Pada masa kedatangan dan penyebaran Islam di Indonesia terdapat beraneka ragam
suku bangsa, organisasi pemerintahan, struktur ekonomi, dan sosial budaya. Suku bangsa
Indonesia yang bertempat tinggal di daerah-daerah pedalaman, jika dilihat dari sudut
antropologi budaya, belum banyak mengalami percampuran jenis-jenis bangsa dan
budaya dari luar, seperti dari India, Persia, Arab, dan Eropa. Struktur sosial, ekonomi, dan
budayanya agak statis dibandingkan dengan suku bangsa yang mendiami daerah pesisir.
Mereka yang berdiam di pesisir, lebih-lebih di kota pelabuhan, menunjukkan ciri-ciri fisik
dan sosial budaya yang lebih berkembang akibat percampuran dengan bangsa dan budaya
dari luar.
Untuk mempelajari Lebih mendalam seputar materi Teori Masuk Islam ke Indonesia silahkan Download Materi pada Modul dibawah ini:
Setelah membaca modul berjudul Konflik-konflik di Berbagai
Belahan Dunia kalian
diharapkan dapat:
Menjelaskan latar belakang terjadinya konflik-konflik di
Timur Tengah, Asia
Tenggara, Asia Selatan, dan Asia Timur
Menjelaskan jalannya konflik-konflik di Timur Tengah,
Asia Tenggara, Asia
Selatan, dan Asia Timur
Menyebutkan tokoh-tokoh yang berperan konflik-konflik di
Timur Tengah, Asia
Tenggara, Asia Selatan, dan Asia Timur
Menjelaskan jalan keluar yang ditempuh untuk meredakan
konflik-konflik di
Timur Tengah, Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Asia Timur.
Menyajikan hasil analisis tentang konflik-konflik di
Timur Tengah, Asia
Tenggara, Asia Selatan, dan Asia Timur dalam bentuk tulisan
dan/atau media
B. Uraian Materi
1. Konflik di Timur Tengah
a. Konflik Palestina – Israel
Peta Pendudukan Israel di Palestina dari Masa ke Masa
Konflik Palestina dan Israel berlangsung sejak tahun 1947
ketika PBB memilih untukmembagi wilayah yang
diperebutkan menjadi tiga bagian; satu untuk orang Yahudi,satu untuk orang
Arab, dan rezim perwalian internasional di Yerusalem. Pembentukan negara Yahudi di Palestina. Rencana ini ditolak
oleh negara-negaraArab. Pada tanggal 14
Mei 1948, dengan bantuan AS, Israel mendeklarasikan kemerdekaannya.
https://youtu.be/ky4SxCgXGSU
Awal mula konflik
terjadi akibat dikeluarkannya Deklarasi Balfour pada tanggal 2
Nopember 1917 oleh
Menteri Luar Negeri Inggris, Arthur James Balfour yang
ditujukan kepada Lord
Rothchild Walter (seorang Yahudi-Inggris). Dalam surat itu,
Balfour menyatakan
bahwa Inggris akan mendukung aspirasi Zionis dengan
memfasilitasi
pembentukan sebuah rumah nasional bagi orang-orang Yahudi di
Palestina, dengan
tidak merugikan hak-hak Palestina. Pada tanggal 14 Mei
1948, PBB mengeluarkan resolusi yang membagi wilayah Palestina menjadi
tiga bagian, yaitu: Arab-Palestina, Israel, dan Yerussalem. Pembagian wilayahnya
54% untuk Israel, dan sisanya 46% untuk Palestina. Namun demikian, Israel masih menginginkan
wilayah yang lebih luas lagi, sehingga antara keduanya terlibat konflik hingga saat
ini.
Upaya menengahi
konflik dilakukan dengan mengeluarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 242 dan
338. Upaya perundingan
antara Palestina dan Israel, antara lain:
Konferensi Madrid
tahun 1991, berhasil mempertemukan Palestina dan Israel dalam
satu meja, tetapi
tidak menghasilkan sesuatu keputusan.
Konferensi Oslo tahun
1993. Disepekati pembentukan pemerintahan mandiri rakyat
Palestina yang
meliputi Jalur Gaza, Jericho, dan Tepi Barat. Yasser Arafat ditunjuk
sebagai wakil dari
Otoritas Palestina.
b. Konflik Suriah
Syiria atau Suriah mendapatkan kemerdekaan dari Perancis 28
September 1941. Sejak tahun 1970-2000, Suriah dipimpin oleh diktator Hafez
al-Assad, dan digantikan oleh anaknya Bashar al-Assad yang memerintah
dengan cara menindas setiap bentuk perlawanan. Konflik diawali oleh grafiti di dinding sekolah yang
bertuliskan As-Shaab/Eskaat el nizam, yang berarti rakyat ingin menyingkirkan rezim.
Limabelas siswa yang dianggap bertanggungjawab ditahan dan disiksa, sehingga
menimbulkan kemarahan dan memicu demonstrasi besar-besaran menolak
kepemimpinan presiden Bashar al-Assad. Aksi demonstrasi ini ditanggapi
oleh pemerintah dengan menggunakan kekuatan militer.
Melalui Dewan Keamanan PBB, tahun 2011, Amerika Serikat
memberikan sanksi terhadap Suriah, tetapi mendapat tentangan dari Rusia dan
Cina.
c. Revolusi Melati di Tunisia
Tahun 2010-2011 di kawasan Timur Tengah dilkalian pergolakan
politik yang dikenal dengan sebutan Revolusi Melati. Tujuannya untuk
menumbangkan penguasa yang dianggap diktator. Revolusi diawali di Tunisia, yang dengan cepat menjalar ke
negara-negara lain yang menyebabkan terjadinya ketidakstabilan politik. Hal ini
terjadi karena rezim yang diktator, pelanggaran HAM, pengangguran,
kemiskinan, nasib buruh, mahalnya kebutuhan pokok, dan korupsi dalam pemerintahan.
Bermula seorang tukang sayur bernama Muhammad Bouazizi, 26
tahun. Ia seorang sarjana yang melakukan self immolation (bakar diri)
di kota Sidi Bouzid akibat tidak terima dagangannya disita polisi. Aksi ini
menyulut rakyat Tunisia yang merasa senasib. Terjadi demonstrasi besar-besaran, yang menyebabkan Zine
El-Abidine Ben Ali mengundurkan diri sebagai presiden Tunisia.
Untuk materi Lengkap silahkan dibaca link dibawah ini:
Revolusi Melati di Tunisia memantik semangat bagi warga
Mesir untuk menggulingkan pemerintahan Husni Mubarak yang berkuasa
selama 30 tahun. Revolusi terjadi pada 25 Januari 2011 rakyat Mesir menuntut
Presiden Husni Mubarak mundur dari jabatannya. Melalui jejaring sosial,
ribuan rakyat Mesir berkumpul di alun-alun Tahrir, Kairo. Pemerintah Mesir
menutup semua akses komunikasi, tetapi hal ini justru semakin menguatkan semangat. Akibat tekanan dari demonstran, pada tanggal 10 Pebruari
2011, Presiden Husni Mubarak menyerahkan kekuasaannya kepada Omar Sulaiman.
Tetapi ditolak oleh rakyat, sehingga pemerintahan dipegang oleh Majelis
Tertinggi Angkatan Bersenjata.
SURAT EDARAN MENDIKBUD NO 1 TAHUN 2021 TENTANG PENIADAAN UJIAN NASIONAL DAN UJIAN KESETARAAN SERTA PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH DALAM MASA DARURAT PENYEBARAN COVID-19
Kerajaan
Mataram Hindu, berlokasi di pedalaman Jawa tengah, di sekitar daerah yang
banyak dialiri sungai. Letak ibu kota kerajaan secara tepat belum dapat
dipastikan, ada yang menyebut Medang di Poh Pitu, Ri Medang ri Bhumi Mataram.
Daerah yang dimaksud belum jelas, kemungkinan besar di daerah Kedu sampai
sekitar Prambanan (berdasarkan letak prasasti yang ditemukan).
Panduan Gerakan Literasi (GLS) di SMA Edisi Revisi
Salah satu prasyarat untuk
mewujudkan kecakapan hidup abad XXI adalah kemampuan literasi berbasis teks
multimodal yang tidak lepas dari penguatan pendidikan karakter sebagai upaya
mewujudkan profil Pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME
dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, memiliki sikap bergotong royong,
kreatif, bernalar kritis, dan mandiri.
Agar mempunyai persepsi yang
sama, diperlukan Panduan Gerakan Literasi (GLS) di SMA yang menyajikan
praktik-praktik baik pelaksanaan GLS. Direktorat SMA menyusun seri buku Gerakan
Literasi Sekolah di SMA yang diharapkan dapat menjadi referensi untuk
menduplikasi, mengadaptasi, atau memodifikasi kegiatan literasi sekolah sebagai
sebuah gerakan.
Edisi revisi tahun 2020 kali
ini berfokus pada kegiatan strategi literasi dalam pembelajaran yang mendorong
adanya integrasi enam literasi dasar, penggunaan alat bantu dalam pembelajaran
dan kolaborasi antar mata pelajaran.
Seri Manual GLS, ‘Think Aloud”
Kemampuan membaca dan memahami
suatu teks tertulis merupakan salah satu keterampilan yang mutlak diperlukan
agar peserta didik dapat menambah cakrawala pengetahuan dan mengambil manfaat
dari apa yang dibacanya mengingat aktivitas membaca dapat diibaratkan sebagai
“pembuka jendela dunia” yang berkontribusi besar untuk meningkatkan kualitas
diri.
Selamat membaca dan salam
literasi!
Keterampilan ini harus sedini
mungkin dibekalkan kepada peserta didik dari jenjang dini hingga jenjang lanjut
dengan menggunakan sejumlah tehnik yang dapat dimaksimalkan sesuai dengan
jenjang dan peruntukannya. Seri Manual GLS, ‘Think Aloud” inidibuat untuk menyempurnakan kegiatan literasi
di sekolah dengan tetap berfokus pada upaya untuk menumbuhkan generasi yang
memiliki kemampuan berpikir kritis, mampu memecahkan masalah dengan kreatif,
mampu berkolaborasi dan berkomunikasi dengan baik.
Semoga Seri Manual GLS, ‘Think
Aloud’ ini dapat diimplementasikan dengan optimal oleh warga sekolah, terutama,
untuk membumikan penerapan enam literasi dasar, yaitu literasi baca-tulis,
numerasi, literasi sains, finansial, digital, serta literasi budaya dan
kewargaan peserta didik kita.
"Jangan pernah berhenti belajar, karena hidup
tak pernah berhenti mengajarkan."
Kalimat motivasi ini seakan penyemangat diri untuk terus
belajar dan berkarya. Malam ini fokus ke kelas belajar menulis bersama Om Jay
dengan Narasumber berprestasi dari Kota Toraja. Yulius Roma Patandean, S.Pd yang sebelumnya merupakan peserta pada kelas
menulis gelombang delapan. Yang muda yang berkarya, semangat ini bisa disematkan
ke beliau mengingat banyak sudah prestasinya. Berikut sekilas prestasi dan
karya dari pak Roma :
Prestasi
1.Pemenang Ketiga Lomba Kreatifitas Guru Tingkat SMA pada
Porseni PGRI Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2017.
2.Meraih dua medali emas dan tiga medali perunggu pada ajang
Gurulympics PGRI tahun 2020.
Buku-buku yang telah
ditulis:
Guru Menulis Guru Berkarya (Penerbit Eduvation, 2020);
Digital Transformation: Generasi Muda Indonesia Menghadapi
Transformasi Dunia (Penerbit ANDI,
2020);
Flipped Classroom (Penerbit
ANDI, 2020);
Antologi Puisi Rona Korona Dalam Duka dan Ria (Penerbit
Oase Pustaka, 2020);
Antologi Menciptakan Pola Pembelajaran Efektif dari
Rumah (Penerbit Tata Akbar, 2020);
Antologi Kisah Inspiratif Sang Guru (Penerbit
Pustaka Ilalang, 2020);
Tetesan Di Ujung Pena (Penerbit
Eduvation, 2021).
Wah… kapan bisa punya prestasi seperti beliau serta dapat
menerbitkan karya buku-buku hebat.
Tema malam ini
adalah Menulis dan Berbagi Ini adalah pengalaman narasumber sendiri dalam menunjang
produktifitas menulisnya. Yakin bahwa kita semua memiliki ide dan pengalaman
yang bisa dituliskan. Kita memiliki karunia untuk menulis. Tinggal bagaimana
mengolah kedua hal ini untuk menjadi penopang tulisan yang terstruktur menjadi
sebuah buku.
Membuat resume dari materi-materi yang disampaikan
narasumber adalah salah satu cara melatih keaktifan kita untuk menulis.
Jadikanlah menulis resume adalah menu wajib sekaligus alarm bagi kita untuk
konsisten menulis. Mengapa resume? Karena resume inilah yang paling mudah kita
bahasakan saat kita mulai belajar menulis. Kontennya sudah ada, tinggal diolah
dan diberi bumbu kreatifitas mengolah kata-kata sehingga bahasanya renyah untuk
dibaca (Kata Omjay dan Pak Mukminin).
Menulislah tanpa beban, seperti air yang mengalir dari
ketinggian, di mana ia akan berhenti di tempat yang datar untuk menjadi satu
kumpulan yang besar. Demikianlah kata demi kata yang kita tuliskan, sedikit
demi sedikit, pada akhirnya akan terkumpul menjadi naskah yang bisa dibukukan.
Ternyata buku juga ada
standar halaman supaya bisa menjadi buku
Menurut format aturan UNESCO, minimal isi buku adalah 40
halaman. Untuk mencoba membuat buku dengan standar ini, menulis minimal 20
resume dalam Pelatihan Belajar Menulis PGRI ini menjadi kewajiban yang harus
bapak/ibu guru lakukan. Jika tiap resume menghasilkan masing-masing 5 halaman
ukuran kertas A5, maka 20 resume sudah menghasilkan 100 halaman naskah buku.
Ternyata menulis juga harus
berbagi
Sesuai dengan pengalaman Pak Roma, membagikan
praktik-praktik baik tentang menulis kepada orang lain adalah pemberi motivasi
baginya untuk terus menulis. walaupun harus diakui bahwa motivasi menulis
guru-guru di tiap daerah itu berbeda-beda. Selain membagikan tulisan di blog ke
grup WA sekolah dan media sosial, beliau juga ikut menuliskan artikel di laman
guru berbagi.kemdikbud.go.id. yang telah ada dua artikelnya yang sudah
diterbitkan di laman ini.Berbagi ke rekan-rekan kerja di sekolah, termasuk
mengajak rekan-rekan guru dari sekolah lain untuk menulis. Supaya mereka
termotivasi, yang memberi bukti lebih dulu, menulis puisi dan terbit jadi
sebuah buku.Berbagi demikian untuk memberikan motivasi ke rekan-rekan guru di
sekolah dan daerah, bahwa menulis itu bisa kita lakukan.
Bagaimana
agar para rekan-rekan bisa lebih antusias menulis, sehingga kita dan rekan bisa
seiring sejalan menggapai kemajuan literasi?
Terus berjuang mengajak rekan-rekan guru menulis, memulai
menulis cerpen dengan siswa, semoga langkah ini akan melecut semangat
guru-guru, ketika siswanya bisa menerbitkan buku ber-ISBN. Sampikanlah kalimat
pak Thamrin dari YPTD, menulislah untuk mendapatkan mahkota menulis, yakni
buku ber-ISBN.
Bagaimana trik khusus agar memilih
orang yang tepat untuk berbagi tulisan ?
Trik paling baik adalah trik pedagang keliling seperti yang
disampaikan Om Jay, share saja berulang-ulang, suatu-saat pasti ada yang
berminat. Sering share tulisan blog di
medsos, namun lebih banyak yang tidak terbaca dari pada terbacanya ternyata. Terkait
minat pembaca sebenarnya ada hubungannya dengan tipe kawan-kawan kita di
medsos, kalau tipe teman kita lebih
banyak pembuat canda, maka tulisan yang kita share minimal judulnya bernada
lucu, kemudian tambahkan gambar atau photo yang mendukung narasi kita.
Akhir kata, kelas ditutup dengan kalimat motivasi. " Menulislah
seperti air mengalir, setiap ada kendala selalu ada jalan keluarnya, seperti
air yang senantiasa mencari celah baginya untuk mengalir. Tantangan terbesar
menulis adalah diri kita. Jadi mari kalahkan diri kita agar kita konsisten
menulis di tengah keterbatasan yang melingkupi kita"
Sejak
Perang Dunia Kedua tahun 1945 Jerman praktis terpecah dua. Perpecahan itu
berlangsung sampai tahun 1990, ketika Jerman Timur resmi membubarkan diri dan
bergabung ke Jerman Barat. Mengapa Jerman pecah menjadi Jerman Barat dan Jerman
Timur dan bagaiman proses bubarnya Jerman Timur dan kemudian Bergabung dengan
Jerman Barat ?
1. Pecahnya Jerman
Di
akhir Perang Dunia II, Jerman terbagi atas 4 wilayah pendudukan
militer di bawah kekuasaan Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis di barat,
serta satu wilayah di bawah kekuasaan Uni Soviet di timur. Tujuan awalnya
adalah untuk bersama bekerja membantu pembangunan kembali Jerman sekaligus agar
negara itu tidak lagi menjadi ancaman bagi perdamaian dunia. Perang Dingin
kemudian mengubahnya. Republik Demokratik Jerman (GDR) didirikan oleh Uni
Soviet pada 7 Oktober 1949 di timur setelah beberapa bulan sebelumnya tiga
wilayah lain di barat bergabung menjadi Republik Federal Jerman.
Perpecahan Jerman adalah
cerminan klaim yang diajukan oleh pihak Sekutu yang memenangkap peperangan pada
tahun 1945. Di satu sisi ada AS, Prancis, dan Inggris; di sisi lain, Uni
Soviet. Mereka membentuk aliansi untuk mengalahkan Jerman dibawah rezim Nazi
Hitler, namun kedua kubu punya ideologi berbeda yang segera menjadi jelas lagi
setelah Jerman menyerah. Pihak sekutu Barat ketika itu memotori pendirian
Jerman Barat, sedangkan penguasa Uni Soviet Josef Stalin memerintahkan
pendirian Jerman Timur. Uni Soviet ketika itu memang mendominasi Eropa Timur
dengan ideologi sosialisme dan sistem ekonomi terencana.
2. Berdirinya Jerman Timur
Jerman
Timur, atau nama resminya Republik Demokratik Jerman atau RDJ merupakan
negara Blok Timur selama periode Perang Dingin. Republik
Demokratik Jerman, atau lebih dikenal sebagai Jerman Timur, didirikan 7 Oktober
1949 - empat tahun setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua dan empat bulan
setelah berdirinya. Republik Federal Jerman, atau Jerman Barat.
Bendera Jerman Timur
Karakteristik
negara-negara sosialis di Eropa Timur: tidak ada kebebasan pers, tidak ada
kebebasan bergerak, tidak ada lembaga peradilan yang independen, dan tidak ada
partai politik maupun pemilu bebas. Polandia, Hongaria, Rumania, dan Jerman
Timur hanyalah beberapa negara yang saat itu disebut negara Tirai Besi. Mereka
semuanya menyandang nama demokrasi, namun sistem pemerintahannya adalah
kediktatoran.
Karakteristik
negara-negara sosialis di Eropa Timur: tidak ada kebebasan pers, tidak ada
kebebasan bergerak, tidak ada lembaga peradilan yang independen, dan tidak ada
partai politik maupun pemilu bebas. Polandia, Hongaria, Rumania, dan Jerman
Timur hanyalah beberapa negara yang saat itu disebut negara Tirai Besi. Mereka
semuanya menyandang nama demokrasi, namun sistem pemerintahannya adalah
kediktatoran.
Jerman Timur ketika itu
punya peran geografis dan politik khusus di Blok Timur, karena langsung
berbatasan dengan Blok Barat. Selain itu, kota Berlin yang terbagi dua terletak
di wilayah Timur. Dengan demikian, Berlin Barat yang termasuk Blok Barat
seperti menjadi pulau di Jerman Timur yang sosialistis.
Di
kota Berlin terjadi persaingan antara sistem kapitalisme dan sosialisme. Kota
dengan lebih tiga juta penduduk itu menjadi pusat Perang Dingin. Sampai 1961
perbatasan Berlin barat dan timur menjadi jalur pengungsi yang ingin melarikan
diri Blok Timur ke Blok Barat. Namun jalur itu tertutup dengan pembangunan
Tembok Berlin. Sebelumnya, lebih dari satu juta orang yang tidak setuju dengan
sistem sosialis yang otoriter sudah melarikan diri ke Jerman Barat.
Setelah
Tembok dibangun, masyarakat Jerman Timur makin terisolasi. Tahun 1970-an,
Kanselir Jerman Barat saat itu Willy Brandt memulai era diplomasi baru dengan
memulihkan hubungan diplomatik ke Jerman Timur. Tahun 1971, Willy Brandt
dianugerahi penghargaan Nobel Perdamaian untuk politiknya, dan 1973 kedua
negara Jerman menjadi anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Berlin Wall 1961
Namun usia negara Jerman
Timur relatif singkat. Rezim sosialistis gagal mengembangkan ekonomi dan
menjamin kesejahteraan bagi warganya, tertinggal jauh dengan perkembangan di
Jerman Barat yang demokratis. Warga Jerman Timur tidak memiliki kebebasan
berpendapat dan juga hanya boleh bepergian ke luar negeri dengan ijin khusus,
yang sulit didapat.
Warga Jerman Timur
mengekspresikan kekecewaan mereka tidak hanya melalui demonstrasi massal di
jalan-jalan, melainkan juga dengan ramai-ramai mengajukan permohonan bepergian
ke luar negeri.
Setelah Perang Dunia
Kedua,Eropa dibagi-bagi antara Uni Soviet dan negara-negara Barat. Soviet
kemudian mendirikan "Tirai Besi" yang memisahkan Timur dari
Barat.Jerman yang kalah perang dibagi-bagikan untuk Amerika Serikat, Inggris,
Prancis dan Uni Soviet-yang menduduki bagian timur. Jerman Timur - yang
namaresminya adalah Republik Demokratik Jerman -
menjadi tumpuan Uni Soviet di Eropa Barat. Tembok Berlin dibangun tahun 1961
karena banyak warga Berlin Timur yang menyeberang ke Barat. Berlin - yang terletak
di bagian Timur Jerman - sendiri terbagi empat. Wilayah Inggris, Prancis, dan
AS di barat dan zona Soviet di timur. Maka Berlin Barat menjadi kantong negara
Barat yang dikelilingi oleh wilayah Jerman Timur.
Kegagahan Tembok Berlin setelah menjulang selama
28 tahun akhirnya runtuh. tembok yang menjadi simbol pemisah tersebut
dirobohkan oleh massa. Aksi massa ini didorong oleh runtuhnya Uni Soviet serta
penerapan sejumlah reformasi liberal yang dilakukan oleh Jerman Timur
sebelumnya. Pada tanggal 9 November 1989 pagi, massa dari Jerman Barat dan
Jerman Timur berkumpul di Tembok Berlin. Aksi ini didasari oleh pengumuman
Pemerintah Jerman Timur. Pada pagi 9 November, pemerintah Jerman Timur,
mengatakan jika warganya bisa dengan bebas melintasi tembok pembatas ke wilayah
Barat. Setelah itu, warga Jerman Timur mengerumuni Tembok Berlin, di mana
mereka disambut oleh warga di Berlin Barat.
Melansir laman History, orang-orang
dari Berlin Barat dan Timur mulai berkumpul di sekitar tembok. Mereka
menyerukan kalimat Tor auf atau "Buka Gerbangnya" sembari minum bir
serta champagne. Kemudian, pada tengah malam, massa mulai memenuhi checkpoint
tembok. Saat itu, dilaporkan sebanyak 2 juta orang datang berkumpul di Tembok
Berlin. Mereka memanjat dan membongkarnya. Kala itu, massa meruntuhkan tembok
menggunakan palu dan berusaha menyingkirkan potongan-potongan tembok menjauh
dari lokasi aslinya. Orang-orang Berlin sendiri menyebut mereka yang
meruntuhkan tembok sebagai Mauerspechte atau para pelatuk tembok. Beberapa jurnalis
menggambarkan peristiwa tersebut sebagai pesta rakyat terbesar dalam sejarah dunia. Setelah tembok pemisah berhasil
dibuka, massa mulai melintasi pagar. Arsip pemberitaan Harian The Guardian, 11
November 1989 menggambarkan, para penduduk melintasi tembok dengan sukacita,
heran, tangis, dan tawa. Meski telah dirusak oleh massa dengan hanya
bermodalkan tangan dan palu. Namun beberapa hari kemudian, tembok kembali
dirobohkan dengan menggunakan alat berat seperti crane hingga buldozer.
Setelah tembok yang
menghalangi aktivitas masyarakat Berlin tersebut menghilang, warga kota kembali
bersatu sejak dipisahkan pada tahun 1945. Seorang warga kemudian menuliskan
kalimat "Hanya hari ini, perang benar-benar telah usai", pada bagian
tembok yang telah runtuh. Sejak didirikan pada tahun 1961, sebanyak 5.000 orang
gagal menembus blokade tembok. Selain itu, sebanyak 191 orang meninggal dunia
dalam usaha untuk melintasi tembok pembatas tersebut. Hampir setahun setelah
runtuhnya tembok pemisah tersebut. Proses reunifikasi atau bergabungnya Jerman
Barat dan Timur terjadi pada tanggal 3 oktober 1990.
4. Bubarnya Jerman Timur dan Bersatunya Jerman
Pimpinan
Jerman Timur Erich Honecker memerintah dengan otoriter dengan bantuan dinas
rahasia Stasi yang sangat ditakuti. Namun mereka tidak bisa menghentikan erosi
kepercayaan. Dengan perubahan di Uni Soviet yang dicanangkan oleh Mikhail
Gorbachev, Eropa Timur pun mengalami perubahan besar, terutama Polandia dan
Hongaria. Desakan untuk kebebasan dan demokrasi makin lantang disuarakan.
Pada
tanggal 7 Oktober 1989, rezim sosialistis di Jerman Timur meggalang perayaan
besar 40 tahun pendirian Republik Demokratik Jerman Timur. Namun warga yang
sudah kehilangan kepercayaan dan menolak penindasan terus menggalang aksi
protes damai yang makin lama makin luas di berbagai kota. Akhirnya, pada 9
November 1989, rezim terpaksa menyerah pada desakan puluhan ribu orang yang
ingin melewati perbatasan antara Berlin Timur dan Berlin Barat.
Pasukan
penjaga perbatasan dan agen-agen Stasi tidak berani melepaskan tembakan kepada
ribuan warga yang berunjuk rasa, dan akhirnya membuka perbatasan setelah ada
perintah dari pejabat tinggi Jerman Timur. 9 November kemudian diperingati
sebagai hari runtuhnya Tembok Berlin. Erich Honecker terpaksa mundur dan
melarikan diri ke Kedutaan Chile di Moskow, namun kemudian diekstradisi ke
Jerman untuk diadili. Dia akhirnya dilepaskan pengadilan atas alasan kesehatan
dan pindah ke Chile.
Parlemen darurat yang
dibentuk oleh kalangan pro-demokrasi akhirnya melaksanakan pemilihan umum untuk
memilih parlemen baru yang demokratis. Lalu parlemen baru Jerman Timur pun
memutuskan pembubaran negaranya dan penggabungan ke Jerman Barat.
Pada
awal tahun 1990 muncul ide untuk melakukan unifikasi atau penyatuan Jerman
kembali. Ide itu muncul pada pertemuan di Ottawa, Ibukota Kanada pada bulan
Februari 1990 yang dihadiri oleh keempat Menteri Luar Negeri dari negara
-negara pemenang Perang Dunia II dan kedua Menteri Luar Negeri dari Jerman
Barat dan Jerman Timur. Pertemuan itu lebih dikenal dengan rumusan Dua Plus
Empat, yang terdiri dari Jerman Barat dan Jerman Timur dengan Amerika Serikat,
Uni Soviet, Inggris, dan Prancis.
Pertemuan-pertemuan
selanjutnya tersus berlanjut membicarakan penyatuan Jerman dan para pejabat
dari enam negara itu telah mempersiapkan berbagai rapat kerja yang menghasilkan
pertemuan para menteri luar negeri. Pertemuan pertama diselenggarakan di Bonn,
Ibukota Jerman Barat pada bulan Mei 1990. Sebulan kemudian pasca pertemuan di
Bonn, diselenggarakan pertemuan di Berlin Timur dan Paris. Memasuki babak akhir
prosesi unifikasi, pada tanggal 12 September 1990, pertemuan diselenggarakan di
Moskow, Uni Soviet. Pada pertemuan tersebut tercipta rumusan mengenai penyatuan
Jerman.
Pertemuan
Dua Plus Empat itu menjadi awal permulaan yang menghubungkan satu perundingan
dengan perundingan yang lainnya, salah satunya Sidang Pertemuan
Puncak Ekonomi Internasional pada bulan Juli 1990, kemudian Pertemuan
Puncak NATO, serta pertemuan tentang pengurangan persenjataan di Wina, Austria
pada bulan Agustus 1990, pertemuan khusus dari Konferensi Keamanan dan Kerja
Sama Eropa di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Di
samping itu, keberhasilan perundingan dalam rangka mencapai kesepakatan
penyatuan Jerman tidak terlepas dari peran Presiden Uni Soviet, Mikhail
Gorbachev yang berhasil menciptakan suatu arus pemikiran baru dalam Politik
Luar Negeri Uni Soviet. Demokratisasi dari Uni Soviet yang menyebar terhadap
negara-negara Komunis di Eropa Barat, Tengah dan Timur juga menjadi faktor
pendorong terciptanya proses Unifikasi Jerman. Implementasi baru itu akhirnya
mengubah tatanan politik yang ditancapkan oleh Rezim Joseph Stalin yang selama
ini bercokol di Eropa Timur dan Tengah. Politik baru itu memungkinkan rakyat
Jerman turun ke jalan untuk menyatukan Jerman sebagai satu kesatuan tanah air.
Pada tanggal 3 Oktober 1990 Jerman bersatu sekitar 17 juta
warga Jerman Timur praktis menjadi warganegara Jerman Barat. Tanggal 3 Oktober
kemudian dicanangkan sebagai Hari Penyatuan Jerman (Tag der Deutschen Einheit)
dan dinyatakan sebagai hari libur nasional.
Peristiwa
Reunifikasi Jerman tidak bisa terlepas dari melemahnya kekuatan politik dan
ekonomi Uni Soviet pada pertengahan dekade 1980-an. Berikut faktor-faktor
pendorong Reunifikasi Jerman:
1)Kegagalan
kebijakan Glasnost dan Perestroika di Uni Sovyet Penerapan kebijakan Glasnost
(keterbukaan politik) dan Perestroika (restrukturisasi ekonomi) yang diterapkan
Michael Gorbachev pada tahun 1985 tidak mampu membawa dampak positif bagi Uni
Soviet dan negara-negara bawahannya. Hal tersebut berdampak pada munculnya
semangat masyarakat Jerman Timur untuk melepaskan diri dari Uni Soviet.
2)Pemerintah
komunis Jerman Timur yang otoriter Masyarakat Jerman Timur pada masa pendudukan
Uni Soviet mengalami banyak kesulitan dalam segi sosial, ekonomi dan politik.
Hal tersebut merupakan disebabkan oleh penerapan kebijakan otoriter Uni Soviet
yang membatasi aktivitas masyarakat Jerman Timur. Baca juga: Sejarah Perang
Salib III (1189-1192)
3)Kemajuan
Jerman Barat Jerman Barat yang berada di bawah Amerika Serikat mengalami
kemajuan yang sangat pesat dalam segala bidang. Hal tersebut menimbulkan
keinginan masyarakat Jerman Timur untuk melakukan reunifikasi.
Rangkuman
1.Di akhir Perang Dunia II,Jerman terbagi atas 4
wilayah pendudukan militer di bawah kekuasaan Amerika Serikat, Inggris, dan
Prancis di barat, serta satu wilayah di bawah kekuasaan Uni Soviet di timur.
Tujuan awalnya adalah untuk bersama bekerja membantu pembangunan kembali Jerman
sekaligus agar negara itu tidak lagi menjadi ancaman bagi perdamaian dunia.
2.Republik Demokratik
Jerman, atau lebih dikenal sebagai Jerman Timur, didirikan 7 Oktober 1949 -
empat tahun setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua dan empat bulan setelah
berdirinya. Republik Federal Jerman, atau Jerman Barat.
3.Di kota Berlin terjadi
persaingan antara sistem kapitalisme dan sosialisme. Kota dengan lebih tiga
juta penduduk itu menjadi pusat Perang Dingin. Sampai 1961 perbatasan Berlin
barat dan timur menjadi jalur pengungsi yang ingin melarikan diri Blok Timur ke
Blok Barat. Namun jalur itu tertutup dengan pembangunan Tembok Berlin.
4.Tembok Berlin dibangun
tahun 1961 karena banyak warga Berlin Timur yang menyeberang ke Barat.
Kegagahan Tembok Berlin setelah menjulang selama 28 tahun akhirnya runtuh.
tembok yang menjadi simbol pemisah tersebut dirobohkan oleh massa.
5.Pimpinan Jerman Timur
Erich Honecker yang memerintah otoriter dengan bantuan dinas rahasia Stasi yang
sangat ditakuti terpaksa mundur dan melarikan diri ke Kedutaan Chile di Moskow,
namun kemudian diekstradisi ke Jerman untuk diadili. Dia akhirnya dilepaskan
pengadilan atas alasan kesehatan dan pindah ke Chile. Parlemen darurat yang
dibentuk oleh kalangan pro-demokrasi akhirnya melaksanakan pemilihan umum untuk
memilih parlemen baru yang demokratis.
6.Parlemen baru Jerman
Timur memutuskan pembubaran negaranya dan penggabungan ke Jerman Barat. Proses
reunifikasi atau bergabungnya Jerman Barat dan Timur terjadi pada tanggal 3
oktober 1990 atau hampir setahun setelah runtuhnya tembok pemisah tersebut.