Tips Konsisten Menulis Buku
Pada dasarnya
semua orang pasti bisa menulis, karena dasar dari menulis adalah berbicara dan membaca.
Hanya saja keterampilan ini kurang terasah. Kita lebih suka berbicara jika kita
diminta bercerita sesuatu, pasti akan sangat lancer, Lain halnya ketika hal ini
dituangkan dalam bentuk tulisan. Bingung diksi, EYD, struktur kalimat, dan lain
sebagainya.
Bagaimana caranya
agar kita bisa konsisten menulis?
Tulislah sesuai
dengan apa yang ada di pikiran dan hati kita, apa yang kita rasakan, inginkan,
harapkan, dalam bentuk tulisan.
Mukadimah diatas
merupakan penggalan cerita dari narasumber hebat pada kelas menulis gelombang
17. Beliau adalah Noraliza Purwa Yunita, M.Pd. Perempuan kelahiran
Kudus, 12 Juni 1989. Saat ini penulis bekerja sebagai pengajar di SMP
Negeri 8 Semarang, merupkan alumni dari Universitas Negeri Semarang yang telah
menerbitkan 8 buku, baik solo maupun antologi. Pada kesempatan kali ini
pembahasan menarik yang diberikan oleh sang narasumber yaitu “ Produktif
Menulis Buku “. Sebelumnya Bu Nora juga sebagia peserta kelas Menulis pada
gelombang 8 yang sekarang sudah jadi penulis hebat yang bukunya tembus ke
Penerbit Mayor PT Andi Offset (Luar
Biasa).
Ada beberapa trik yang dapat digunakan jika ingin memiliki beberapa karya dalam waktu singkat, diantaranya:
A. Mengikuti Program Menulis Antologi Atau
Kolaborasi
Belum pede untuk menulis solo, dapat mengikuti beberapa
program menulis antologi ataupun kolaborasi dengan beberapa penulis.
Hal.ini pula yang dilakukan oleh Bu Nora karena selain dapat belajar dari
karya penulis lain, kita juga tidak dituntut menulis terlalu banyak bab
untuk dijadikan buku
B. Menulis Setiap Hari Di Blog
Cara
ini yang lakukan ketika menjadi peserta kelas
menulis materi diberikan dan setelah materi selalu ada
resume nah, resume tersebut ditulis satu persatu di blog pribadi, hasilnya
dijadikan satu buku yang merupakan kumpulan resume dari pelatihan bersama Om
Jay.Tulisan dengan tema yang sama dikumpulkan menjadi satu, untuk kemudian
dibuatlah menjadi buku
C. Menulis di Media Sosial
Kita disini
ada yang suka membuat status di Facebook atau Instagram, nah arahkan hobi ini
untuk menulis sesuatu yang lebih berarti, misal cerita motivasi, pengalaman
pribadi ataupun cerpen, tulis secara konsisten, jika sudah banyak, tinggal
jadikan buku.
D. Menulis Buku Harian
Buku harian
ternyata dapat berbuah karya sebuah buku cerita pribadi kita, saat kita sedang
sedih, bahagia, atau apapun, kita dapat menuangkan rasa itu di buku harian
kita. Tinggal nanti ubah cerita ini ke dalam karya fiksi atau pengalaman
pribadi, jadikan buku.
E. Mengajak Siswa Untuk Menulis
Ajaklah siswa
untuk ikut berkarya, caranya yaitu karya dapat dibuat berupa tugas siswa, misal
siswa diberikan tugas untuk menulis puisi, cerpen atau pantun.dengan tema
tertentu. Lalu bukukan karya tersebut, pasti mereka senang. Cara lain dengan
mengajak siswa tergabung dalam grup menulis, caranya dengan membuat WA grup
menulis dengan siswa, sebarkan info ini ke wali kelas masing-masing siswa yang
tertarik dapat langsung masuk ke grup tersebut. Tentukan tema penulisan,
berikan arahan, tinggal buat karya bersama. Itu adalah beberapa cara yang
dapat dilakukan agar dapat menghasilkan banyak karya dalam waktu
yang relatif singkat
Seperti apa sih cara penulisan buku itu??
Banyak belajar dari buku UKTUB karya bp Akbar Zainuddin Ingat jurus TOJTRP dari pak Akbar
1)
Tema
Tentukan tema buku yang akan ditulis
2)
Outline / TOC/ Daftar isi
Dalam penulisan buku, pembuatan TOC / outline/ daftar isi merupakan
langkah kedua setelah penentuan tema
Berikut beberapa alasan pentingnya pembuatan daftar isi:
1)
Daftar isi merupakan kerangka pikiran kita dalam
menuangkan setiap ide dalam buku yang akan kita tulis
2)
Membantu menjabarkan tiap bab dan sub bab dalam
buku
3)
Kita dapat mengetahui awal dan akhir dari buku
kita melalui daftar isi ini
4)
Membantu kita dalam mencari referensi / pustaka
yang kita butuhkan
5)
Agar tulisan dalam buku kita lebih terfokus dan
tidak sampai keluar bahasan / topik
6) Yang paling penting, adanya daftar isi ini akan membantu kita untuk menjadwalkan kapan buku kita harus selesai. Dengan kata lain target waktu selesainya buku, Miisal jika kita memiliki 5 bab dalam daftar isi, kita mungkin dapat menargetkan kelima bab ini harus selesai dalam 5 bulan, berarti 1 bab harus selesai dalam 1 bulan. Dengan cara ini, maka buku kita akan cepat selesai karena kita sudah memiliki target penyelesaian.
Dan yang paling penting, adanya daftar isi ini akan membantu kita untuk menjadwalkan kapan buku kita harus selesai. Dengan kata lain target waktu selesainya buku, Miisal jika kita memiliki 5 bab dalam daftar isi, kita mungkin dapat menargetkan kelima bab ini harus selesai dalam 5 bulan, berarti 1 bab harus selesai dalam 1 bulan. Dengan cara ini, maka buku kita akan cepat selesai karena kita sudah memiliki target penyelesaian.
BAGAIMANA Cara Membuat Daftar Isi?
u Untuk Naskah Non Fiksi
a)
Ikuti pedoman 2W+ 1H
Bab awal merupakan bab yang menjawab why, artinya mengapa. Dalam hal ini
BAB awal dapat berupa
Mengapa .....
Pentingnya ....
Alasan.....
b)
bab selanjutnya menjawab WHAT (apa)
Artinya bab tersebut menjelaskan pengertian, jenis,
atau mungkin ciri khusus dari apa yang akan kita tulis di buku kita, Sebagai
contoh :
Mengenal Media ....
Apa Itu Media ....
Spesifikasi Media ...
c) Bab berikutnya yang biasanya merupakan bab
akhir, biasanya menjawab HOW (bagaimana). Nah, untu menjawab HOW ini, dapat
dibuat lebih dari 1 bab karena How meliputi tahap pembuatan, pelaksanaan,
penerapan, hasil dan kelebihan serta kekurangan.
Misal :
Penerapan Model ....
Implementasi ..
Perancangan....
Hubungan Model ....
Kelebihan Dan Kekurangan Model ....
Cara Membuat Daftar Isi:
a)
Tentukan prolog
Biasanya pengenalan tokoh, setting cerita, awal cerita. Biasanya di
prolog ini belum ada konflik, alur juga belum terlalu terlihat karena masih
merupakan bagian awal dari cerita
b) Tentukan konflik cerita, biasanya di bab2
pertengahan sudah mulai muncul apa yang menjadikan konflik atau permasalahan
dari cerita itu. Ini merupakan bab inti karena di dalamnya ada hikmah yang
dapat diambil dari pembaca
c) Tentukan klimaks dari konflik. Ini biasanya
masih ada di bab pertengahan yang merupakan puncak dari konflik yang terjadi.
d)
Tentukan solusi dari konflik yang ada
Ini merupakan bagian bab sebelum akhir bab.
Biasanya penulis menyajikan solusi permasalahan dari konflik yang
terjadi, jalan keluar, adanya hikmah dan pesan kepada pembaca
e)
Tentukan epilog yang merupakan akhir dari cerita
dan tentunya merupakan bab penutup dari cerita di naskah fiksi
Akhir cerita boleh happy ending atau
sad ending tergantung dari si penulis.
Setelah membuat daftar isi baik untuk naskah fiksi atau non fiksi,
kembangkan tulisan dari daftar isi tersebut. Tuliskan sesuai dengan apa yang telah
dirancang dalam daftar isi.
Mungkin di tengah jalan, akan ada tambahan daftar isi, hal ini tentunya
tidak masalah “ asal ” tambahan tersebut tidak keluar dari “ tema ” yang telah
ditentukan.
Sebelum masuk langkah ketiga,,setelah kita mempunyai TOC / outline
tadi,,cari referensi untuk mendukung penulisan buku. Baik buku fiksi atau non
fiksi, wajib ada referensi. Beda memang, tapi ini sangat berguna
3)
Jadwal
Jadwal kita tentukan berdasarkan outline yang kita buat, misal kita ingin
1 bulan selesai sementara kita memiliki 5 bab di outline kita, tinggal dibagi
saja waktu 1 bulan itu dengan 5 bab. Itu adalah waktu kita menyelesaikan buku 5
Bab dalam 1 bulan.
4)
Tulis
Setelah outline oke, jadwal fix , referensi siap,, tinggal tulis deh
sesuai dengan outline yang kita buat
5)
Revisi
Nah,,ini
nih yang biasanya waktunya paling lama. Setelah semua tulisan selesai hingga
bab akhir, lakukan revisi.
Revisi dapat dilakukan dengan swaeditinv atau dengan bantuan. Saya
biasanya meminta bantuan. Caranya saya minta beberapa teman membaca naskah
saya,,ini sangat berguna untuk.menemukan kesalahan dalam penulisan buku saya.
Baik dalam hal EYD, struktur kalimat atau pemilihan kosa kata. Dengan demikian,
hasil buku kita akan lebih renyah ketima dibaca
6)
Terakhir penerbit
Setelah semua beres, naskah lengkap sudah editing, pelengkap naskah sudah
oke,,tinggal deh masukkan ke penerbit. Boleh penerbit mayor atau indie. Pasti
ada plus minusnya.
Hal apa yang dilalkukan sebagai penulis
pemula ? jika menulis buku Antologi, Kriterianya bagaimana?
Satu buku, satu
tema, jika ada banyak tema, maka akan menjadi banyak buku. Satu tema tersebut
bisa menjadi banyak judul. Nah ini dapat menjadi naskah antologi dengan banyak
penulis, atau satu penulis membuat kumpulan cerita dengan judul berbeda namun
dalam satu tema yang sama. Buatlah karya yang dikenang sepanjang masa agar
kehidupan menjadi lebih bermakna dan bermanfaat untuk sesama.
Terakhir,
tetaplah menjadi pribadi yang bisa selalu dikenang karena karyanya.
Salam
Literasi,**
Pertemuan 7 : Senin, 18 Januari 2021
Waktu : Pukul 19.00 – 21.00 WIB
Pemateri : Noraliza Purwa Yunita, M.Pd
Peresume : Yuliasman, S.Pd
Mantaap..
ReplyDeleteTerima kasih Bunda Utami
Deleteoke banget.. latar blognya kereenn
ReplyDeleteBlognya pak Iqra Amir sy jg sering mampir, tulisannya best..
DeleteMantul dan background nya juga sejuk dipandang mohon kunjungi blog saya dan komentarnya tapi
ReplyDeletehttps://hernisbanah.blogspot.com/2021/01/tidak-ada-kata-terlambat-untuk-menulis.html
Mksh Bu hernisbanah,,siap nnti sy berkunjung ke blognya
DeleteLengkap n keren, terus berkarya Bu Yuliasmano
ReplyDeleteMksh Bu Ully...
DeleteDika, nyontek ah... Lengkap bngt resumenya
ReplyDeleteSdh bbrpa kali mampir ke blognya pak Dika, tulisannya keren
DeleteAlhamdulillah lebih sistematis. Semoga lebih semangat semua
ReplyDeleteAlhamdulillah...mksh bu Sutri
DeleteLuar biasa Pak Yuli.
ReplyDeleteSemoga semakin sukses.
Aamiin... terima kasih bundaGisya🖐️
DeleteKeren pak, tulisan bapak lengkap
ReplyDeleteTerima kasih Bu Fitria🖐️ salam literasi
DeleteTulisan yang lengkap pak
ReplyDeleteTerima kasih pak🙏
DeleteKeren bu isinya dan background nya adem
ReplyDeletemksh bu,, sy oom2 hehe
Deletekalau ini mah mantap pake banget pak, keren keren keren. semangat berkarya, semangat menginspirasi
ReplyDeleteWow... Lengkap pak. Keren
ReplyDelete