Sejak Perang Dunia Kedua tahun 1945 Jerman praktis terpecah dua. Perpecahan itu berlangsung sampai tahun 1990, ketika Jerman Timur resmi membubarkan diri dan bergabung ke Jerman Barat. Mengapa Jerman pecah menjadi Jerman Barat dan Jerman Timur dan bagaiman proses bubarnya Jerman Timur dan kemudian Bergabung dengan Jerman Barat ?
1. Pecahnya Jerman
Di
akhir Perang Dunia II, Jerman terbagi atas 4 wilayah pendudukan
militer di bawah kekuasaan Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis di barat,
serta satu wilayah di bawah kekuasaan Uni Soviet di timur. Tujuan awalnya
adalah untuk bersama bekerja membantu pembangunan kembali Jerman sekaligus agar
negara itu tidak lagi menjadi ancaman bagi perdamaian dunia. Perang Dingin
kemudian mengubahnya. Republik Demokratik Jerman (GDR) didirikan oleh Uni
Soviet pada 7 Oktober 1949 di timur setelah beberapa bulan sebelumnya tiga
wilayah lain di barat bergabung menjadi Republik Federal Jerman.
Perpecahan Jerman adalah
cerminan klaim yang diajukan oleh pihak Sekutu yang memenangkap peperangan pada
tahun 1945. Di satu sisi ada AS, Prancis, dan Inggris; di sisi lain, Uni
Soviet. Mereka membentuk aliansi untuk mengalahkan Jerman dibawah rezim Nazi
Hitler, namun kedua kubu punya ideologi berbeda yang segera menjadi jelas lagi
setelah Jerman menyerah. Pihak sekutu Barat ketika itu memotori pendirian
Jerman Barat, sedangkan penguasa Uni Soviet Josef Stalin memerintahkan
pendirian Jerman Timur. Uni Soviet ketika itu memang mendominasi Eropa Timur
dengan ideologi sosialisme dan sistem ekonomi terencana.
2. Berdirinya Jerman Timur
Jerman
Timur, atau nama resminya Republik Demokratik Jerman atau RDJ merupakan
negara Blok Timur selama periode Perang Dingin. Republik
Demokratik Jerman, atau lebih dikenal sebagai Jerman Timur, didirikan 7 Oktober
1949 - empat tahun setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua dan empat bulan
setelah berdirinya. Republik Federal Jerman, atau Jerman Barat.
Karakteristik
negara-negara sosialis di Eropa Timur: tidak ada kebebasan pers, tidak ada
kebebasan bergerak, tidak ada lembaga peradilan yang independen, dan tidak ada
partai politik maupun pemilu bebas. Polandia, Hongaria, Rumania, dan Jerman
Timur hanyalah beberapa negara yang saat itu disebut negara Tirai Besi. Mereka
semuanya menyandang nama demokrasi, namun sistem pemerintahannya adalah
kediktatoran.
Karakteristik
negara-negara sosialis di Eropa Timur: tidak ada kebebasan pers, tidak ada
kebebasan bergerak, tidak ada lembaga peradilan yang independen, dan tidak ada
partai politik maupun pemilu bebas. Polandia, Hongaria, Rumania, dan Jerman
Timur hanyalah beberapa negara yang saat itu disebut negara Tirai Besi. Mereka
semuanya menyandang nama demokrasi, namun sistem pemerintahannya adalah
kediktatoran.
Jerman Timur ketika itu
punya peran geografis dan politik khusus di Blok Timur, karena langsung
berbatasan dengan Blok Barat. Selain itu, kota Berlin yang terbagi dua terletak
di wilayah Timur. Dengan demikian, Berlin Barat yang termasuk Blok Barat
seperti menjadi pulau di Jerman Timur yang sosialistis.
Di
kota Berlin terjadi persaingan antara sistem kapitalisme dan sosialisme. Kota
dengan lebih tiga juta penduduk itu menjadi pusat Perang Dingin. Sampai 1961
perbatasan Berlin barat dan timur menjadi jalur pengungsi yang ingin melarikan
diri Blok Timur ke Blok Barat. Namun jalur itu tertutup dengan pembangunan
Tembok Berlin. Sebelumnya, lebih dari satu juta orang yang tidak setuju dengan
sistem sosialis yang otoriter sudah melarikan diri ke Jerman Barat.
Setelah
Tembok dibangun, masyarakat Jerman Timur makin terisolasi. Tahun 1970-an,
Kanselir Jerman Barat saat itu Willy Brandt memulai era diplomasi baru dengan
memulihkan hubungan diplomatik ke Jerman Timur. Tahun 1971, Willy Brandt
dianugerahi penghargaan Nobel Perdamaian untuk politiknya, dan 1973 kedua
negara Jerman menjadi anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Namun usia negara Jerman
Timur relatif singkat. Rezim sosialistis gagal mengembangkan ekonomi dan
menjamin kesejahteraan bagi warganya, tertinggal jauh dengan perkembangan di
Jerman Barat yang demokratis. Warga Jerman Timur tidak memiliki kebebasan
berpendapat dan juga hanya boleh bepergian ke luar negeri dengan ijin khusus,
yang sulit didapat.
Warga Jerman Timur
mengekspresikan kekecewaan mereka tidak hanya melalui demonstrasi massal di
jalan-jalan, melainkan juga dengan ramai-ramai mengajukan permohonan bepergian
ke luar negeri.
Setelah Perang Dunia Kedua,Eropa dibagi-bagi antara Uni Soviet dan negara-negara Barat. Soviet kemudian mendirikan "Tirai Besi" yang memisahkan Timur dari Barat.Jerman yang kalah perang dibagi-bagikan untuk Amerika Serikat, Inggris, Prancis dan Uni Soviet-yang menduduki bagian timur. Jerman Timur - yang nama resminya adalah Republik Demokratik Jerman - menjadi tumpuan Uni Soviet di Eropa Barat. Tembok Berlin dibangun tahun 1961 karena banyak warga Berlin Timur yang menyeberang ke Barat. Berlin - yang terletak di bagian Timur Jerman - sendiri terbagi empat. Wilayah Inggris, Prancis, dan AS di barat dan zona Soviet di timur. Maka Berlin Barat menjadi kantong negara Barat yang dikelilingi oleh wilayah Jerman Timur.
Kegagahan Tembok Berlin setelah menjulang selama 28 tahun akhirnya runtuh. tembok yang menjadi simbol pemisah tersebut dirobohkan oleh massa. Aksi massa ini didorong oleh runtuhnya Uni Soviet serta penerapan sejumlah reformasi liberal yang dilakukan oleh Jerman Timur sebelumnya. Pada tanggal 9 November 1989 pagi, massa dari Jerman Barat dan Jerman Timur berkumpul di Tembok Berlin. Aksi ini didasari oleh pengumuman Pemerintah Jerman Timur. Pada pagi 9 November, pemerintah Jerman Timur, mengatakan jika warganya bisa dengan bebas melintasi tembok pembatas ke wilayah Barat. Setelah itu, warga Jerman Timur mengerumuni Tembok Berlin, di mana mereka disambut oleh warga di Berlin Barat.
Melansir laman History, orang-orang
dari Berlin Barat dan Timur mulai berkumpul di sekitar tembok. Mereka
menyerukan kalimat Tor auf atau "Buka Gerbangnya" sembari minum bir
serta champagne. Kemudian, pada tengah malam, massa mulai memenuhi checkpoint
tembok. Saat itu, dilaporkan sebanyak 2 juta orang datang berkumpul di Tembok
Berlin. Mereka memanjat dan membongkarnya. Kala itu, massa meruntuhkan tembok
menggunakan palu dan berusaha menyingkirkan potongan-potongan tembok menjauh
dari lokasi aslinya. Orang-orang Berlin sendiri menyebut mereka yang
meruntuhkan tembok sebagai Mauerspechte atau para pelatuk tembok. Beberapa jurnalis
menggambarkan peristiwa tersebut sebagai pesta rakyat terbesar dalam sejarah dunia. Setelah tembok pemisah berhasil
dibuka, massa mulai melintasi pagar. Arsip pemberitaan Harian The Guardian, 11
November 1989 menggambarkan, para penduduk melintasi tembok dengan sukacita,
heran, tangis, dan tawa. Meski telah dirusak oleh massa dengan hanya
bermodalkan tangan dan palu. Namun beberapa hari kemudian, tembok kembali
dirobohkan dengan menggunakan alat berat seperti crane hingga buldozer.
Setelah tembok yang
menghalangi aktivitas masyarakat Berlin tersebut menghilang, warga kota kembali
bersatu sejak dipisahkan pada tahun 1945. Seorang warga kemudian menuliskan
kalimat "Hanya hari ini, perang benar-benar telah usai", pada bagian
tembok yang telah runtuh. Sejak didirikan pada tahun 1961, sebanyak 5.000 orang
gagal menembus blokade tembok. Selain itu, sebanyak 191 orang meninggal dunia
dalam usaha untuk melintasi tembok pembatas tersebut. Hampir setahun setelah
runtuhnya tembok pemisah tersebut. Proses reunifikasi atau bergabungnya Jerman
Barat dan Timur terjadi pada tanggal 3 oktober 1990.
4. Bubarnya Jerman Timur dan Bersatunya Jerman
Pimpinan
Jerman Timur Erich Honecker memerintah dengan otoriter dengan bantuan dinas
rahasia Stasi yang sangat ditakuti. Namun mereka tidak bisa menghentikan erosi
kepercayaan. Dengan perubahan di Uni Soviet yang dicanangkan oleh Mikhail
Gorbachev, Eropa Timur pun mengalami perubahan besar, terutama Polandia dan
Hongaria. Desakan untuk kebebasan dan demokrasi makin lantang disuarakan.
Pada
tanggal 7 Oktober 1989, rezim sosialistis di Jerman Timur meggalang perayaan
besar 40 tahun pendirian Republik Demokratik Jerman Timur. Namun warga yang
sudah kehilangan kepercayaan dan menolak penindasan terus menggalang aksi
protes damai yang makin lama makin luas di berbagai kota. Akhirnya, pada 9
November 1989, rezim terpaksa menyerah pada desakan puluhan ribu orang yang
ingin melewati perbatasan antara Berlin Timur dan Berlin Barat.
Pasukan
penjaga perbatasan dan agen-agen Stasi tidak berani melepaskan tembakan kepada
ribuan warga yang berunjuk rasa, dan akhirnya membuka perbatasan setelah ada
perintah dari pejabat tinggi Jerman Timur. 9 November kemudian diperingati
sebagai hari runtuhnya Tembok Berlin. Erich Honecker terpaksa mundur dan
melarikan diri ke Kedutaan Chile di Moskow, namun kemudian diekstradisi ke
Jerman untuk diadili. Dia akhirnya dilepaskan pengadilan atas alasan kesehatan
dan pindah ke Chile.
Parlemen darurat yang
dibentuk oleh kalangan pro-demokrasi akhirnya melaksanakan pemilihan umum untuk
memilih parlemen baru yang demokratis. Lalu parlemen baru Jerman Timur pun
memutuskan pembubaran negaranya dan penggabungan ke Jerman Barat.
Pada
awal tahun 1990 muncul ide untuk melakukan unifikasi atau penyatuan Jerman
kembali. Ide itu muncul pada pertemuan di Ottawa, Ibukota Kanada pada bulan
Februari 1990 yang dihadiri oleh keempat Menteri Luar Negeri dari negara
-negara pemenang Perang Dunia II dan kedua Menteri Luar Negeri dari Jerman
Barat dan Jerman Timur. Pertemuan itu lebih dikenal dengan rumusan Dua Plus
Empat, yang terdiri dari Jerman Barat dan Jerman Timur dengan Amerika Serikat,
Uni Soviet, Inggris, dan Prancis.
Pertemuan-pertemuan
selanjutnya tersus berlanjut membicarakan penyatuan Jerman dan para pejabat
dari enam negara itu telah mempersiapkan berbagai rapat kerja yang menghasilkan
pertemuan para menteri luar negeri. Pertemuan pertama diselenggarakan di Bonn,
Ibukota Jerman Barat pada bulan Mei 1990. Sebulan kemudian pasca pertemuan di
Bonn, diselenggarakan pertemuan di Berlin Timur dan Paris. Memasuki babak akhir
prosesi unifikasi, pada tanggal 12 September 1990, pertemuan diselenggarakan di
Moskow, Uni Soviet. Pada pertemuan tersebut tercipta rumusan mengenai penyatuan
Jerman.
Pertemuan
Dua Plus Empat itu menjadi awal permulaan yang menghubungkan satu perundingan
dengan perundingan yang lainnya, salah satunya Sidang Pertemuan
Puncak Ekonomi Internasional pada bulan Juli 1990, kemudian Pertemuan
Puncak NATO, serta pertemuan tentang pengurangan persenjataan di Wina, Austria
pada bulan Agustus 1990, pertemuan khusus dari Konferensi Keamanan dan Kerja
Sama Eropa di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Di
samping itu, keberhasilan perundingan dalam rangka mencapai kesepakatan
penyatuan Jerman tidak terlepas dari peran Presiden Uni Soviet, Mikhail
Gorbachev yang berhasil menciptakan suatu arus pemikiran baru dalam Politik
Luar Negeri Uni Soviet. Demokratisasi dari Uni Soviet yang menyebar terhadap
negara-negara Komunis di Eropa Barat, Tengah dan Timur juga menjadi faktor
pendorong terciptanya proses Unifikasi Jerman. Implementasi baru itu akhirnya
mengubah tatanan politik yang ditancapkan oleh Rezim Joseph Stalin yang selama
ini bercokol di Eropa Timur dan Tengah. Politik baru itu memungkinkan rakyat
Jerman turun ke jalan untuk menyatukan Jerman sebagai satu kesatuan tanah air.
Pada tanggal 3 Oktober 1990 Jerman bersatu sekitar 17 juta
warga Jerman Timur praktis menjadi warganegara Jerman Barat. Tanggal 3 Oktober
kemudian dicanangkan sebagai Hari Penyatuan Jerman (Tag der Deutschen Einheit)
dan dinyatakan sebagai hari libur nasional.
Peristiwa Reunifikasi Jerman tidak bisa terlepas dari melemahnya kekuatan politik dan ekonomi Uni Soviet pada pertengahan dekade 1980-an. Berikut faktor-faktor pendorong Reunifikasi Jerman:
1) Kegagalan kebijakan Glasnost dan Perestroika di Uni Sovyet Penerapan kebijakan Glasnost (keterbukaan politik) dan Perestroika (restrukturisasi ekonomi) yang diterapkan Michael Gorbachev pada tahun 1985 tidak mampu membawa dampak positif bagi Uni Soviet dan negara-negara bawahannya. Hal tersebut berdampak pada munculnya semangat masyarakat Jerman Timur untuk melepaskan diri dari Uni Soviet.
2) Pemerintah komunis Jerman Timur yang otoriter Masyarakat Jerman Timur pada masa pendudukan Uni Soviet mengalami banyak kesulitan dalam segi sosial, ekonomi dan politik. Hal tersebut merupakan disebabkan oleh penerapan kebijakan otoriter Uni Soviet yang membatasi aktivitas masyarakat Jerman Timur. Baca juga: Sejarah Perang Salib III (1189-1192)
3) Kemajuan Jerman Barat Jerman Barat yang berada di bawah Amerika Serikat mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam segala bidang. Hal tersebut menimbulkan keinginan masyarakat Jerman Timur untuk melakukan reunifikasi.
Rangkuman
1. Di akhir Perang Dunia II, Jerman terbagi atas 4
wilayah pendudukan militer di bawah kekuasaan Amerika Serikat, Inggris, dan
Prancis di barat, serta satu wilayah di bawah kekuasaan Uni Soviet di timur.
Tujuan awalnya adalah untuk bersama bekerja membantu pembangunan kembali Jerman
sekaligus agar negara itu tidak lagi menjadi ancaman bagi perdamaian dunia.
2. Republik Demokratik
Jerman, atau lebih dikenal sebagai Jerman Timur, didirikan 7 Oktober 1949 -
empat tahun setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua dan empat bulan setelah
berdirinya. Republik Federal Jerman, atau Jerman Barat.
3. Di kota Berlin terjadi
persaingan antara sistem kapitalisme dan sosialisme. Kota dengan lebih tiga
juta penduduk itu menjadi pusat Perang Dingin. Sampai 1961 perbatasan Berlin
barat dan timur menjadi jalur pengungsi yang ingin melarikan diri Blok Timur ke
Blok Barat. Namun jalur itu tertutup dengan pembangunan Tembok Berlin.
4. Tembok Berlin dibangun
tahun 1961 karena banyak warga Berlin Timur yang menyeberang ke Barat.
Kegagahan Tembok Berlin setelah menjulang selama 28 tahun akhirnya runtuh.
tembok yang menjadi simbol pemisah tersebut dirobohkan oleh massa.
5. Pimpinan Jerman Timur
Erich Honecker yang memerintah otoriter dengan bantuan dinas rahasia Stasi yang
sangat ditakuti terpaksa mundur dan melarikan diri ke Kedutaan Chile di Moskow,
namun kemudian diekstradisi ke Jerman untuk diadili. Dia akhirnya dilepaskan
pengadilan atas alasan kesehatan dan pindah ke Chile. Parlemen darurat yang
dibentuk oleh kalangan pro-demokrasi akhirnya melaksanakan pemilihan umum untuk
memilih parlemen baru yang demokratis.
6. Parlemen baru Jerman
Timur memutuskan pembubaran negaranya dan penggabungan ke Jerman Barat. Proses
reunifikasi atau bergabungnya Jerman Barat dan Timur terjadi pada tanggal 3
oktober 1990 atau hampir setahun setelah runtuhnya tembok pemisah tersebut.
Silvi Chikita
ReplyDelete12 IPS 2 hdir
Kasih natalia pardede
ReplyDelete12 ips 1
Hadir pak
Natasya simatupang
ReplyDeleteXII ips 6
Hadir pak
Kaintan (12 ips 5)
ReplyDeleteHadir
Jelita Manurung
ReplyDeleteXII IPS 2
Hadir pak
Elshadai Marbun
ReplyDelete12 IPS 2
HADIR PAK
Zahara Rama yusni
ReplyDeleteXII IPS 5
Hadir pak
Bintang Harjanto
ReplyDeleteXII IPS 1
Hadir
Norpazila XII ips 5 hadir pak
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteTria Resinta
ReplyDeleteXII IPS 5
Hadir
Assalammu Alaikum Wr Wb
ReplyDeleteNama : Nugrah Armansyah
Kelas : 12 IPS 2
SAYA HADIR PAK
Iin Angelina simbolon- hadir pak
ReplyDeleteXII IPS 1
Devi nurruly
ReplyDelete12 IPS 6
Hadir pak
Westi Sriwulan Pardede
ReplyDelete12 IPS 1
Hadir pak
ROKKY PARULIAN TAMPUBOLON
ReplyDeleteXII IPS 2
Hadir
Nama Batu Febriyanti Sirait
ReplyDeleteKelas XII IPS 5
Hadir pak
Elisa patrycia sirait
ReplyDeleteXll ips 5
Hadir pak
Grace Nita Sinaga - XII IPS 2
ReplyDeletehadir pak
Elisa patrycia sirait
ReplyDeleteXll ips 5
Hadir pak
Mawar Juita
ReplyDeleteXII IPS 6
Hadir pak
Marlinda
ReplyDeleteXII IPS 5
Hadir pak
Agatha Sofia
ReplyDeleteXII IPS 5
Hadir pak
Kenydia Nur Fadilah
ReplyDeleteXII ips 2
Hadir pak
Gabriela Indriani Gultom
ReplyDeleteXII IPS 2
Hadir Paka
Tumaidana Simangunsong
ReplyDeleteXII IPS 5
Hadir Pak
Mika Seri Dear Rohani
ReplyDelete12 IPS 1
Hadir
Putri Rini Situmeang
ReplyDeleteXII IPS 5
Hadir
Dhea Putri Arnetha - 12 IPS 2 ( Hadir Pak )
ReplyDeleteArtika Sari
ReplyDelete12 IPS 1
Hadir
Veronica Lidya Arlini
ReplyDeleteXII IPS 1
HADIR
Nova safitra
ReplyDeleteXll IPS 5
Hadir
Nadia Handayani Siringo-ringo
ReplyDelete12 IPS 6
Hadir pak
Silvia Mutiara
ReplyDeleteXII ips 5
Hadir
Gita Hayati Tusadiah 12 IPS 2
ReplyDeleteHadir pak
Arethanisa, 12 IPS 2
ReplyDeletehadir pak
Agnes Novia 12 ips 2
ReplyDeleteHadir pak
Airlangga Ryan Virgiawan
ReplyDeleteXII IPS 2
Hadir Pak
Adilla Aulia
ReplyDelete12 ips 5
HADIR
Intan Rebecka
ReplyDelete12 ips 2
Hadir pak
Mitha puspita sirait - XII IPS 2
ReplyDeleteHadir pak
Inka Saragih ( XII IPS 1)
ReplyDeleteHadir pak
Sheeryl Violetta (Xll IPS 2)
ReplyDeleteHadir
Rena Aswa Syura XII IPS 1 - hadir pak
ReplyDeleteWeggy monica 12 ips 6 hadir pak
ReplyDeleteIyolanda Tasya Simanjuntak
ReplyDeleteXII IPS 2
Hadir Pak
Enjelika Simatupang
ReplyDelete12 IPS 1
Hadir pak
Revinka Simatupang (XII IPS 2)
ReplyDeleteHadir Pak
Yolan Damelya Siregar
ReplyDeleteXII IPS 1
Hadir pak✓
Monica Saskia Revika Putri
ReplyDeleteXII IPS 1
Hadir pak
YOLANDO SIAHAAN
ReplyDeleteXII IPS 1
HADIR PAK
Thiovani 12 IPS 2
ReplyDeletehadir, Pak
Tracy Eka Emelya
ReplyDeleteXII IPS 2
Hadir, pak
Uyun nafiah
ReplyDeleteXll IPS 5
HADIR
Steven natal purba
ReplyDeletekelas:12ips5
hadir,pak
Cindy Cancerlia 12 IPS 1
ReplyDeletehadir pak
Ikha Azhari Mayaningrum Sirait (XII IPS 1)
ReplyDeletehadir pak
Yayuk Febriani
ReplyDeleteXII IPS 2
Hadir
Sagita Lestari Putri
ReplyDelete•XII IPS 2 •
HADIR
Alya Rahma
ReplyDeleteXII IPS 2
Hadir Pak
Sthevanie Situmorang
ReplyDeleteXII IPS 6 (5)
HADIRR
Sthevanie Situmorang
ReplyDeleteXII IPS 6 (5)
HADIRR
Sthevanie Situmorang
ReplyDeleteXII IPS 6 (5)
HADIRR
Beninta Rahmedi
ReplyDelete12 ips 2
Hadir
Gerry Satria Osananda
ReplyDeleteXII IPS 2
Tobernakhel Owen Pardosi
ReplyDeleteXII IPS 1
Hadir pak
Diana Septiani
ReplyDeleteXII IPS5
Hadir pak
Rikky Fernando
ReplyDeleteXII ips 5
Hadir pak
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteNofita Lisdiana
ReplyDeleteXII IPS 1
Hadir Pak
Shinta Yosefin Sihombing
ReplyDelete12 IPS 1
Hadir pak
Kesy Syalomitha
ReplyDeleteXII ips 5
Hadir pak
Kesy Syalomitha
ReplyDeleteXII ips 5
Hadir pak
Risda Hartati
ReplyDeleteXII IPS 1
Hadir pak
Nuke Faatika Galuh Riswandani
ReplyDeleteXII Ips 1
Hadir pak
DEFANNY RESPATHY NOORANGELINA
ReplyDelete12 IPS 1
HADIR
Namanda Andini Sirait
ReplyDelete12 IPS 5
Hasir
Mersy Ayunda Putri. XII IPS 2
ReplyDeletehadirpak
Nama : Lovi Gustini Padang
ReplyDeleteKelas : XII IPS 5
Hadir Pak
Dinda Khoerunnisa
ReplyDelete12 IPS 6
HADIR
IIN APRIANI
ReplyDeleteXII IPS 2
HADIR PAK
Lova Gustina Padang
ReplyDeleteXII IPS 5
Hadir pak
Rospita Pasaribu
ReplyDeleteXII IPS 2
HADIR PAK
Setiya Budi Utama
ReplyDelete12 IPS 2
Hadir pak
Lutfi Rafi Nur Rahmah 12 IPS 1. Hadir pak
ReplyDeleteAlfiner hiskia pasaribu
ReplyDelete12 IPS 2
Hadir pak
Nuri mediana
ReplyDeleteXII IPS 5
Hadir pak
NAMA: Agnes Belinda Sihombing
ReplyDeleteKELAS: XII IPS-5
Hadirr Pakk.
Nama : Naoumi Threcia Amanda Putri Siregar
ReplyDeleteKelas : 12 IPS 1
Hadir Pak
Nama: Ingrid salsa bila
ReplyDeleteKelas: XII IPS 5
Hadir pak
Nama:Juwita Sari P
ReplyDeleteKelas:12 IPS 2
hadir pak
Nama: cici monica
ReplyDeleteKelas: Xll ips 5
Hadir pak
Fahmi Hidayat
ReplyDelete12 IPS 1
Hadir pak
Nama:Imel Cahaya
ReplyDeleteKelas: XII IPS 5
Hadir pak
Asni Simanjuntak
ReplyDelete12 IPS 2
Hadir Pak
Franstofana virgioandrea sembiring
ReplyDelete12 ips 1
Hadir pak
PUTRI RIZKI ANGELI ISNI
ReplyDelete12 IPS 1
HADIR
Gading Daffa Aziz khoiri
ReplyDelete12 Ips 1
Hadir
Celia Dwi Maharani Halawa 12 IPS 1 hadir
ReplyDeletePermata Faizah Kiswanto Putri
ReplyDeleteXII IPS 2
Hadir pak
Fadila Al Husna
ReplyDeleteXII IPS 6
Hadir pak
Icha hana cahya
ReplyDelete12 ips 1
Hadir pak
Diva Adinda Putri Davima
ReplyDeleteXII ips 6
Hadir pak
Erwin Manullang
ReplyDeleteXII IPS 6
Hadir pak
Muhammad fikri laoli
ReplyDelete12 ips 2
Hadir pak
Nisa Astria
ReplyDeleteXII IPS 2
Hadir pak
Maria putri
ReplyDeleteXII IPS 6
Hadir pak
Greic margaretta
ReplyDeleteXII IPS 6
Hadir pak
Ribka Natalia Br Sembiring
ReplyDeleteXII IPS 1
Hadir pak
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteFebri Valentina
ReplyDelete12 IPS 1
Hadir pak
Def Patiwaga Tarigan
ReplyDelete12 IPS 5
Hadir pak
AMRULLOH HAKIM RAMADAN
ReplyDeleteXII IPS 1
Hadir
Priscilla Catiusca Isabel br Butar-butar
ReplyDeleteXII IPS 2
Hadir
Nama : willyam boli toby
ReplyDeleteXII IPS 5
HADIR
Agatha Sofia
ReplyDeleteXII IPS 5
Hadir