Friday, 29 January 2021

SEMANGAT MENULIS SEMANGAT BERBAGI

 

 

"Jangan pernah berhenti belajar, karena hidup tak pernah berhenti mengajarkan."

Kalimat motivasi ini seakan penyemangat diri untuk terus belajar dan berkarya. Malam ini fokus ke kelas belajar menulis bersama Om Jay dengan Narasumber berprestasi dari Kota Toraja. Yulius Roma Patandean, S.Pd  yang sebelumnya merupakan peserta pada kelas menulis gelombang delapan. Yang muda yang berkarya, semangat ini bisa disematkan ke beliau mengingat banyak sudah prestasinya. Berikut sekilas prestasi dan karya dari pak Roma :

 

Prestasi

1. Pemenang Ketiga Lomba Kreatifitas Guru Tingkat SMA pada Porseni PGRI Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2017.

2.    Meraih dua medali emas dan tiga medali perunggu pada ajang Gurulympics PGRI tahun 2020.

 

Buku-buku yang telah ditulis: 

  • Guru Menulis Guru Berkarya (Penerbit Eduvation, 2020);
  •   Digital Transformation: Generasi Muda Indonesia Menghadapi Transformasi Dunia (Penerbit ANDI, 2020);  
  • Flipped Classroom (Penerbit ANDI, 2020);
  • Antologi Puisi Rona Korona Dalam Duka dan Ria (Penerbit Oase Pustaka, 2020);
  •  Antologi Menciptakan Pola Pembelajaran Efektif dari Rumah (Penerbit  Tata Akbar, 2020);
  • Antologi Kisah Inspiratif Sang Guru (Penerbit Pustaka Ilalang, 2020);  
  •  Tetesan Di Ujung Pena (Penerbit Eduvation, 2021).





Wah… kapan bisa punya prestasi seperti beliau serta dapat menerbitkan karya buku-buku hebat.

 

Tema  malam ini adalah Menulis dan Berbagi Ini adalah pengalaman narasumber sendiri dalam menunjang produktifitas menulisnya. Yakin bahwa kita semua memiliki ide dan pengalaman yang bisa dituliskan. Kita memiliki karunia untuk menulis. Tinggal bagaimana mengolah kedua hal ini untuk menjadi penopang tulisan yang terstruktur menjadi sebuah buku.

 

Membuat resume dari materi-materi yang disampaikan narasumber adalah salah satu cara melatih keaktifan kita untuk menulis. Jadikanlah menulis resume adalah menu wajib sekaligus alarm bagi kita untuk konsisten menulis. Mengapa resume? Karena resume inilah yang paling mudah kita bahasakan saat kita mulai belajar menulis. Kontennya sudah ada, tinggal diolah dan diberi bumbu kreatifitas mengolah kata-kata sehingga bahasanya renyah untuk dibaca (Kata Omjay dan Pak Mukminin).

 

Menulislah tanpa beban, seperti air yang mengalir dari ketinggian, di mana ia akan berhenti di tempat yang datar untuk menjadi satu kumpulan yang besar. Demikianlah kata demi kata yang kita tuliskan, sedikit demi sedikit, pada akhirnya akan terkumpul menjadi naskah yang bisa dibukukan.

 

Ternyata buku juga ada standar halaman supaya bisa menjadi buku

Menurut format aturan UNESCO, minimal isi buku adalah 40 halaman. Untuk mencoba membuat buku dengan standar ini, menulis minimal 20 resume dalam Pelatihan Belajar Menulis PGRI ini menjadi kewajiban yang harus bapak/ibu guru lakukan. Jika tiap resume menghasilkan masing-masing 5 halaman ukuran kertas A5, maka 20 resume sudah menghasilkan 100 halaman naskah buku.

 

Ternyata menulis juga harus berbagi

Sesuai dengan pengalaman Pak Roma, membagikan praktik-praktik baik tentang menulis kepada orang lain adalah pemberi motivasi baginya untuk terus menulis. walaupun harus diakui bahwa motivasi menulis guru-guru di tiap daerah itu berbeda-beda. Selain membagikan tulisan di blog ke grup WA sekolah dan media sosial, beliau juga ikut menuliskan artikel di laman guru berbagi.kemdikbud.go.id. yang telah ada dua artikelnya yang sudah diterbitkan di laman ini.Berbagi ke rekan-rekan kerja di sekolah, termasuk mengajak rekan-rekan guru dari sekolah lain untuk menulis. Supaya mereka termotivasi, yang memberi bukti lebih dulu, menulis puisi dan terbit jadi sebuah buku.Berbagi demikian untuk memberikan motivasi ke rekan-rekan guru di sekolah dan daerah, bahwa menulis itu bisa kita lakukan.

 

Bagaimana agar para rekan-rekan bisa lebih antusias menulis, sehingga kita dan rekan bisa seiring sejalan menggapai kemajuan literasi?

Terus berjuang mengajak rekan-rekan guru menulis, memulai menulis cerpen dengan siswa, semoga langkah ini akan melecut semangat guru-guru, ketika siswanya bisa menerbitkan buku ber-ISBN. Sampikanlah kalimat pak Thamrin dari YPTD, menulislah untuk mendapatkan mahkota menulis, yakni buku  ber-ISBN.

 

Bagaimana trik khusus agar memilih orang yang tepat untuk berbagi tulisan ?

Trik paling baik adalah trik pedagang keliling seperti yang disampaikan Om Jay, share saja berulang-ulang, suatu-saat pasti ada yang berminat. Sering share tulisan blog  di medsos, namun lebih banyak yang tidak terbaca dari pada terbacanya ternyata. Terkait minat pembaca sebenarnya ada hubungannya dengan tipe kawan-kawan kita di medsos, kalau tipe teman  kita lebih banyak pembuat canda, maka tulisan yang kita share minimal judulnya bernada lucu, kemudian tambahkan gambar atau photo yang mendukung narasi kita.

 

Akhir kata, kelas ditutup dengan kalimat motivasi. " Menulislah seperti air mengalir, setiap ada kendala selalu ada jalan keluarnya, seperti air yang senantiasa mencari celah baginya untuk mengalir. Tantangan terbesar menulis adalah diri kita. Jadi mari kalahkan diri kita agar kita konsisten menulis di tengah keterbatasan yang melingkupi kita" 

 Salam Literasi**

Kelas Menulis 

Batam, 29 Januari 2021

Pemateri: Yulius Roma Patandean, S.Pd

Peresume: Yuliasman, S.Pd 

 

34 comments:

  1. heeemmmm, tulisan pak Yuli selalu mantap.
    keren dan inspiratif. lanjutkan pak.
    semangat berkarya semangat menginspirasi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih pak Miftahul.
      Salam literasi 🖐️

      Delete
  2. Resume yang lengkap pak...mantap pokoknya...semangat terus berkarya dan berbagi pak.

    ReplyDelete
  3. Mantap pak...selalu semangat untuk menulis resume..good job😁👍

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih 🙏
      Banyak jg belajar dari resume kawan2 yg lain salah satunya pak Maifil, ok punya

      Delete
  4. Replies
    1. Wah ibu yg penuh semangat,
      Semangatnya selalu sy acungkan jempol, tulisannya luar biasa

      Delete
  5. Berbagi tak pernah rugi. Kita makin kian berisi. Hidiplah dengan banyak berbagi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya betul sekali Om Jay,, terima kasih 🙏

      Delete
  6. Untaian kata ini suatu hari nanti akan tergabung menjadi sebuah naskah yang terlukis rapi dan diberi cover indah dalam judul yang menggiurkan

    ReplyDelete
  7. Cakeeep nih..pak Yuliasman..TOP deh..

    ReplyDelete
  8. Masyaalloh panjangnya tulisan ini luar biasa ide 2 nya

    ReplyDelete
  9. https://hernisbanah.blogspot.com/2021/01/ku-gapai-goresan-tinta-sampai-kota-roma.html
    Monggo singgah diblog saya

    ReplyDelete
  10. Mantap, Sangat bagus dan lengkap. Good Job.

    ReplyDelete
  11. Tulisannya keren.. narsumnya Pak Yulis yang meresume Pak Yuliasman..topp..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe... semoga kecipratan rezekinya pak Yulius ke sy ya Bu..
      Terima kasih Bu daily rofiana,🙏

      Delete
  12. Mantabz dan keren tulisannya...mampir juga ya di blog saya...

    ReplyDelete
  13. Mantap sekali Pak Yuli, resume yang enak dibaca dan sangat menginspirasi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah... terima kasih bundaGisya 🖐️

      Delete
  14. Wowwwwww tulisan dan blognya kerennnn kreatif banget Pak Yulis..terimakasih dah berkunjung dan beri suport Pak..s

    ReplyDelete
  15. Terima kasih juga komen & kunjungannya Bu etin.
    Salam literasi 🖐️

    ReplyDelete
  16. Wah.keren pak.menginspirasi,selamat berkarya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Bu Dwi sdh mampir & komentar 🙏

      Delete

KONSEP DASAR SEJARAH

Asal Kata dan Arti Kata serta Istilah Sejarah Dari manakah asal kata sejarah itu? Perkataan sejarah mula-mula berasal dari bahasa Arab “syaj...

Postingan Populer