Si Penjual Bubur Ayam
Disaat kondisi sulit, ekonomi Indonesia terjun bebas, harga sembako melambung tinggi
dan ditambah situasi pandemi yang tak kunjung berakhir namun sebagai rakyat biasa dan insan yang beriman setiap kita harus yakin dan percaya, setiap badai pasti akan berlalu.
Pagi ini dengan langkah pasti, sebagai kepala keluarga yang bertanggung jawab Pak Wisnu menjajakan dagangannya. Seperti biasa beliau sudah bertahun-tahun berjualan bubur ayam di area perumahan Om Jay (merupakan pelanggan setia).
Bubur ayam Pak Wisnu terkenal dengan rasa yang enak dengan harga anak kos. langkah konsisten dan senyum yang ramah beliau berkeliling kebeberapa perumahan ditemani dengan motor bebeknya. Tidak sedikit warga sudah menunggu bubur ayam beliau dikala pagi menyapa. Bubur ayam Pak wisnu disajikan dalam kondisi panas dengan irisan daging ayam dan beberapa bumbu, seperti kecap asin dan kecap manis, merica, garam, dan diberi kaldu ayam terakhir dilengkapi dengan taburan daun bawang cincang, bawang goreng, seledri, kerupuk yang banyak, hehe...
Bubur ayam kerap menjadi pilihan makanan untuk sarapan, tetapi bubur ayam
sebenarnya dapat dimakan kapan saja. Selain sarapan, bubur ayam kerap menjadi
pilihan hidangan hangat di tengah malam. Karena teksturnya yang lembut,
disajikan hangat-hangat, serta memiliki kandungan gizi yang cukup baik, bubur
ayam kerap dijadikan makanan bayi, anak-anak, atau orang sakit yang tengah
dirawat untuk pemulihan, termasuk untuk pemulihan yang terkena Covid-19.
Jangan lupa makan bubur ayam...
nama abang bububur nya bang Darwis Pae, hehhe
ReplyDeletehehe,, om jay jadi malu sendiri sy..
Delete