete
  42. Kenydia Nur Fadilah hadir pak (Xii Ips 2)

    ReplyDelete
  43. Jelita Manurung (12 IPS 2)
    hadir pak

    ReplyDelete
  44. Nama: Eva Kristina
    Kelas:XII IPS 5
    Hadir pak

    ReplyDelete
  45. Andre Samjani Ambarita
    12 IPS 1
    HADIR

    ReplyDelete
  46. Nama:kaintan
    Kelas:12 ips 5
    Hadir pak

    ReplyDelete
  47. NAMA: Agnes Belinda Sihombing
    KELAS: XII IPS-5
    Hadirr Pakk.

    ReplyDelete
  48. Susana sianari bangun
    Xll lPS 6(2)
    Hadir pak

    ReplyDelete
  49. Nama:Lova Gustina Padang
    Kelas: XII IPS 5
    Hadir pak

    ReplyDelete
  50. Nama: Elisa patrycia sirait
    Kelas: Xll ips 5
    Saya hadir pak

    ReplyDelete
  51. Nama : Adilla Aulia
    Kelas: XII IPS 5
    HADIR PAK

    ReplyDelete
  52. Nama: Elisa patrycia sirait
    Kelas: Xll ips 5
    Saya hadir pak

    ReplyDelete
  53. Nama:Lovi Gustini Padang
    Kelas:XII IPS 5
    Hadir pak

    ReplyDelete
  54. Juwita Sari Panjaitan
    12 IPS 2
    Hadir pak

    ReplyDelete
  55. Sthevanie Situmorang
    XII IPS 6
    HADIR PAK

    ReplyDelete
  56. Intan Rebecka
    12 ips 2
    Hadir pak

    ReplyDelete
  57. Setiya Budi Utama XII IPS 2 hadir pak

    ReplyDelete
  58. Veronica Lidya Arlini (XII IPS 1) hadir pak

    ReplyDelete
  59. Gerry Satrua Osananda
    XIIPS 2
    HADIR PAK

    ReplyDelete
  60. Nama Bayu Febriyanti Sirait
    Kelas XII IPS 5

    Saya hadir pak

    ReplyDelete
  61. Rospita Pasaribu (XII IPS 2)

    ReplyDelete
  62. Aldi Nicholas Reguel Marpaung
    XII IPS 5
    Hadir Pak

    ReplyDelete
  63. Nama:Tria resinta
    Kelas:XII IPS 5
    Hadir pak

    ReplyDelete
  64. Franstofana Virgioandrea Sembiring
    XII ips 1

    ReplyDelete
  65. Sheeryl Violetta (Xll IPS 2) Hadir pak

    ReplyDelete
  66. Nama: Eva Kristina
    Kelas:XII IPS 5
    Hadir pak

    ReplyDelete
  67. Gading Daffa Aziz Khoiri
    XII Ips 1

    ReplyDelete
  68. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  69. Shinta Yosefin Sihombing
    12 IPS 1
    Hadir pak🙏

    ReplyDelete
  70. Sepriani Laora Br Sinaga
    XII IPS 1
    Hadir pak

    ReplyDelete
  71. Elshadai Marbun
    12 Ips 2
    Hadir pak..

    ReplyDelete
  72. Putri Rizki Angeli
    12 IPS 1
    Hadirr pak🙌🏻

    ReplyDelete
  73. Iyolanda Tasya Simanjuntak
    XII IPS 2
    Hadir pak

    ReplyDelete
  74. Nama:Silvia Mutiara
    Kelas:XII ips 5
    Hadir pak

    ReplyDelete
  75. Nova safitra
    12 IPS 5
    Hadir pak

    ReplyDelete
  76. IIN APRIANI
    12 IPS 2
    Hadir pak

    ReplyDelete
  77. Sagita Lestari Putri Lumban Siantar
    XII IPS 2
    Hadir

    ReplyDelete
  78. Eny rein sihotang
    XII IPS 1
    Hasir Pak

    ReplyDelete
  79. Lutfi Rafi Nur Rahmah 12 IPS 1 hadir pak

    ReplyDelete
  80. Nama :Norpazila
    Kelas : XII ips 5
    Hadir pak

    ReplyDelete
  81. Nama: Imel Cahaya
    Kelas: XII IPS 5
    HADIR PAK

    ReplyDelete
  82. Avni Aulia Hartanti
    XII IPS 1

    ReplyDelete
  83. Priscilla Catiusca Isabel2 October 2020 at 19:29

    Priscilla Catiusca Isabel 12 Ips 2

    ReplyDelete

KONSEP DASAR SEJARAH

Asal Kata dan Arti Kata serta Istilah Sejarah Dari manakah asal kata sejarah itu? Perkataan sejarah mula-mula berasal dari bahasa Arab “syaj...

Postingan Populer